Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 531 - Chapter 540

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 531 - Chapter 540

993 Chapters

Bab 531: Awal Mula Permusuhan Sengit Dato Simon dan Dato Lim

Tanpa banyak tanya, Balang keluar dari motel ini. Dengan wadah plastik yang dia ambil di ruangan motel ini, Balang kembali sambil membaluri kaki Naomi dengan es ini, lalu pelan-pelan mengurut kaki mulus ini.Naomi meringis menahan sakit. Ilmu selama dua tahun di pendidikan saat ini dia praktekan pada Naomi, setelah meringis kini Naomi malah merasa enakan.“Sudah Balang cukup, kakiku kini enak!” Balang pun mengangguk dan melap kaki itu dengan handuk dan memasangkan kaos kakinya dan merapikan celana ini lagi.Ulah Balang ini membuat Naomi terus memperhatikan pria ini, dia ingat awalnya suka dengan Dean, tapi hanya sebatas suka.Namun saat melihat Balang yang sudah membebaskanya dari para penculik dan saat ini mengurut-urut lalu mengelap kakinya, rasa suka mulai berubah simpati.“Naomi, siapa mereka dan kenapa kamu sampai di culik?” Balang kini duduk di kursi dekat ranjang sambil menatap si cantik ini.“Mereka ini Geng White pimpinan Jhon Wite, saingan Geng kakak ku dan Geng Marina. Tadi
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Bab 532: Pertarungan Berdarah

Tiba-tiba ada yang menggedor pintu kamar motel mereka, Balang dan Naomi sama-sama terlonjak kaget.Sempat saling pandang, lalu Balang tanpa ragu dan takut langsung menuju pintu. Begitu terbuka, sebuah pistol mengarah ke dahinya. Naomi pucat bukan main, karena kawanan Jhon White yang menculiknya datang ke motel ini. Ternyata mereka bisa melacak Balang dan Naomi, hingga ke tempat ini.Balang kaget sekaligus penasaran, siapa yang memberitahu kelompok Geng White tersebut, kalau dia dan Naomi ada di motel ini.“Aneh…apakah hape Naomi di sadap mereka…?” batin Balang, sampil mengangkat tangan dan di bawa keluar dari kamar motel ini.Penasaran Balang terjawab ketika dia sudah berada keluar kamar motel ini. Di halaman motel terlihat Kumar, yang wajahnya lebam-lebam bekas pukulan. Agaknya si sopir taksi keturunan India ini menerima siksaan sebelum di bawa ke motel ini.Bukkk…pungggung Balang di tendang, hingga pemuda ini terjengkang ke tanah yang tertutup salju. Setelah tadi badannya di geleda
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Bab 533: Sikat Anak Buah Cen Long

Paginya, melalui TV di kamar flat ini, Kumar dan Balang yang sedang menikmati sarapan yang dibuat Pooja, sambil melihat tayangan berita dari TV lokal, terkait insiden di motel tersebut tadi malam.Inilah pertama kalinya Balang makan masakan India yang di buat Pooja. Kumar tersenyum melihat tayangan TV itu yang menyebutkan terjadi perang antar gangster.Kumar kini tak lagi memanggil ‘Sir’ setelah Balang minta sebut namanya saja. “Siapakah kamu ini Balang?” Kumar menatap Balang sambil menawarkan minuman hangat khas India, dan di tatap Pooja yang juga masih penasaran dengan jatidiri Balang.“Aku…seorang tentara di Indonesia Bang Kumar. Tapi belum lulus, masih pendidikan, masih 1 tahun 8 bulanan lagi..!” aku Balang jujur.“Woww...pantes, kini aku tak penasaran lagi kamu bisa hajar para penjahat-penjahat itu.”Balang lalu balik bertanya, kenapa Kumar hanya berduaan dengan adiknya, di mana orang tuanya. Kumar malah menghela nafas, seakan mengingat kenangan pahit yang dia alami bersama adikn
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Bab 534: Dua Bangor Muda Beraksi

Brisia kini sudah tenang, dia pun sudah menelpon manajernya di pub, kalau malam ini tak masuk kerja. Karena masih syok dengan kejadian barusan.Balang yang awalnya ingin pulang, di tahan Brisia, si bule ini benar-benar ingin di temani malam ini.Kalau Dean Abang-nya agak-agak bosan dengan wanita berambut jagung, adalah Balang yang pertama kalinya bersama dengan wanita jelita berkulit putih bak kapas ini.Selama bercerita, Brisia tak ragu memeluk tubuh Balang, hingga pemuda ini panas dingin juga di buat di bule cantik ini.“Kacau kalau gini,” batin Balang, dengan hati tak karuan. Antara kasian dan nafsu campur aduk di hatinya.Apalagi Brisia yang merasa kedinginan memasukan tangannya ke tubuh Balang dan mengelus-elus dadanya yang bidang…!Kita tinggalkan sejenak Balang yang kebat-kebit bersama si bule cantik ini, kita kembali ke Batupecah, di mana saudaranya Dean yang dari hari ke hari makin membaik kakinya.Setelah 3 minggu, Dean di pindahkan ke rumah Bidan Dayang, dengan alasan biar
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Bab 535: Akhirnya Takluk di Tangan Dokter Cantik

Ibarat makanan, kalau sudah merasa enak, akhirnya kepingin lagi, walaupun sempat marah dengan kelakuan Dean. Tapi dokter Qorry senyum-senyum sendiri saat ngantor.Malah kadang termenung sendiri, hingga hampir salah kasih resep buat pasiennya, pasien kena flu malah di kasih obat sakit perut.Untung perawatnya membaca dan menegur Qorry, hingga dokter jelita kelabakan dan kaget sendiri.Sorenya saat menemui Dean yang kini duduk di taman belakang, Qorry yang gemas cerita itu, hingga Dean tertawa sendiri.“Awas kalau minta itu lagi, aku suntik mati tu burung,” sungut dokter Qorry, terbelalaklah Dean. “Mateee kitaa…jadi banserrrr dong eikeeeee!” olok Dean, dan dia terpaksa meringis, saat perutnya kembali kena cubit.Namun, siapa kira malamnya, ancaman Qorry itu malah tak berbekas, saat kembali Dean minta tolong ke toilet.Lagi-lagi Qorry kaget saat akan keluar kamar, tubuh semoknya di peluk Dean dan melumat bibirnya. Qorry hanya bisa pasrah.Dan terulang lagi seperti pagi tadi, Bidan Dayang
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Bab 536: Terjun ke Medan Laga Sesungguhnya!

Balang ‘terpaksa’ sewa jet pribadi dari Inggris terbang langsung ke Jogjakarta. Dan buru-buru ke Magelang, terlalu aseek dengan Brisia membuatnya kelabakaan hampir melewati waktu liburan selam 35 hari.Hampir saja Balang telat lagi, Harden sahabatnya sampai ketar-ketar! Sohib dekatnya ini tak muncul-muncul juga ke asrama, padahal limitnya hanya hitungan jam saja lagi.Kurang dari 30 menitan lagi limit waktu habis, Balang akhirnya nongol juga di depan pintu gerbang pendidikan calon perwira ini.Melihat Balang datang dengan mobil mewah di depan pintu gerbang. Penjaga yang pernah menyepak pantatnya 2 tahun yang lalu mendelik melihatnya. Si Tentara berkumis ini malah ingat sekali wajah Balang.“Heiii kamu…sini!” bentaknya, Balang terpaksa menghadap dengan sikap menghormat. “Apes dah gua…kena bentak lagi hari ini!” batin Balang“Lagi-lagi kamu hampir telat, dulu 2 tahun lalu juga begitu…bagaimana kelak jadi komandan kamu ini. Bisa habis anak buah kamu ngamuk…kamu itu calon komandan, calon
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 537: Masuk ke Sarang Musuh

Balang tiarap dan berlindung di sebuah pohon besar. Walaupun marah mendengar ada anak buahnya yang tertembak, namun dia tak mau ceroboh.Balang kini mengambil sikap hati-hati dan tidak sembrono, dengan hati tenang, Balang langsung pasang kacamata khusus, yang mampu melihat dalam gelap. Dari semak-semak dan sisi lembah, Balang melihat banyak gerakan menuju ke kampung ini dan agaknya akan menyergap pasukannya.“Ambil formasi bertahan,” teriak Balang, tapi teriakannya di sambut berondongan senapan otomatis.Balang marah bukan main, desingan peluru lewat beberapa centi di atas kepalanya yang mengenakan helm prajurit dari baja.Balang melihat orang yang memberondong, dengan cepat Balang mengarahkan senjata otomatisnya. Trattt…tratt…traattt, berondongan Balang membuat 3 orang penyerbu terjungkal sekaligus.Balang keluar dari persembunyian dan membrondong kembali 5 orang, yang sedang aseek menembaki anak buahnya.Kembali ke 5 orang ini terjungkal, latihan berat selama 4 tahunan di pendidik
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 538: Pasukan Latua Hitam Tak Kenal Kompromi

Balang lalu memimpin pasukan untuk kembali ke perkampungan yang di pimpin kepala suku Alowi, begitu melihat anaknya kembali sehat wal afiat, Alowi bukan main senangnya."Alowi...aku ingin bicara secara pribadi dengan kamu!" Balang lalu mengajak Alowi ke depan pondok.Akhirnya Alowi pun menyampaikan apa adanya pada Balang cs, kenapa membocorkan pasukannya ada di sini dan hampir saja jadi korban.“Kelompok itu menyebut mereka dengan nama Black Panther, sangat terkenal licin dan kejam serta tak segan membunuh sandera, kalau tak di tebus dengan uang. Itu masih sempalannya pa Komandan, bosnya masih ada, anggotanya hampir 200 orang!” Alowi mengisahkan kelompok bersenjata ini ke Balang.Kaget juga Balang, dipikirnya ke 19 orang tersebut kelompok tersendiri. Namun, masih ada bos besarnya.Dari 5 orang anggota Black Panther yang tertinggal dan tewas, Balang heran sendiri. Karena senjata kelompok ini justru sama dengan yang di pakai pasukannya.“Pasti ada pemasok senjata, siapa yang coba-coba b
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bab 539: Sesuatu yang Indah Bersama Maria Tanpa Sengaja

Dandim Latua Puncak Letkol Paiman kaget saat menerima telpon Letda Balang, yang minta tambahan peluru buat pasukannya.Sang Dandim ini-pun minta pertimbangan Danrem dan sang Danrem meneruskan ke Pangdam. Dan…Balang di minta bersabar dulu!Mangkel bukan main si komandan muda ini, terlalu panjang birokrasi. “Keburu ketahuan rencanaku menyerbu markas black panther ini!” gumam Balang dengan kesal. Setelah mengintoregasi salah satu kelompok black panther, Balang sengaja minta tambahan peluru dan 5 anak buah baru, pengganti 5 anggota pasukannya yang tertembak.Namun niatan komandan berdarah dingin ini tak bersambut baik. Selain disuruh bersabar, Balang dan pasukannya di minta pulang dulu ke markas, di Latua Puncak.Alasannya, Balang dan pasukan akan di berikan penghargaan, berupa kenaikan pangkat luar biasa, karena berhasil membebaskan sandera dalam keadaan selamat.Padaha Balang tak tahu, ada intrik politik di belakang itu semua, sehingga niatannya untuk menyerbu kelompok Black Panther
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bab 540: Jadi Mesin Pembunuh

Namun, Maria kaget, saat Balang tiba-tiba merapikan roknya, bahkan secepat kilat Balang juga merapikan celananya. Balang juga dengan cepat meraih pistolnya.Maria makin kaget saat Balang mendorong tubuhnya, hingga wanita cantik membentur dinding gubuk. “Aduhhh…Balang…ka-kamu!” kepala Maria kepentuk dinding kayu. Maria hampir saja marah.Namun belum sempat Maria menyelesaikan kalimatnya…desinggg…brasss…sebuah tombak jatuh tepat di tempatnya berbaring tadi.Maria langsung menggigil ketakutan. Dorrr…tembakan Balang tepat mengenai pintu dan brukkk…ada benda jatuh di luar pondok ini.“Maria, kamu jangan keluar, tetap bersembunyi di situ,” seru Balang, yang langsung menendang pintu gubuk ini dan bergulingan keluar.Dorrr…dorr...kembali dua kali pistol Balang menyalak. Dua orang yang memegang tombak di luar pondok jatuh bergelimpangan.Tiba-tiba ada yang menyergap Balang, pergumulan pun tak terelakan, dorrr…kembali pistol Balang menyalak, dorrr…lagi-lagi Balang secepat kita menembak orang ya
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more
PREV
1
...
5253545556
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status