"Jangan jual mahal. Aku akan ajak kamu bersenang-senang, Neng!" Salah satu pria itu , yang bertato di kedua tangannya, berkata dengan nada sinis dan terkesan mengejek. "Aku akan teriak kalau kamu ga pergi," sahut di gadis, dengan suara medok. "Hei, sok alim banget. Cewek kalau udah masuk kafe ini, Neng, pasti tujuannya mau happy-happy. Aku dengan senang hati lo, ngajakin kamu, hee ... hee ..." Pria yang satu lagi, yang sedikit gondrong ikut bicara. Dadaku seketika terasa penuh, seperti mau meledak. Aku belok ke sisi kiri dan dengan cepat menghampiri mereka. "Kalian ngapain di sini?" Aku menatap tajam kepada kedua pria itu. Tanganku terkepal di sisi badanku, bersiap kalau terjadi sesuatu. Kulihat dengan jelas, si rada gondrong masih memegang kuat lengan si gadis. Mendengar pertanyaanku yang bernada marah, keduanya menoleh padaku. Si gadis pun melihat ke arahku dengan mata yang langsung melebar. "Kak Avin!?" Kedua pria itu menyebut namaku serempak. Wajah mereka jelas sangat terkeju
Terakhir Diperbarui : 2022-09-09 Baca selengkapnya