All Chapters of Hubungan Gelap Suami dan Adikku: Chapter 81 - Chapter 90

104 Chapters

Bab 45.B

Wanita bermuka dua itu mengancam dan menjadikan ibu sebagai tamengnya, semakin muak saja pada perangai buruknya itu.Aku membalikkan badan lalu menatapnya penuh emosi, kaki ini melangkah mendekat hingga berjarak kurang dari satu meter.Wajahnya yang dipoles make-up hingga terkesan menor kini nampak jelas terlihat oleh mataku, wanita ini sangat berbeda dengan Sarah, walau Sarah itu seorang janda tapi ia sama sekali tak pernah terlihat berdandan berlebihan, itulah yang membuat hatiku semakin tertarik padanya."Jangan pernah ikut campur urusanku! Urus saja selingkuhanmu itu, sampai kapan sih kamu mau berpura-pura jadi pahlawan di mata ibu? sampai kapanpun aku ga akan pernah mau lagi kembali sama kamu."Beberapa kalimat itu kuucapkan pelan. Namun, penuh penekanan di tambah dengan sorotan mataku yang tajam sukses membuat wajahnya menunduk seketika."Walaupun keluargamu banyak membantuku, itu bukan berarti aku harus membalas budi dengan menikahimu, beberapa bulan lalu aku coba membuka hati
last updateLast Updated : 2022-06-21
Read more

Bab 46.A

"Pak, Hasan jika ada orang ini yang mencariku bilang saja ga ada di sini dan kamu ga tahu," ucapku sembari memperlihatkan photo Daniel dan Hadi pada Security yang menjaga rumah.Ia mengangguk, bukan hanya dia yang kuberitahu. Namun, hampir semua kerabat termasuk orang-orang kantor.Semua pekerjaan kini di alihkan untuk sementara waktu kepada Pak Asraf --orang kepercayaanku di kantor-- demi untuk menghindar dari Daniel dan gangguan dari Kak Hadi.Memblokir nomor kontak dan akunnya, kurasa itulah jalan yang terbaik untuk kami, maafkan aku, Daniel.Aku, Kak Shanaz dan bapak akan tinggal di apartemen untuk sementara waktu, setelah bapak memberi izin aku akan tinggal di Amerika bersama Carla, mengurus cabang baru perusahaanku di sana.Beberapa jam kemudian tibalah di tempat tujuan, di mana tempat ini tak diketahui oleh Daniel dan siapapun, bagaimanapun juga aku tak ingin terganggu oleh kehadirannya.*"Halo, Assalamualaikum, Sarah apa kamu sudah tidur?" tanya ibu di balik telpon."Baru aja
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

Bab 46.B

"Engga, Nak kakimu masih ada," jawab Ibu meyakinkan, wanita paruh baya itu terlihat letih."Aku ga mau jadi cacat, Bu?" kali ini nada suaranya melemah."Sonia kaki kamu itu cuma patah hampir remuk tulangnya, tapi kamu harus yakin akan sembuh seperti semula," jawab ibu seakan putus asa.Sonia menangis hingga sesenggukan, tangannya mengepal dan memukul-mukulkannya ke pembaringan."Aku pengen cepet sembuh, Bu," rintihnya sembari menangis."Iya kamu banyak berdoa dan jangan putus asa ya," jawab ibu memberikan ketenangan."Semua ini gara-gara kamu, Bang!" Ia mengalihkan pandangan pada Bang Surya, sontak saja ia membulatkan mata saat menyadari kehadiranku yang sedang berdiri di samping Bang Surya."Kamu juga ngapain ke sini hah?! Mau ngetawain aku?" Sonia berteriak disertai isak tangis."Astaghfirullah, Sonia aku ke sini mau jenguk kamu, jangan berfikir buruk dulu," jawabku sedikit kesal pada tuduhannya."Pinter akting," ucapnya ketus seraya mendelikkan mata.Karena kesal aku berlalu mening
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

Bab 47.A

"Sarah, ternyata Sonia harus di larikan ke rumah sakit yang lebih besar karena dia harus di operasi, Ibu bingung harus gimana? biaya operasi itu mahal ....""Ka-kamu bisa 'kan bantu Sonia bayar biaya operasinya?" tanya ibu yang membuat tenggorokanku tercekat.Haruskah aku menolongnya? selepas perlakuan buruk dari Sonia yang sudah kuterima?."Sarah, kok diem," tegur ibu kembali."I-iya nanti aku transfer," jawabku ragu."Kamu memang baik, Sarah, terima kasih ya," ucap ibu lalu telpon di matikan.Aku mencoba berdamai dengan perasaan ini, walau rasanya berat membantunya. Namun,tak seharusnya aku bersikap setega itu."Ikhlaskan saja, Rah, anggap sedekah," sahut bapak yang sejak tadi diam menyimak."Iya, Pak, besok kita nyusul ya nengok Sonia lagi," jawabku sambil melajukan mobil kembali."Iya, sekarang kita pulang dulu kasian anakmu sendirian di appartemen," sahut bapak.*Malam semakin larut. Namun, mata ini enggan terpejam. Fikiranku melayang memikirkan Daniel, entah dia juga memiliki
last updateLast Updated : 2022-06-23
Read more

Bab 47.B

Aku tak dapat mengucap kata, hanya memandangnya dengan sendu sambil menelisik raut wajahnya, apakah ia sungguh-sungguh meminta maaf atau hanya sekedar formalitas semata, karena aku sudah membantu biaya operasinya."Aku sungguh minta maaf, Kak, sudah menghancurkan rumah tanggamu, dan sudah memakimu habis-habisan, maafkan aku," ungkapnya kembali sambil terisak.Sepertinya permohonan maaf itu tulus dari lubuk hatinya, perasaanku terhanyut hingga mata ini ikut-ikutan meneteskan buliran-buliran bening."Kalau kamu tulus meminta maaf, maka Kakak ga ada hak untuk tidak memaafkan, tapi Kakak minta kamu harus berubah dan jangan pernah ulangi perbuatan itu," jawabku seraya mengusap bahunya."Terima kasih kak ...." Ia terisak kembali hingga kedua bahunya terguncang akibat isakan itu."Aku sudah dapat karmanya, Kak, pernikahanku dan Bang Surya tak pernah tentram dan bahagia malah berakhir begitu saja," ucapnya kembali sambil sesenggukan.Hatiku berdesir mendengar keluh kesahnya, rasa iba tiba-ti
last updateLast Updated : 2022-06-23
Read more

Bab 48

"Sudah, Bu, aku ga mau ngerepotin Kak Sarah lagi, biar nanti kita tinggal di rumahku saja," ucap Sonia yang membuatku lega.Tentu saja aku setuju dengan keputusannya, memaafkan bukan berarti melupakan perbuatannya begitu saja, walaupun katanya dia sudah berubah."Maksudnya di rumah yang sering kamu tempatin sama Surya itu? bukannya rumah itu belum lunas ya?" sepertinya ibu masih keberatan dengan keputusan Sonia."Iya itu, Bu," jawab Sonia."Begini saja, kamu tinggal di rumah itu jangan di rumah Sarah, nanti Kakak yang bayar biaya perbulannya," sahut Kak Satya memberi solusi."Iya, setuju, nanti juga aku bantu kalian buat biaya yang lainnya," sahut Kak Shanaz memperkuat usulan kakak pertama kami."Oh, ya sudah kalau gitu, kita tinggal di sana aja," ucap ibu setuju."Kalau gitu aku pulang dulu ya, takut Carla nyariin." "Iya, Sarah, hati-hati ya," jawab Ibu sambil tersenyum.Aku melangkah keluar, dan berjalan menuju parkiran mobil, di lorong rumah sakit langkahku terhenti saat ada seseo
last updateLast Updated : 2022-06-24
Read more

Bab 49.A

"Aku serius, Sarah," ucap Daniel membuatku terhenyak."Maaf, Dan aku ga bisa," jawabku lesu, seketika raut wajahnya berubah kecewa."Kenapa ga bisa, Sarah?" ia menatapku mengiba."Aku ga bisa nolak kamu," jawabku lalu tertawa terbahak-bahak hingga wajah ini mendongkak."Hemmm, berani ya jailin aku." Ia menggelitik pinggangku hingga aku tak kuasa lagi menahan tawa."Sudah Daniel!" gumamku sambil terbahak-bahak."Sarah, kamu kenapa ketawa sendiri?" teriak Bapak dari kamarnya, sontak saja kami saling terdiam mendengar suaranya.Tak berselang lama lelaki paruh baya itu keluar dari tempat peraduannya, kebetulan cuaca di luar sedang hujan maka dari itu ia menghabiskan waktu seharian penuh di dalam kamar."Oh ada Daniel, kirain Sarah ketawa sendiri," ucap bapak terkekeh lalu ia duduk berhadapan dengan kami."Ini bunga siapa? banyak banget," tanyanya keheranan seraya menyentuh buket bunga berukuran besar itu."I-itu dari saya, Pak," jawab Daniel gelagapan."Ngapain bawa bunga sebanyak ini? ad
last updateLast Updated : 2022-06-24
Read more

Bab 49.B

Karena tak ingin berdebat, kuraih cincin itu dan melingkarkannya di jari manis."Harusnya aku yang pakein cincinnya," ujarnya protes."Sudahlah sama aja yang penting di pake, sana cepetan pulang.""Ga mau! Bilang sayang dulu sama aku," jawabnya manja.Aku menghela napas dan membulatkan mata menanggapi tingkah manjanya, jika dibandingkan sikapnya sangat jauh berbeda dengan Bang Surya yang terkesan serius pembawaannya."Engga mau!" aku berbalik badan hendak masuk ke dalam. Namun, dengan sigap ia mencekal pergelangan tanganku."Lepasin dong, Daniel, kamu tuh ya kaya anak ABG aja kelakuannya.""Kan gara-gara kamu aku jadi labil lagi, ayo dong panggil sayang." ia memaksa."Sarah!" terdengar bapak berteriak dari dalam sontak saja kami berdua terperanjat hingga cekalan tangannya terlepas."Aku masuk dulu ya, dah sayang," ucapku lalu menutup pintu rapat-rapat. Jika saja Daniel melihat wajahku yang memerah ini, ia pasti akan mengejekku habis-habisan.Rasanya tak sabar menanti hari bahagia itu
last updateLast Updated : 2022-06-24
Read more

Bab 50

"Oh jadi ini calon istrimu, Daniel," ucap seorang wanita setengah baya yang kuterka Tantenya calon suamiku.Ia menatapku kagum, tak henti bibirnya tersenyum merekah kala memandangku, begitu pula dengan pamannya Daniel, ia juga tak kalah ramah dari istrinya."Jadi kita tentukan sekarang saja tanggal pernikahannya kapan," ujar Tante Delia."Kalau saya gimana anak-anak saja, Mbak, tapi lebih cepat lebih baik, kasian Daniel kayanya pengen cepet-cepet tuh," cetus bapak menggoda lalu kami semua tertawa."Gimana kalau dua minggu lagi," sahut Daniel semangat."Emang ga terlalu cepet? gimanapun juga kamu masih dalam suasana berkabung, apa kata orang nanti," jawabku keberatan."Gimana kalau satu bulan lagi? ga kecepetan dan ga kelamaan," sahut pamannya Daniel memberi usul.Akhirnya kami sepakat akan melaksanakan akad dalam jangka waktu satu bulan lagi.Daniel menatapku penuh cinta, sering sekali ia mencuri-curi pandang saat yang lain sedang berbicara."Carla, sebentar lagi Om Daniel akan jadi P
last updateLast Updated : 2022-06-25
Read more

Bab 51.A

Kutatap diri ini di cermin, make-up natural. Namun, terkesan elegan dan mewah menghiasi wajah, siger--perhiasan kepala khas sunda-- bertengger di kepala melengkapi indahnya balutan jilbab putih bertaburkan manik-manik kristal.Juga bunga melati segar menggantung di belakang teinga menambah kesan segar pada penampilanku, seulas senyum menghiasi bibir yang dihias diberi warna pink soft, sebentar lagi hari bahagia akan tiba, bisikku dalam hati."Gimana, Sayang? bagus 'kan?" tanya seorang penata rias terkenal wanita yang diundang khusus oleh Daniel untuk mempercantik diriku."Bagus, Mbak, ini kebayanya juga bagus banget," jawabku seraya memandangi kebaya putih bertabur manik-manik bening yang selalu menampakkan kilaunya, dipadukan dengan sebuah rok batik berwarna kecoklatan."Alhamdulilah kalau Mbak puas, duduk dulu ya, rilex aja karena mempelai lelakinya belum datang," ucapnya lembut seraya memegang kedua bahuku dari belakang.Mendengar Daniel belum datang hati ini berdesir dan berbagai
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status