All Chapters of TEST PACK ASISTEN RUMAH TANGGAKU: Chapter 101 - Chapter 110

175 Chapters

Inem Mulai Menampakkan diri dan Kejahatannya (100)

#Testpack (100)Test Pack ART-ku-Inem Mulai Menampakkan diri dan Kejahatannya-Ya Allah, ternyata lelaki ini benar-benar membuktikan ucapannya. Pantas dia hanya fokus bekerja beberapa bulan belakangan ini. Bahkan tak sempat mencari istri. Segitu sayangnya kamu sama anak-anak Mas. Mungkin seandainya tak pernah ada perselingkuhan itu. akupun menyadari kamu begitu sayang denganku. Ah, sudahlah.“Shania, Kemarilah ….” Kulihat Shania hendak masuk, cuma dia sungkan melihat aku sedang mengobrol berdua dengan Mas Hangga. Shania datang menghampiri.“Jangan mainan sama anak-anak terus, Shan. Makanlah, kamu belum makan kelihatannya dari tadi.”“Ah, aku masih kenyang, Bu. Tapi bolehlah cobain salad buahnya.”“Nah, iya. Cobain ni, Shan.”Mangkuk besar salad buah kugeser ke dekat posisinya duduk.“Betewe anak-anak cocok, ya, mereka main, rame, tapi nggak berantem. Karena Sefina Hanifa ini sama anak lelaki ujung gang, kalau ketemu pasti ujung-ujungnya nangis. Ini Sefina Hanifa bareng Altaf dan Al
last updateLast Updated : 2022-06-01
Read more

Inem Merebut Paksa Zayyan

#Testpack (101)Test Pack ART-ku-Inem Merebut Paksa Zayyan-“Terima kasih, Bang. Abang baik sekali. Abang sendiri sekarang gimana dengan Cynthia.”“Sudah selesai. Semuanya sudah selesai, Rin. Abang tidak sedang berhubungan dengan siapapun saat ini. Abang hanya akan menunggu jawaban darimu.”Tangan itu, menyentuh jari jemariku. Menggenggamnya erat. Membiarkan tanganku lama dalam genggamnya.“Bahkan dada Abang berdetak kencang saat berhadapan denganmu saat ini, Rin.”Lalu diletakkannya telapak tanganku pada dadanya.==Telapak tangan itu menelungkupkan di punggung tanganku. Tiga detik aku menariknya.“Maaf, Rin,” ucapnya cepat, “aku lancang.”Ada desiran halus dalam dada merasakan detak jantungnya.Aku memilih tak menjawab dan membiarkannya hening. “Jadi apa yang sebaiknya aku lakukan, Bang. Apakah ini bisa dilaporkan ke polisi?”Akhirnya kuajukan pertanyaan. Mengajaknya diskusi.“Lemah, Rin. Barang bukti tentunya sudah mereka buang. Tapi Abang berhasil cek pesan itu dikirim dari kelu
last updateLast Updated : 2022-06-01
Read more

Kenapa Masih Ada Dendam (102)

#Testpack (102)Test Pack ART-ku-Kenapa Masih Ada Dendam-Entah hatiku sesak rasanya ditinggal Zayyan yang sudah berbulan tinggal di sini. Zayyan, anak yang ceria dan suka makan. Akhir-akhir ini dia yang membuatku merasa harus pulang kerja cepat karena membelikan banyak makanan untuknya itu hal yang menyenangkan. Kamu baik-baik di sana, Nak. Jangan sedih, kamu pasti bahagia karena Inem adalah ibumu sendiri, Nak. Dia akan menyayangimu sepenuh hati, lebih dari Mama Ayin.“Kamu nggak apa-apa, Dek?” Mas Hangga menatapi tubuhku, lalu melihat ke kedua mataku, memastikan aku baik-baik saja.Aku masih shock, napasku masih tersengal. Mas Hangga memahami, ia lalu memapahku duduk ke sofa. Aku beristighfar berkali-kali.“Tadi dia sempat anarkis, nggak?”“Mas, kasihan Zayyan. aku sudah terlanjur sayang sama anak itu. Sekarang dia pergi. Dan sudah pasti Zayyan tak akan kembali. Karena Inem sudah keluar dari penjara, artinya dia akan mengasuh Zayyan selamanya. Aku tahu Inem ibunya, tapi kenapa aku
last updateLast Updated : 2022-06-01
Read more

Proses Melahirkan yang Dramatis (103)

#Testpack (103)Test Pack ART-ku-Proses Melahirkan yang Dramatis-“Saya sudah melihat mobil itu mengikuti kita dari sejak keluar gang, Bu.”“Ya, Pak. Sekarang Pak Yanto jalan lagi, nggak usah ngebut. Biasa saja, lewati mobil itu lagi. Karena pasti dia akan mengambil posisi di belakang kita lagi. Setelah itu, kita berhenti di bengkel mobil Idaman.” “Benar, Bu. Kelihatannya ada yang nggak nyaman dengan mobil ini.”“Ban-nya Pak, agak dikempesi. Tapi saya masih yakin mobil ini akan bertahan sampai bengkel. Makanya saya minta kita jalan.”“Sepertinya ban-nya juga longgar, Bu, bautnya dilonggarin.”“Iya, agak kurang enak, Ya.”“Wah, Bu. Tahu seperti ini tadi saya cek dulu. sebelum jalan. Biasanya saya cek kondisi mobil, tadi bisa lupa gitu, ya.”“Nggak apa-apa. Saya sudah cek tadi, masih aman, hanya kita memang perlu mampir ke bengkel untuk dibenarkan yang longgar. Mungkin pelakunya mau ngempesin dan ngelonggarin ban, tapi satpam lengahnya sebentar, jadi nggak maksimal kerja mereka.”“Wah
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more

Melahirkan Dalam Dekapan Hangga (104)

#Testpack (104)Test Pack ART-ku-Melahirkan Dalam Dekapan Hangga-Hanya mampu kujawab dengan anggukan sembari mengerang menahan sakit.“Oh, ya, kita ke RS mana, Dek?” tanya Mas Hangga.“Kemang medical Care, Mas.”“Itu RSIA Kemang kan?”“Iya.”“Oke, ke arah Kemang, Ferdi.”“Siap, Pak.”Aku teringat pesan Mama, sebaiknya erangan diganti dengan dzikir, jadi kusebut nama Allah setiap mules dibarengi nyeri yang membuatku harus merejang dibarengi rintihan. Kuusahakan, meski sulit. Karena rasanya entah sudah tak tergambarkan.‘Duhai dua anak salih dalam perut Mama. Kita sama-sama, ya …. Kita saling bantu untuk menguatkan, bekerja sama untuk sama-sama agar bisa melakukan proses pertemuan kita dengan cara indah. Mama kuat, Mama tahu ini nggak mudah, karena yang akan keluar, dua jagoan Mama yang gagah-gagah. Tapi kita pasti bisa melalui ini dengan baik, Nak,’ ucapku dalam hati di antara napas-napas yang mulai tersengal.Dan dua anakku dalam perut ini sudah tak sabar untuk bertemu denganku rupa
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more

Kebahagiaan Karin Bertemu Si Kembar (105)

#Testpack (105)Test Pack ART-ku-Kebahagiaan Karin Bertemu Si Kembar-“Kamu bawa salin nggak Hangga?” tanya Mama.“Nggak, Ma. Tapi nanti gampang, bisa beli ke mall dekat sini.”“Ih, masak ke mall penuh lendir dan darah begini. Udah nanti Mama carikan di etalase depan RS ini kayaknya jual tadi. Sebentar Mama turun. Si kembar kayaknya juga lagi dibersihkan, dimandikan.”Mama cekatan mengambil tasnya dan gegas turun ke lantai bawah.“Tolong jagain Karin, Pa. Kalau-kalau ada dokter masuk.” “Mas, kamu duduk aja, dulu, ya. Atau kalau udah risih lepas aja. Itu darah semua celananya,” ucapku lemah.Mas Hangga menuruti, ia melepas kemeja dan celana bahannya. Sehingga tinggal memakai singlet dan celana dalaman selututnya. Syukurlah dia memakai celana dalaman yang panjang.Tak lama suster dan dokter datang ke ruangan, memintaku untuk dibawa ke ruang perawatan khusus. Tubuhku perlu di treatment dan dibersihkan usai melahirkan di mobil tadi, mungkin sisa darah, plasenta dan posisi rahim yang har
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more

Inem Datang ke Rumah Bersama Zahwan

#Testpack (106)Test Pack ART-ku-Inem Datang ke Rumah Bersama Zahwan-[Selamat, sudah lahiran. Semoga jadi anak yang baik seperti Papanya. Inem.][Selamat Karin, punya momongan baru, jangan sedih lagi karena kehilangan Aksa, ya.] Dari nomor Cynthia yang kemarin mengucapkan belasungkawa. Apa maksudnya coba mereka berdua. Bahasa yang digunakan entah kenapa terasa kurang mengenakkan di hatiku. Semacam ada sindiran halus dan ucapan tak tak tulus. Kenapa Inem bilang semoga jadi anak yang baik seperti papanya, kayak kenal Mas Aksa aja dia. Kenal pun enggak. Dan Cynthia, kenapa pake nasehatin ‘jangan sedih lagi karena kehilangan Aksa.’ Apa maksudnya coba? Kalau yang mengucapkan dengan kata-kata begini itu orang terdekatku, aku tak akan keberatan, tapi ini? dia tahu kehidupan pribadikupun tidak, bahkan cenderung memusuhiku, kenapa belagak simpati seperti itu.Astaghfirullah. Baru saja aku melahirkan, sudah dibuat kesal seperti ini. Tapi okelah, aku bisa menekan tombol dalam hatiku untuk t
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more

Tolong Buka Sedikit Saja Hatimu

#Testpack (107)Test Pack ART-ku-Tolong Buka Sedikit Saja Hatimu-Mas Hangga melirik sesaat ke arah kami, lalu melanjutkan bermain dengan Zayyan untuk beberapa lama. Sepertinya ia enggan untuk menghampiri.Selang lima menit, aku memanggilnya.“Mas, kemarilah.”Ia berjalan dengan malas ke arah kami.“apa kabar, Mas?” tanya Inem.“Baik,” jawab Mas Hangga, menerima uluran tangan Inem terlebih dahulu. Diikuti Zahwan yang mengulurkan tangan karena mendapat colekan Inem. Wajah Inem berubah sumringah memperhatikan Mas Hangga begitu seksama.“Jadi, kapan kalian menikah?” tanya Mas Hangga sebelum duduk di sofa.“Wah, nikah? Ada-ada aja Mas Hangga pertanyaannya. Kami cuma teman, Mas. Saya ke sini, ingin jalin silaturahmi, sekalian udah lama kan Zayyan nggak ke sini, dia sering panggil Sifa dan Fina. Sepertinya kangen.”“Ya, pastinya kangen, karena Zayyan nyaman tinggal di sini sama kakak-kakaknya. Sudah berapa bulan, ya, tinggal sama kamu? Kapan kamu mau gantian kasih Zayyan tinggal sama saya
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more

Semoga Hanya Ujian Kebahagiaan (108)

#Testpack (108)Test Pack ART-ku-Semoga Hanya Ujian Kebahagiaan -Dia layak marah. Dia sudah begini banyak berkorban untukku belakangan ini. Salahnya aku memberi ruang kepadanya. Jelas dia begitu berharap, karena dia tahu, posisinya tak seaman Bang Saga yang sudah direstui Papa. Mas Hangga tahu itu. Karena selama di rumah sakit. Papa begitu welcome ke Bang Saga. Meskipun Papa juga mulai menaruh respek pada Mas Hangga. Tapi tidak untuk memberi ruang menjadi menantunya kembali. Ya, hati Papa tak beda jauh seperti Mama. Memaafkan, tapi tidak untuk memberi kesempatan. Sedangkan aku? akupun sama. Aku masih menyayanginya, bahkan kini kekagumanku padanya kian bertambah. Ia begitu bekerja keras belakangan ini. Membangun rumah untuk anak-anak. Tak bosan memberi perhatian dan cinta kepada anak-anak, bahkan ia begitu menyayangi Arjanka dan Ajanta, seperti anak sendiri. Entah sudah berapa banyak segala kebutuhan Janta dan Janka ia yang memenuhi, membelikan. Dua keranjang bayi besar itu. Pemberi
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more

Kecemburuan Shania melihat Karin dan Hangga (109)

#Testpack (109)Test Pack ART-ku-Kecemburuan Shania melihat Karin dan Hangga-Secepat kilat aku berlari menyebrang jalan.“Mbakkk, kenapa ini … ?” kuambil alih Ajanta dari pelukan Mbak Lastri.“Ditabrak mobil, Bu …!” Mbak Yana histeris, tapi kemudian gagap tak mampu untuk menjelaskan lebih lanjut.Ajanta! ada darah di pelipisnya, Saat pegang bagian kepala belakang, dari rambutnya rembes darah, bayiku ini menangis kejer, sepertinya Janta terlempar ke tepian jalan, terpental dari strollernya.Mas Hangga melihat ke Ajanta. “Biadab!” teriaknya.“Mas, tolong telepon ambulance, Mbak Yana, Mas ….”Suasana mendadak hiruk pikuk, orang-orang berdatangan.Mas Hangga membopong Mbak Yana dari tengah jalan raya ke tepian jalan.“Pake mobil kita saja. Ferdi cepatan!”Ia kemudian menelepon seseorang.“Nggak mau tahu, kamu kejar sampai dapat itu mobil!” teriaknya.Lalu ia membimbingku yang gemetar dengan buraian air mata memeluk Janta untuk masuk ke dalam mobil. “Mbak Siti, tolong bawa masuk anak-an
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more
PREV
1
...
910111213
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status