Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 711 - Chapter 720

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 711 - Chapter 720

993 Chapters

Bab 711: Rahasia Besar Madam Safira

“Si-siapa kamu dan mau apa?” wajah di banci inipun langsung pucat tak terkira, todongan pistol tepat ke wajahnya membuatnya hampir kencing di celana warna pinknya.“Jawab saja pertanyaanku, jangan banyak tanya!” bentak Dato, hingga si gemoy ini langsung terdiam.“Sebutkan di mana Madam Safira kini berada!” bentak Dato lagi, sengaja agar si banci ini makin ketakutan.“Di-dia berada di lantai 5, kamar 5120!”“Sama siapa di sana..?”“Kadang sama kekasihnya, kadang sama pengawal brondongnya!” saking takutnya, si banci ini ngomong apa adanya. Apalagi kalau sudah takut begini, sifat kewanitaannya menonjol sekali.“Hmm…baiklah, awas kalau kamu bohong, satu hal, jangan coba-coba lapor dengan siapapun, aku tak segan mencari dan menembak kepalamu, paham!”“Pa-pahamm…ca ileehhh…kagak percaya amat sie…aduhh turunin dong itu burung pelatuk eh pistol, ngeriii!” si banci sampai menutupi wajahnya saking takutnya.Saat akan berpaling karena tadi menunduk dan menutup wajah. Dato ternyata sudah menghila
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Bab 712: Wasiat Madam Safira

Dato langsung keluar dari lemari dan dia kini hanya bisa tertegun. Madam Safira terlihat di cekik Albert dan tubuh pria bule ini berlumuran darah.Lalu tubuh si bule ini ambruk ke lantai, dengan membawa tubuh Madam Safira. Dato buru-buru menarik tubuh Madam Safira, wanita ini masih belum tewas, tapi terlihat sudah agak kepayahan.“Madam Safira…!” Dato menarik tubuh ini dan melepaskan tangan kokoh Albert, yang kini terguling dengan tubuh berlumuran darah dan tewas. Akibat tembakan Madam Safira yang tepat menembus dadanya, tembus hingga ke punggung.Melihat Dato yang muncul tiba-tiba, Madam Safira awalnya kaget, lalu dia seakan memberi kode pada Dato agar mendekat.Madam Safira berbisik dengan sekuat tenaga, seakan menyampaikan wasiat terakhirnya. Dato terpaksa mendengarkan dengan seksama, karena suara Madam Safira makin lama makin lemah. Lalu tubuh wanita ini lunglai di pegangan Dato.Dato hanya bisa tertegun, diapun akhirnya meletakan pelan-pelan jasad Madam Safira, yang ternyata tewa
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Bab 713: Godaan Reni…!

Dato langsung terbang dari Jakarta ke Batupecah dengan private jet Om-nya. Setelah lapor dengan Kapolres-nya, Dato pun sengaja mengunjungi Paman Uja, dan sang paman kaget sekaligus senang di kunjungi keponakannya, yang ternyata seorang anggota polisi.Paman Uja adalah adik dari dokter Qorry, mendiang ibu kandung Dato, yang kini mewarisi klinik milik Dayang, Nenek Dato.Dato jadi ingat masa SMU nya di sini, dia pun memanfaatkan waktu untuk jalan-jalan dan sekalian mampir ke rumah Arga. Lalu ke rumah Unai, kedua sahabat SMU ini bertugas di daerah lain. Ke sini Dato langsung ingat sosok wanita cantik…Reni.“Apakah setelah menikah Reni ikut suaminya yaa…?” batin Dato.Unai kini bertugas di Manado dan Arga yang menjadi prajurit malah bertugas di Papua. Saat berada di rumah Unai dan aseek berbincang dengan kedua orang tua sahabatnya ini di ruang tamu.Dato kaget saat melihat sebuah mobil parkir di depan rumah dan keluarlah seorang wanita cantik yang…sepintas mirip Bibi Nathasa, tapi dia buk
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Bab 714: Jadi Komandan Pemarah!

Malamnya, keduanya saling ledek melalui vidcal dan Reni tanpa sungkan sengaja ejek Dato, dengan membuka sedikit CD-nya. Hingga pemuda ini blingsatan seorang diri, apalagi Reni hanya kenakan baju tidur yang transparan.Reni ternyata tak tinggal dengan Ortunya, dia sudah punya rumah sendiri, dan bilang kalau Dato pingin, datang saja malam-malam ini ke tempatnya.“Eiiittsss…maaf, aku lupa kasih tahu, gara-gara Abang tadi sore sempat pegang punya aku, aku kini malah datang tamu bulanan…ha-ha-ha!” Reni tanpa sungkan perlihatkan CD nya yang mengembung sedikit, tanda ada pembalut di dalam sana,Reni benar-benar terbahak dan bilang siapa suruh mancing-mancing dia sore tadi. Hingga kini tamu bulanannya malah datang.Dato yang sempat terpancing, hanya bisa garuk-garuk kepala. Pria bangor ini pun hanya bisa tertidur membawa hati nyengkel. Karena gagal menyalurkan bakat bangornya pada si janda jelita ini, yang aslinya dia sukai sejak dulu.Besoknya, Dato mendatangi rumah Bos Syamsu, namun dia dap
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Bab 715: Hadiah Buat Anak Buah

Dato selama 3 hari pertama bertugas hanya lakukan pembersihan seluruh ruangan Mapolsek, 3 tukang juga di panggil buat perbaiki semua kerusakan kantor ini.Ke 15 orang personelnya yang rata-rata berusia 35-47 tahun dan ada satu orang yang berusia 55 tahunan, satupun tak ada yang berani dengan perwira muda ini.Dato bahkan nginap di Mapolsek ini, karena rumah dinasnya yang berada 100 meteran dari Mapolsek ini kondisi juga sangat memprihatinkan, harus di rehab lagi. Kapolsek lama ternyata tak pernah menempati rumah dinas ini.Dato pun minta 3 tukang itu perbaiki rumah dinas ini dan sekaligus ganti semua furniture nya dengan yang baru. Dato ingin saat dia tempati, semuanya sudah nyaman.Empat tahanan yang sebelumnya di tahan Mapolsek ini, sudah di kirm ke Mapolres Batupecah, dengan tambahan hukuman mabuk dan main judi.Hari ke 4 dan seterusnya, barulah Mapolsek ini nyaman di lihat. Catnya baru semua luar dan dalam, semua ruangan bersih. Termasuk halaman Mapolsek ini pun terlihat makin bai
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bab 716: Bertemu Tante Neni

Besoknya, ke 10 polisi ini bekerja dengan sangat baik, mereka tak ada lagi yang malas-malasan ngantor. Tiga orang sudah menempati rumah dinas bersama keluarga masing-masing.Bahkan satu bulan kemudian tahanan sampai full, hasil tangkapan anak buahnya. Macam-macam masalahnya, rata-rata kebanyakan main judi dan tindak kekerasan. Kepercayaan warga pun meningkat dengan Mapolsek ini.Mereka yang semula enggan berurusan dengan aparat, kini mulai pulih kepercayaannya, karena sang Komandan sangat tegas dan anti sogok.Malah lucunya banyak warga yang kaget di beri uang oleh Dato, bila berurusan di kantor ini. Apalagi yang datang jalan kaki atau pakai sepeda pancal, kadang pakai motor jadul.Dan suatu hari, ada warga yang melapor melalui telpon di saluran pengaduan warga. Kalau terjadi tindak kekerasan di sebuah rumah di desa terpencil.Dato yang mendengar ini, langsung ajak 3 anak buahnya ke TKP. Bripda Aman, Bripda Ijak dan Bripda Jono di ajak Dato, karena ketiganya masih muda-muda dan gesit.
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bab 717: Terkuak Rahasia Besar Madam Safira

“Kenapa Mas tanyakan itu…apa sebabnya dan apa alasannya?” Tante Neni malah balik bertanya. Dato diaam sejenak, lalu tersenyum.“Karena…Madam Safira sudah tewas di tangan Albert, mantan suaminya di Jepang!” sahut Dato tenang, sekaligus menceritakan kronologis kematian wanita itu. Wajah Tante Neni langsung berubah pucat.“Bawa minum dulu Tante Neni,” Dato menyodorkan sebotol air mineral yang terdapat di meja tamu ini. Setelahnya barulah wajah Tante Neni agak berkurang pucatnya dan kini agak baikan.Masih tak percaya wanita ini, kalau Madam Safira ini hanya tinggal nama, dan tewas secara tragis di tangan mantan suaminya sendiri.“Sejujurnya, Rika itulah anak Madam Safira dan Albert…!” kini giliran Dato yang menganggukan kepala. Ucapan mendiang Madam Safira benar adanya, sesaat sebelum meninggal kala itu.“Ceritalah, bagaimana kisahnya…? Dan apa hubungan Tante Neni dengan Madam Safira” Dato mulai mendesak, walaupun suaranya tetap pelan dan lembut.“Wanita ini sebenarnya sangat cantik dan
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 718: Pelajaran Buat Lintah Darat

Dato memandang wajah wanita yang jadi lintah darat ini, dia tetap ngotot ingin tagih 25 juta ke Neni, dia datang setelah di surati Mapolsek Dudur, yang di tanda tangani Pj Kanit Intel nya Bripka Mansyah, baru naik pangkat minggu lalu.Neni sengaja tak Dato perlihatkan, dia minta wanita lembut dan cantik itu tinggal di rumah dinasnya saja. Sementara Dato menyelesaikan masalah utang piutang ini.“Mana surat perjanjiannya saya lihat!” cetus Dato, wanita yang ngaku bernama Samira ini membuka berkasnya dan menyerahkan selembar surat. Dato pun membacanya dengan teliti.“Di sini tertulis, hutang akan jatuh tempo kalau telat bayar 2 bulan, dan bunganya hanya 10 juta, bukan 15 juta. Ini kan baru 1,5 bulan…kenapa bisa langsung 15 juta dendanya. Anda jangan seenaknya bikin peraturan, atau anda mau saya kurung dan bisa di hukum selama 5 tahun penjara, dengan tuduhan penipuan dan adakan simpan pinjam ilegal!” gertak Dato.Wajah Samirah pucat pasi, baru kali ini ketahuan belangnya. “Gi-gini aja pak
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 719: Rika Masuk Rumah Sakit Jiwa

Besoknya Dato setuju dengan keinginan Neni, merekapun berangkat berdua ke Banjarmasin. Neni bahkan di minta Dato bawa mobil, sementara pemuda ini dengan nyenyak tidur di sampingnya.Dato memang kelelahan setelah lakukan penggrebekan seorang bandar narkoba sehari sebelumnya. Dan bersama 5 anak buahnya, berhasil menangkap 3 orang sekaligus.Dato tak tahu, Neni sering melirik wajah tampannya sepanjang jalan. Sejak tinggal bersama, Neni sudah kagum dengan Dato, pemuda ini tetap bersikap sopan padanya dan sangat royal.“Sayangnya, aku lebih tua dari dia, janda lagi…!” Neni menghela nafas panjang. Dato baru berusia 27 tahunan, sedangkan Neni kini sudah 35 tahunan. Neni bukannya tak tahu selama ini Dato sering menatap wajahnya. Tapi wanita ini merasa dia terlalu tua buat Dato, apalagi dia juga janda. Sehingga dia tak berani merespon tatapan pemuda ini.Diam-diam Neni sebenarnya menikmati kekaguman pemuda ini padanya. Siapa wanita yang tak suka di kagumi diam-diam seorang pria seperti Dato i
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Bab 720: Janda Tapi Perawan

Dato pun mendatangi dokter yang merawat Rika, dan minta wanita ini segera di rawat lebih intensif sekaligus menyembuhkan lumpuh yang di deritanya.Neni lega, Dato benar-benar membantu Rika, padahal dia sudah tahu bagaimana sengitnya keluarga Dato bermusuhan dengan keluarganya, terutama dengan ayah kandungnya dan kakaknya, yang kini sudah sama-sama tinggal nama.“Untuk sementara kita cari hotel dulu ka Neni, tak mungkin kita tidur di rumah sakit ini. Kita percayakan saja penanganan Rika ini pada para dokter yaa..!”Awalnya Dato ingin dua kamar, tapi Neni minta satu saja, yang suite kala keduanya tiba di hotel berbintang 4 di Banjarbaru ini.“Kita udah sama-sama dewasa mas, masa harus dua kamar!” ceplos Neni, Dato pun tersenyum mengiyakan.Begitu berada di kamar, Dato pun bertanya ke Neni apakah punya foto Atok, suami Rika ini. Neni pun mengangguk, dia membuka ponsel jadulnya, sampaai Dato tersenyum mleihat sederhananya wanita jelita nan lembut ini.“Hmm…tampan juga, pantes si Rika suka
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more
PREV
1
...
7071727374
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status