Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 541 - Chapter 550

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 541 - Chapter 550

993 Chapters

Bab 541: Menuntaskan yang Tertunda

Serka Ucok dan Pratu Muslih kaget saat Balang menyampaikan maksudnya ini. “Jadi nanti pas patroli, kita memisahkan diri dan mencari sarang kelompok black panther?” Serka Ucok menatap wajah komandannya ini.Balang langsung mengangguk. “Aku penasaran, makanya aku ajak kalian obrak abrik sarang mereka. Lalu tangkap hidup atau mati Bonang Panther, sang pemimpinnya itu!” sahut Balang dingin.“Siapp…aku ikut pa Komandan! Bila ketahuan, paling kita di pindah tugaskan. Paling jelek…ya di pecat lah!” sahut Pratu Muslih enteng sambil tertawa, sambil membersihkan senjata otomatisnya.“Pokoknya tenang saja, aku yang tanggung jawab semua!” sela Balang, Serka Ucok dan Pratu Muslih langsung mengangguk dan bilang ‘siap Nda’.Kedua anak buah Balang ini sudah hampir 10 bulan bertugas di hutan perawan Latua. Mereka mengaku ke Balang kadang bosan! Karena lebih banyak berada di markas, daripada perang melawan musuh.Sehingga saat jadi anggota pleton dulu, semangat mereka naik berlipat-lipat menghajar musu
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Bab 542: Satroni Sarang Black Panther

Menggunakan 5 buah truk, Kapten Parjo memimpin 100 anak buahnya melakukan patroli rutin ke sisi hutan Latua Puncak ini.Iring-iringan truk berisi tentara ini awalnya aman-aman saja, sudah hampir 1,5 jam tidak ada gangguan ataupun sergapan dari anggota kriminal bersenjata.Semakin masuk ke hutan, dan jalanan mulai rusak, Kapten Parjo memberi perintah agar anak buahnya mulai waspada.Karena mereka kini sudah masuk wilayah hutan yang di katakan tak aman, namun Balang melihat sang komandan nya terlihat banyak takutnya daripada beraninya.Si Dandki ini seolah tak berani turun dari mobil seperti dirinya bersama anggota pasukan yang lain, termasuk Serka Ucok dan Pratu Muslih yang dari tadi berjalan kaki di samping mobil truk militer ini.Bahkan Kapten Parjo naik di truk militer yang berada di tengah-tengah, bukan di depan atau truk belakang. Harusnya sebagai danki, dia berada di depan pasukannya.“Ndan…aneh ya si Danki kita ini, masa kayak takut-takut gitu?” bisik Serka Ucok.“Katanya ayahny
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Bab 543: Perang Berkobar di Sarang Black Panther

Balang kaget bukan kepalang, ternyata benar Serka Ucok dan Pratu Muslih tertangkap pasukan ini. Helm baja dan ransel, termasuk senjata keduanya di rampas gerombolan ini.Tangan keduanya di telikung dan diikat, tendangan dan pukulan di terima keduanya! Tapi mental keduanya memang kuat, tak terdengar keduanya minta ampun, menerima semua pukulan dan tendangan kelompok ini.Balang menahan gelora di dadanya, dia harus tenang dan tidak bertingkah sembrono. Nyawa kedua anak buahnya kini tergantung dirinya, yang harus mencari jalan menolon keduanya.Serka Ucok dan Pratu Muslih diikat disebuah tiang di tengah halaman, 15 orang terlihat menjaga dengan ketat keduanya.Halaman kini terang benderang dengan pelita, akibat semua terfokus ke halaman, Balang dengan mudah bisa melihat hal itu tanpa di sadari semua anggota kelompok ini.Terlihat seseorang keluar dari sebuah bangunan, pakaiannya sama seperti Balang, Ucok dan Muslih, loreng-loreng hijau, brewok lebat memenuhi wajahnya.“Hmmm ini rupanya o
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Bab 544: Tiga Peti Emas Batangan

"E-emass ba-batangannnn….!” Serka Ucok langsung gagap, termasuk Pratu Muslih, Balang hanya tersenyum. Sebagai anak crazy rich, ‘harta karun’ ini tak ada apa-apanya dengan uang miliknya, warisan ayahnya.Ucok dan Muslih belum tahu siapa dia sesungguhnya, tapi Balang memang sejak dulu sengaja tak pernah mau membongkar jati dirinya.Namun Balang juga memaklumi, dua anak buahnya ini dari keluarga sederhana. Melihat batangan emas ini, pastinya keduanya melongo takjub,Sehingga Balang diam saja, melihat kelakuan dua prajuritnya ini. Ucok dan Muslih kini menatap Balang, apa yang harus mereka lakukan dengan 3 peti emas batangan ini.Balang diam sejenak. Lalu dia ingat, tak jauh dari sini ada sungai.“Kalian cek sungai di arah barat, adakah perahu di sana, kalau ada…emm…kita angkut 3 peti emas ini!” sahut Balang kalem. Wajah Ucok dan Muslih langsung ceria, mereka lalu bergegas menuju ke sungai, Balang kemudian menatap ruangan ini.Saat itulah Balang melihat ada lima karung berisi bubuk puti
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Bab 545: Dipindahkan Tugaskan, Ucok dan Muslih Tajir Melintir

Balang, Ucok dan Muslih kini berdiri berjajar, Kolonel Richard mengganti pangkat ke 3 nya naik lagi setingkat lebih tinggi. Letnan Satu Balang jadi Kapten, Sersan Satu Ucok jadi Sersan Mayor atau Serma, dan Pratu Muslih jadi Prajurit Kepala alias Praka.Sang Danrem ini lalu membacakan keputusan Kepala Staf Angkatan Darat, yang memberikan kenaikan pangkat luar biasa bagi ke tiganya. Atas prestasi mereka menghancurkan sarang kelompok kriminal bersenjata Black Panther.Inilah kenaikan pangkat luar biasa bagi ketiganya, tak sampai setahun, dua kali naik pangkat! Yang lain iri, tapi mau gimana lagi, ketiganya kadung terkenal sebagai serdadu tak kenal takut.Namun…berbarengan dengan itu, ketiganya juga di mutasi!Ketiganya kompak di pindahkan ke Jakarta, alias nge-don ke Mabes, kalau Ucok dan Muslih enjoy-enjoy saja, Balang malah termenung, sekaligus gemas. Ibarat mesin, lagi panas-panasnya, malah di pindah tugaskan ke Mabes di Jakarta.Seminggu yang lalu Maria sudah pamit pulang kembali
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Bab 545: Insiden Tragis Tak Disangka-sangka!

Medan, Bandara Kualanamu…!“Selamat datang bidan Maria…!”“Siangg…si-siapa yaa…?” Maria kaget di sapa pria di depannya ini, dengan celana jeans, jaket kulit plus kacamata coklat dan rambut rapi pendek ditunjang jambang tipis. Sepertinya habis di cukur 3-4 hari yang lalu. Di tambah badan kekar kokoh, Maria ragu menyapanya balik.“Nunggu siapa bu bidan…?”“Anda siapa yaa…aku nggak kenal..?” Maria langsung bersikap cuek, dia juga kini memakai kacamata hitamnya, sambil berjalan ke lobby bandara, mau nyari taksi.Pria tak di kenalnya ini malah mengikutinya, Maria mulai rada takut, walaupun tampan dan styles, tapi mengetahui dirinya diikuti Maria mulai ketar-ketir juga. Jangan-jangan tukang hipnotis ni orang, batin Maria mulai ngeri sendiri.“Kok kayak ketakutan gitu…!” pria ini berdiri di samping Maria dan melepas kacamatanya lalu tersenyum.Maria menoleh dan terperanjat bukan main, saat pria ini tersenyum.“Ka-kauuu…Abanggg…!” tanpa malu walaupun banyak yang melihat dengan iri, Maria la
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Bab 546: Dendam Membara

Tendangan Balang membuat si penembak ini terjengkang berikut motornya. Yang menembak tadi melawan dan terjadilah pergumulan mati-matian di halaman parkiran mal tersebut.Tak ada orang yang berani melerai, temannya yang memegang motor bangkit dan kini ikut mengeroyok Balang yang sedang bergumul hingga pistol orang ini terlepas.Balang berhasil mempiting kepala orang ini, sekali ketuk, langsung pingsan. Rekannya yang mengambil pistol langsung mengarahkan ke Balang, tapi apes pelurunya habis, karena tadi sisa 3 peluru ditembakan ke mobil yang keluar dari parkiran.Balang yang sempat ingin berlindung melihat orang itu mengarahkan pistolnya ke arah, dengan cepat mencabut pistol di pinggangnya, dorr…orang ini terjengkang dan mengeliat-nggeliat ke sakitan. Dadanya tertembak dan kini sekarat.Saat menoleh ke arah Dean dan Qorry yang tertembak, Balang kaget bukan main mendengar teriakan ART kakak kandungnya ini.Balang bergegas balik, semua orang memberi jalan, apalagi saat melihat Balang memb
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Bab 547: Makin Dewasa di Dalam Penjara

Hukuman 2 tahun penjara yang di jatuhkan Majelis Hakim, tidak mengejutkan Balang, JPU pun tak langsung banding, tapi nyatakan pikir-pikir!“Apa yang ingin engkau katakan…!” hakim militer berpangkap Kolonel menatap wajah dingin Balang yang terlihat tanpa ekspresi.“Sampaikan pada Bonang Panther dan Jenderal yang melindunginya, tunggu setelah aku bebas…ke lubang semutpun aku akan cari..!”Namun…itu hanya kalimat di dalam hati Balang, pria penuh dendam kesumat ini hanya diam, tak ada satu patahpun suara yang keluar dari bibirnya. Wajahnya pun datar, sama sekali tak ada ekspresi.Balang pun lalu di giring ke luar ruang sidang dan di masukan ke mobil tahanan, kemudian di jebloskan di Lembaga Pemasyarakatan. Mulai hari ini, resmilah Balang sebagai narapidana!Selama berada dalam penjara, tak ada satupun penjahat yang di kurung di sana yang berani menggangu perwira muda ini. Walaupun memiliki wajah tampan manis, tapi semua mikir 1000X menganggu anak muda ini.Semua tahu sepak terjangnya…!Pe
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Bab 548: Nyari si Dalang Pembunuh

Bukannya ke Mabes, Balang malah mengajak dua anak buah sekaligus sahabat dekatnya ini bersantai di kafe.“Asli kaget Ndan, kok bisa-bisanya ada tato di tubuh komandan, untung ngga segede milik bintang FTV yang lagi viral ketahuan selingkuh!” ledek Ucok tertawa.“Ndan…kami berdua mohon maaf, tak izin dengan komandan, nama anak-anak kami mirip dengan nama keluarga komandan!” sela Muslih.“Oh ya…siapa nama anak-anak kalian?” tanya Balang penasaran.“Kalau Bang Ucok, anaknya laki-laki, dia kasih nama Balang Dean Zailani. Nah anakku cewek, aku kasih nama Qorry Deana!”Muslih memperlihatkan foto anaknya, seorang cewek mungil manis, Ucok juga sama memperlihatkan foto anak lelakinya melalui ponsel ke Balang.“Calon anak-anak yang hebat!” puji Balang sekaligus terharu, dua sahabatnya sengaja mengenang Abang dan iparnya melalui nama anak mereka, yang baru berusia dua tahunan.Kini Ucok dan Muslih kagum melihat Balang yang makin dewasa. Setelah berbasa-basi, kedua sahabatnya bertanya apa langkah
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Bab 549: Info berharga dari Janda Cantik

“Silahkan mampir dulu Bang!” Badriah menawari Balang untuk singgah, Balang melihat jam tangan, masih pukul 21.15, dia pun mengangguk.Balang sebelumnya membantu memapah Badriah, walaupun tak menggunakan parfum wangi, tapi tubuh Badriah enak baunya, seperti bau orang habis mandi, bau sabun yang harum lembut.Namun Balang nggak mikir aneh-aneh, karena dia niatnya menolong. Balang tak mau di sebut kurang ajar. Walaupun berkali-kali bukit kembar Badriah tergencet tubuh kokohnya.Balang bukan pemuda playboy seperti mendiang Abang nya yang tobat usai menikah, tapi dirinya tak pernah melewatkan kalau kesempatan ada!Rumah Badriah masuk ke dalam gang, sekitar 50 meteran dari jalan raya. Sehingga mau tak mau Balang membantu menuntun menuju rumahnya berjalan kaki.Rumah ini cukup sederhana, ada dua kamar tidur kecil, satu ruang tamu dan satu dapur. “Saya tinggal bertiga di sini bang, anak saya yang berusia 5 tahun dan adik saya yang berusia 15 tahun.” Cerita Badriah sampai mengurut-urut kakinya
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more
PREV
1
...
5354555657
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status