"Bersyukur, Bu! Masih mending mereka mau datang dan tidak membatalkannya." Mega tidak senang mendengar ucapan suaminya."Tentu saja mereka mau datang, karena Ibu sudah mengancam," sahut Mega dengan wajah yang seolah merasa menang."Mengancam?" Pak Dedi mengernyitkan dahi."Iya, kemarin Ibu dan Jihan datang ke rumah orang tua Damar. Ibu bilang, kalau diundur, lebih baik tidak usah menikah dengan Jihan." Mega berkata dengan bangga.Pak Dedi hanya geleng-geleng kepala dengan kelakuan istrinya."Ibu kok memalukan sih? Sampai nyamperin kesana, ngotot supaya acaranya tetap berjalan. Kok kayak nggak punya harga diri. Malu lho Bu, anak kita kan perempuan.""Harus, Yah! Kalau nggak kayak gitu, Damar nanti lepas dari Jihan. Sayang dong! Agresif nggak apa-apa.""Ckckck," decak Pak Dedi."Lihat, Yah, makanan yang mereka bawa ini harganya pasti mahal-mahal. Soalnya terlihat memesan dari toko kue yang terkenal itu." Wajah Mega tampak berbinar melihat bingkisan dari keluarga Damar. Kemudian melanjut
Terakhir Diperbarui : 2023-06-26 Baca selengkapnya