Hari mulai gelap, padahal jarum jam baru menunjuk di angka lima sore. Cuaca dingin membuat Cahaya merapatkan lagi jaket yang dipakainya, begitu kakinya melangkah keluar dari bangunan bagian produksi. Seperti yang Choi bilang tadi, dia memang tidak diizinkan lembur, bahkan sampai untuk lima hari kemudian. Saat Cahaya tanya kenapa alasannya, atasannya itu hanya tersenyum penuh arti dan mengatakan, "Kamu akan tahu nanti sendiri jawabannya."Tentu saja Cahaya hanya bisa mengangguk, walau tidak paham apa maksud dari perkataan lelaki berumur empat puluhan itu. Tadi juga saat berpapasan dengan Choi yang baru keluar dari toilet, lelaki itu berharap kalau apa yang akan dilaluinya sebentar lagi sukses. "Semoga sukses, ya?!" kata Choi dengan senyuman yang sama dengan atasan Cahaya tadi. "Sukses apa sih, Oppa? Aku nggak ngerti loh, tadi atasan aku juga mengatakan seperti itu, sekarang kamu.""Nanti kamu tahu sendiri begitu sampai di apartemen. Sudah, pulang sana, dan jangan kesal lagi sama Raja
Read more