Share

Bimbang

Penulis: YuRa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-26 06:16:24

"Bersyukur, Bu! Masih mending mereka mau datang dan tidak membatalkannya." Mega tidak senang mendengar ucapan suaminya.

"Tentu saja mereka mau datang, karena Ibu sudah mengancam," sahut Mega dengan wajah yang seolah merasa menang.

"Mengancam?" Pak Dedi mengernyitkan dahi.

"Iya, kemarin Ibu dan Jihan datang ke rumah orang tua Damar. Ibu bilang, kalau diundur, lebih baik tidak usah menikah dengan Jihan." Mega berkata dengan bangga.

Pak Dedi hanya geleng-geleng kepala dengan kelakuan istrinya.

"Ibu kok memalukan sih? Sampai nyamperin kesana, ngotot supaya acaranya tetap berjalan. Kok kayak nggak punya harga diri. Malu lho Bu, anak kita kan perempuan."

"Harus, Yah! Kalau nggak kayak gitu, Damar nanti lepas dari Jihan. Sayang dong! Agresif nggak apa-apa."

"Ckckck," decak Pak Dedi.

"Lihat, Yah, makanan yang mereka bawa ini harganya pasti mahal-mahal. Soalnya terlihat memesan dari toko kue yang terkenal itu." Wajah Mega tampak berbinar melihat bingkisan dari keluarga Damar. Kemudian melanjut
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
svetla rahayu
lanjutannya mana thor?
goodnovel comment avatar
Waty Rosilawaty
Waduh kok tamat, harusnya endingnya di ketahui bahagia atau tdk, seharusnya Damar balik ke Viona, malah ingat Marcia yg jelas2 telah di tinggal Marcia menikah, ceritanya mengambang tdk bagus
goodnovel comment avatar
Nur Leli
dasar damar bloon...udah djdikn lelaki selingkuhn sm marcia tpi msh jg mnghrpkn si marcia.. wanita baik kyk viona kau abaikn dn tak dianggp khadirnny...smpe2 ank kndungmu sndiripn jg kau abaikn.. tunggulh hukum krma yg akn kau dptkn damar....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Anakku Semangatku

    Tiba-tiba Damar menjadi sangat bimbang akan perasaannya pada Jihan. Ia memang tertarik pada Jihan karena Jihan yang sangat enerjik dan manja. Tapi seketika ia menjadi ragu untuk menikah dengan Jihan. Kata-kata Mama Laras melintas dipikiran Damar. Ia mulai membenarkan satu-persatu ucapan mamanya itu.Selama ini saja ia selalu kesulitan mengimbangi Jihan yang masih mudah dan tidak dewasa dalam berpikir dan bertindak. Suka sembrono dan merajuk. Bagaimana kalau mereka menikah nanti?Damar sangat gelisah memikirkan perasaan dan hatinya. Ia berusaha memejamkan mata, tapi tetap saja tidak bisa terlelap. Ia pun mencari ponselnya, dari tadi ia tidak sempat memegang ponsel itu. Ada beberapa pesan yang masuk ketika Damar membuka ponsel. Pesan dari Jihan dan Danish. Jihan mengirim foto-foto acara lamaran tadi. Damar tampak tidak tertarik untuk melihat foto-foto itu.Danish juga mengirim beberapa foto, tapi bukan foto acara tadi. Melainkan foto-foto Arka dengan berbagai pose. Seketika Damar tersen

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Fokus Dengan Arka

    "Ada apa, Pak? Kok sepertinya serius sekali." Bu Paramita juga heran mendengar kata-kata suaminya."Memang sangat serius." Lagi-lagi Pak Baskoro menarik nafas panjang. Kemudian menatap anak dan istrinya secara bergantian."Kenapa, Pak? Kok Viona jadi takut ya?" sahut Viona."Masalah apa, Pak?" tanya Bu Paramita."Viona." Jawaban singkat Pak Baskoro semakin membuat Viona dan ibunya menjadi bertanya-tanya."Aku melakukan kesalahan apa, Pak?" Dari nada suara Viona terdengar rasa yang sangat khawatir."Ada laki-laki yang mau melamarmu." Pak Baskoro berkata dengan suara bergetar, kemudian menarik nafas panjang.Ucapan Pak Baskoro membuat Viona dan ibunya sangat kaget."Pak, untuk saat ini aku belum berpikiran untuk menikah lagi. Entah kalau beberapa tahun lagi. Aku mau fokus dengan Arka." Viona berkata dengan mata berkaca-kaca. Ia takut jika bapaknya memaksa untuk menerima lamaran laki-laki itu. Ia masih trauma dengan yang namanya perkawinan."Viona kan belum lama bercerai, masih dalam mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Dunia Sudah Tua

    Ceklek! Pintu kamar Damar terbuka. Semua mata menuju ke arah pintu untuk melihat siapa yang membuka pintu.Tampak Jihan dengan senyumnya masuk ke ruangan itu. Menyalami satu persatu orang yang menemani Damar. Mama Laras tampak terdiam ketika Jihan mengulurkan tangan. Pak Yuda menyenggol tangan istrinya, mau tidak mau Mama Laras menyambut uluran tangan Jihan."Maaf Mas, tadi aku tidak menunggu waktu dioperasi. Aku menemani Ibu pergi ke suatu tempat." Jihan mendekati Damar menjelaskan padanya, Damar hanya tersenyum dengan ponsel masih ditangan kirinya.Sekilas Jihan melihat layar ponsel Damar, tampak sebuah foto balita laki-laki. Tak lama kemudian layar ponsel itu mati. Mama Laras melirik ke arah Jihan dengan, ia tampak mengamati penampilan Jihan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Jihan yang masih berjiwa muda dengan pakaian yang menurut Mama Laras tidak enak dipandang mata."Iya, nggak apa-apa. Terima kasih sudah sempat menunggu tadi," jawab Damar. "Mas mau makan? Aku suapin ya?""

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Kedatangan Fira

    "Ada tamu, Mbak," kata Rekha."Tolong bukakan pintunya." Viona meminta tolong Rekha untuk membuka pintu. Rekha berjalan menuju ke pintu depan dan membuka pintu untuk melihat siapa tamunya. Seketika mata Rekha terbelalak lebar melihat siapa yang datang."Ada Mbak Viona?" tanya tamu itu."Oh, ada Bu. Silahkan masuk, saya panggilkan Mbak Viona." Rekha mempersilahkan masuk. "Terima kasih." Perempuan itu pun masuk dan duduk di kursi yang ada. Rekha segera masuk ke dalam untuk memberitahu Viona."Siapa tamunya, Rekha?" tanya Viona, ketika melihat Rekha masuk ke ruang keluarga."Kamu kok kayaknya gugup gitu." Yunita menimpali ucapan Viona."Ada Bu Fira." Rekha berkata dengan pelan, supaya tidak terdengar oleh Fira.Yunita, Bu Paramita dan Viona terkejut mendengar ucapan Rekha."Yang bener? Mencari siapa?" tanya Viona."Nyari Mbak Viona.""Ngapain nyari aku?" Viona tampak gelagapan. Rekha menggelengkan kepala karena memang ia tidak tahu tujuan Fira mencari Viona."Benar-benar panjang umur d

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Dibutakan Oleh Cinta

    "Kamu itu jadi perempuan jangan terlalu dibutakan oleh cinta. Sudah berapa kali Satria ketahuan berselingkuh? Suamimu itu tidak bisa melihat perempuan muda yang lebih bening dari kamu, langsung saja dia mencoba merayunya." Yunita menceramahi Fira. Mereka berdua memang sering bersama, walaupun tidak terlalu akrab. Yang akrab adalah suami mereka. Fira terdiam, kemudian mulai menangis."Aku memang sangat mencintai dia, apapun kesalahannya selalu aku maafkan. Kemarin ia meminta izin kepadaku untuk melamar Viona. Tentu saja aku tidak menyetujuinya. Ia marah-marah, sepertinya ia tetap nekat mau melamar Viona." Fira berkata sambil menangis tersedu-sedu."Terus kenapa kata-katamu seolah menyalahkan Viona? Sampai-sampai kamu mengejek status Viona. Bukan Viona yang merayu Satria, tapi memang seperti itu wataknya Satria," jawab Yunita."Aku mohon, jangan terima lamaran Satria. Aku sedang hamil." Fira memohon pada Viona. Wajah yang tadi seperti garang di depan Viona, sekarang tertunduk lesu.Vio

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Ganjen

    "Marcia," gumam Damar. Ia melihat jelas wajah perempuan yang pernah mengisi hatinya. Perempuan itu juga yang akhirnya membuat Viona pergi dari rumah.Danish yang mendengar gumaman Damar segera melihat ke arah pintu lift. Benar ada Marcia bersama.laki-laki yang ia lihat tadi.Dua orang yang berada di luar lift juga tampak kaget melihat Damar. Memang benar yang dilihat oleh Damar, perempuan itu bernama Marcia yang sedang berdiri bersama Alvin, suaminya. Alvin langsung menggenggam tangan Marcia, kemudian memencet tombol di pintu lift. Pintu lift pun tertutup lagi, Marcia dan Alvin tidak jadi masuk ke dalam lift. Lift pun melaju turun sampai lantai dasar."Mas, ayo keluar," kata Danish memanggil Damar yang tampak melamun."Mas!" panggil Danish lagi."Eh, iya." Damar melihat ke arah Danish, kemudian mengikuti langkah kaki Damar.Damar berjalan seperti mengambang saja, pikirannya melayang teringat pertemuan dengan Marcia tadi. Danish jadi kesal sendiri melihat Damar melamun terus."Masuk M

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Dipermalukan

    "Gawat, Mbak," gumam Rekha. Viona pun menghentikan langkah kakinya."Gawat kenapa?" Viona tidak paham dengan ucapan Rekha. "Tuh, lihat!" Rekha memonyongkan mulutnya, memberi kode pada Viona untuk melihat ke arah yang dimaksud.Viona pun menoleh, seketika jantungnya berdetak dengan kencang. Ia menjadi deg-degan melihat siapa yang datang."Pasti terjadi keributan, ngapain juga Pak Satria tadi kesini," kata Viona dalam hati."Ternyata janjian disini ya? Enak nggak dibelanjain sama suami orang? Pantesan hidupmu sangat mapan, ternyata dibiayai suaminya orang," kata Fira dengan nada mengejek. Fira sudah berada di depan Viona. Ia datang bersama seorang perempuan seumuran dengannya. Wajah Fira tampak emosi, ia menatap Viona tak berkedip."Cuekin saja, Mbak," bisik Rekha sambil menarik tangan Viona. Viona hanya menurut saja."Heh, Viona! Aku sedang berbicara padamu," teriak Fira, membuat beberapa orang melihat ke arah mereka.Viona dan Rekha tetap saja berjalan."Lihatlah ini, janda pelakor

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Mata Keranjang

    "Mas, sudah sehat?" tanya Jihan ketika melihat Damar masuk ke ruang tamu. Jihan pun mendekati Damar."Alhamdulillah, mulai membaik." Damar duduk berhadapan dengan Jihan."Syukurlah, ini aku bawakan makanan." Jihan menyerahkan kantong plastik berisi makanan. "Makanan kesukaan Mas," lanjut Jihan dengan wajah yang sumringah."Terima kasih," jawab Damar yang hanya melirik sekilas pada kantong plastik itu.Jihan kecewa dengan respon Damar yang biasa saja, padahal harapannya Damar akan bahagia menerima pemberiannya."Itu martabak telur, lho. Mas nggak mau makan?" Jihan berkata lagi."Nanti saja!""Dasar laki-laki nggak peka," kata Jihan dalam hati, ia sangat kesal. Ia pun menarik nafas panjang untuk menghilangkan kekesalannya."Mas, kapan mau ke rumah? Kalau memang sudah sehat, main ke rumah ya?" "Memangnya kenapa?" Damar mengernyitkan dahi."Ya nggak apa-apa, silaturahmi saja. Ayah dan Ibu nanyain Mas.""Orang tuamu saja tidak menjengukku di rumah sakit." Damar hanya bisa berkata dalam h

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24

Bab terbaru

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Ending

    "Eh malah asyik pacaran disini, sampai-sampai lupa sama anaknya sendiri." Mama Laras berkata sambil tersenyum menggoda Damar dan Viona."Mama?" Viona tersipu malu."Apa sih yang kalian bicarakan? Masa depan?" tanya Adel dengan penasaran."Nggak ada apa-apa kok, Mbak. Hanya membuatkan kopi lagi untuk Mas Damar. Soalnya kopi yang aku buat tadi sudah dingin karena Mas Damar ketiduran." Viona menjelaskan. Damar hanya tersenyum."Ayo kita kesana saja, nggak enak ngobrol di dapur," ajak Viona. Mereka pun menuju ke ruang keluarga."Mumpung ada kalian berdua disini. Apakah ada kemungkinan kalian untuk rujuk? Ingat lho, ada Arka yang membutuhkan kalian berdua." Mama Laras mulai berbicara."Sepertinya memang kita yang harus bergerak, Ma. Kalau menunggu mereka berdua, kelamaan. Terus terang kami sangat menginginkan rujuknya kalian berdua. Apalagi ada pengikat di antara kalian yaitu Arka." Tanpa basa basi, Adel langsung bertanya pada Viona. Viona menjadi salah tingkah. "Ini kesempatanku untuk m

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Anak Ayah

    "Arka, Arka," gumam Viona. Damar bingung harus berbuat apa."Arka, Arka." Viona mengigau lagi. Damar memegang dahi Viona, ternyata Viona demam.Damar mencari-cari tas Viona. Biasanya Viona selalu membawa obat-obatan di tasnya. Tas Viona ada di bawah tempat tidur Arka. Dengan perlahan ia membuka tas tersebut. Ternyata benar, di dalam tas Viona ada beberapa obat, seperti Paracetamol juga asam mefenamat.Setelah mengambil Paracetamol dan air mineral, Damar pun mengambil mendekati Viona lagi. "Viona," panggil Damar dengan pelan. Perlahan Viona membuka matanya."Mas, jangan ambil Arka dariku. Aku janji akan merawat dia dengan baik." Tiba-tiba Viona langsung berkata seperti itu sambil menangis. Damar hanya bisa bengong mendengar ucapan Viona.*Aku mohon, Mas." Tangis Viona semakin menjadi-jadi."Vio, tidak ada yang mau mengambil Arka darimu. Aku juga tidak, aku percaya kalau kamu merawat Arka dengan baik." Damar berusaha meyakinkan Viona."Tapi tadi Mas memaksaku menyerahkan Arka." Viona m

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Maafkan Aku

    "Arka kenapa?" Viona mengelus-elus kepala Arka. Arka masih saja menangis."Arka kenapa, Nak? Bilang sama Bunda, apa yang Arka inginkan?" Suara Viona bergetar, menahan sesak di dada. Sebenarnya ia ingin menangis, tapi tetap berusaha untuk tidak menangis. Jangan sampai menangis di depan Arka."Tangan sakit." Suara Arka sangat lemah. Viona melihat ke tangan Arka, tampak agak membengkak. Viona sangat kaget, kemudian ia melihat ke arah botol infus dan mengamatinya. Ternyata infusnya tidak menetes, Viona menjadi semakin ketakutan. Ia segera memencet bel.Tak lama kemudian masuklah seorang perawat."Ada yang bisa dibantu, Bu?" Perawat itu bertanya dengan sopan."Infusnya kok nggak menetes ya?" tanya Viona. Perawat itu segera memeriksa botol infus dan saluran infus yang menempel ke tangan Arka."Apa adik ini banyak bergerak, Bu?""Enggak, tadi habis saya gendong ke kamar mandi karena mau buang air kecil."Perawat itu tersenyum."Lihatlah tangan adik ini, mungkin tadi waktu bergerak jarumnya

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Sakit

    "Arka sangat dekat dengan ayahnya, apa nggak sebaiknya kalian rujuk saja. Kalau misalnya Damar mengajakmu rujuk, apa kamu mau?" Deg! Jantung Viona berdebar-debar. Pipinya merona tersipu malu."Nggak tahu, Mbak. Lagipula nggak mungkin Mas Damar mengajakku rujuk. Dia kan sudah mau menikah?" sahut Viona, ia pun menyibukkan diri dengan kegiatan menggoreng nugget tadi. Malu kalau sampai ketahuan ia merona.Viona memang masih mencintai Damar, walaupun ia tahu kalau Damar tidak mencintainya. Susah untuk menghilangkan rasa itu, tapi untuk berharap kembali bersama, sepertinya jauh panggang dari api."Siapa bilang? Hubungan Damar dan Jihan sudah selesai.""Bukankah mereka sudah tunangan?" tanya Viona untuk meyakinkan berita itu."Iya, tapi nyatanya nggak bisa dilanjutkan lagi.""Kasihan Mas Damar, pasti sangat kecewa berpisah dengan orang yang dicintainya." Ada rasa perih di hati ketika mengucapkan itu."Kamu tahu, mereka putus gara-gara kamu." Ucapan Adel tak khayal membuat Viona tampak sanga

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Turunkan Egomu

    Semua menjadi panik karena tidak menemukan sosok Arka. Mereka tadi asyik membahas tentang ide rujuknya Damar dan Viona. Damar beranjak dari duduknya dan berjalan ke depan, takutnya Arka keluar. Mama Laras mencari ke dapur, siapa tahu Arkq sedang bermain bersama Lina. Tapi ternyata Lina tidak ada. Mama Laras pun menuju ke ruang keluarga, tempat mereka berkumpul dan bermain bersama Arka tadi."Ketemu nggak?" tanya Damar dengan panik. Tentu saja ia sangat panik melihat Arka menghilang dari pandangan mereka berempat.Semua menggelengkan kepalanya masing-masing. "Papa, bagaimana ini? Aku nggak tahu harus ngomong apa sama Viona." Damar sangat kebingungan. "Tenang, pasti Arka ketemu." Pak Yuda berusaha menenangkan Damar."Lina, kamu melihat Arka?" tanya Damar ketika melihat Lina berjalan menuju ke arah mereka"Arka? Ada kok." Lina menjawab dengan tenang tampak santai."Dimana?" tanya Damar, wajahnya langsung ceria."Saya bawa ke kamar Mas Damar. Arka sedang tidur.""Kok bisa?" Damar masih

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Nggak Rela

    "Ayah!" Terdengar teriakan bahagia dari seorang anak kecil yang bernama Arka. Tampak Viona berdiri di samping Arka. Arka langsung memeluk ayahnya, kemudian menarik tangan ayahnya untuk masuk ke dalam.Damar tampak ragu, ia pun melirik ke arah Viona. Viona mengangguk kecil, menandakan kalau ia menyetujui tindakan Arka. Damar dan Arka masuk ke dalam, disusul Viona yang selesai menutup pintu. Dari saat mengetuk pintu tadi sampai sekarang, jantung Damar masih berdetak dengan kencang, ia tampak canggung berhadapan dengan Viona. "Maafkan aku, Mas. Seharusnya aku tidak merepotkan Mas pagi-pagi seperti ini," kata Viona dengan pelan ketika mereka bertiga duduk di sofa."Nggak apa-apa. Aku akan selalu melakukan apapun permintaan Arka. Ini aku bawakan sarapan untukmu." Damar menyerahkan bungkusan yang tadi ia bawa. Ia masih berusaha untuk menetralisir suasana hatinya. Entah kenapa, melihat Viona hari ini membuat Damar merasa sangat bahagia. Mungkin karena ia diizinkan mengajak Arka jalan-jalan.

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Tak Semudah Itu

    "Ayah nanti pulang kelja bobok sama Alka ya?" kata Arka dengan penuh harap. Suara cadelnya membuat yang mendengarkan menjadi gemas. Tak khayal, ucapan Arak membuat Damar dan Viona tampak sangat kaget. Mereka tidak menyangka jika Arka akan berkata seperti itu."Iya, sayang. Sekarang Arka sama Bunda dulu ya?" bujuk Damar. Arka mengangguk, kemudian memeluk ayahnya. "Ayo Nak, kita pulang," ajak Mama Laras. Arka pun jalan bersama bunda dan omanya. Dengan berat hati, Arka mengikuti Oma dan bundanya. Ia pun melambaikan tangan pada ayahnya.Dama tampak terharu dengan perlakuan Arka kepadanya. Ia tidak menyangka jika Arka sangat dekat dengannya. Padahal selama ini ia tidak mendampingi keseharian Arka. Mungkin inilah yang namanya ikatan batin antara anak dan ayah. Walau terpisah, tapi tetap merasa dekat."Bundamu hebat, Nak. Tidak mengajarimu untuk membenci Ayah," kata Damar dalam hati."Ayo ke kantor lagi! Suara Irfan membuyarkan lamunan Damar. Damar dan Irfan berjalan menuju ke tempat parkir

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Makan Siang Bersama

    "Boleh saya bertemu dengan Jihan?" pinta Damar."Untuk apa?" Mega masih saja menanggapi dengan ketus. Ia belum bisa menerima kalau hubungan Jihan dan Damar selesai. Ia masih membayangkan bagaimana komentar saudara, teman dan tetangga tentang putusnya hubungan Damar dan Jihan. Mereka pasti akan mencibir dan membicarakannya, bakal jadi trending topik di komplek ini. Mega mengkea nafas panjang."Ingin berbicara sebentar, Bu.""Saya rasa nggak ada yang perlu dibicarakan lagi. Semua sudah selesai. Silahkan pulang." Mega mengusir Damar."Bu, Damar kesini sebagai tamu, tidak baik seperti itu. Apa salahnya kalau ia bertemu dengan Jihan sebentar saja." Dedi berusaha menenangkan istrinya."Tamu tapi membuat tuan rumah sakit hati. Aku nggak mau melihat Jihan bersedih lagi. Silahkan pergi sebelum saya berteriak." Mega tetap bersikeras."Sebentar saja, Bu." Damar masih memohon pada Mega."Pergi! Pergi!" Mega berteriak sambil menunjuk-nunjuk wajah Damar."Maaf, Pak. Saya permisi pulang," pamit Dama

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Tidak Nyaman

    "Viona." Mama Laras menutup mulutnya, ia seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya."Iya, Ma. Ini Viona." Viona mendekati Mama Laras kemudian mencium tangan dan memeluknya.Mama Laras meneteskan air mata karena terharu melihat siapa yang datang. "Mama jangan nangis," kata Viona ketika melepaskan pelukannya."Mama bahagia melihat kamu datang." Mama Laras segera menghapus air matanya."Arka, kasih salam sama Oma." Viona berkat pada Arka."Ini Oma, Sayang. Sudah lupa, ya?" Mama Laras menggendong Arka. Arka hanya terdiam, ia masih bingung dengan situasi ini."Arka sudah besar ya, sudah berat." Mama Laras mencium Arka."Ayo ke dalam," ajak Mama Laras pada Viona."Iya, Ma."Viona mengikuti langkah kaki Mama Laras menuju ke ruang keluarga."Opa, lihat siapa yang datang," kata Maam Laras pada suaminya yang sedang asyik menonton berita di televisi. Pak Yuda menoleh ke arah istrinya."Viona? Arka." Pak Yuda tak kalah terkejutnya dengan kehadiran Viona dan Arka. Viona segera mendekati Pak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status