“Tuan, ampuni kami!” jerit si kepala keluarga. “Jangan sakiti istri saya, Tuan!”“Lepaskan saya,” jerit sang istri. “Saya monon, Tuan, lepaskan saya!”Si pria mendorong sang wanita sepantaran 30 tahun itu hingga ia tersungkur dan terguling di tanah. Sang suami dengan cepat mendekati istrinya, memeluknya dengan sangat erat sementara dua anaknya yang masih kecil-kecil menjerit-jerit di dalam rumah.Sang wakil kawanan menyeringai, sembari mengusap-usap dagunya ia berkata pada pasangan suami-istri tersebut, “Kulihat-lihat, istrimu masih cukup muda!”“Tidak, Tuan,” tangis si suami yang berusia sekitar 40 tahunan. “Jangan sakiti kami, jangan sakiti istri saya, Tuan. Saya berjanji akan membayar lebih di tujuh purnama ke depan.”“Terlalu lama, bodoh!” hardik si wakil. “Seret paksa isrinya!”Satu anggota kawanan yang tadi mengangguk, lalu mendekati pasangan suami-istri tersebut. Ia dengan kasar menarik dan memisahkan sang istri dari tangan suaminya.“Tidak, Tuan, mohon ampuni kami!” teriak si
Terakhir Diperbarui : 2022-08-11 Baca selengkapnya