Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 441 - Chapter 450

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 441 - Chapter 450

993 Chapters

Bab 441: Rumah Baru Buat Heny, Bonus Hutan Gundul Buat Radin

Tak lama datang sebuah MPV dan turunlah seorang orang wanita lumayan cantik dan seorang pria, mereka berdua broker perumahan ini, keduanya menghampiri Radin dan Heny.“Saya Ria dan ini Bono, asisten saya…jadi mau lihat-lihat kebagian dalam kah rumah ini?” tawar Ria lalu memerintahkan asistennya membukakan pintu rumah ini,Setelah keliling melihat-lihat rumah dua lantai dengan 4 kamar tidur ini, Radin menatap Heny.“Kamu suka rumah ini Hen?”“Suka banget lah bang, tapi bagaimana dengan abang, kan rumah ini buat abang?” tanya balik Heny.Radin bertanya berapa harganya pada Ria, setelah Ria sebutkan 1 miliaran, Radin langsung menawar 800 juta, Ria ngitung-ngitung dengan ponselnya. “Paling bisa 975 juta pa…itu udah nett!”“900 Juta, bagaimana!”Ria pun kembali ngitung-ngitung, hingga Radin jadi tak sabaran, apalagi Ria sesekali menelpon seseorang, yang agaknya atasannya.“920 juta pa…udah nggak bisa kurang lagi pa!”“Ok…deal, saya bayar sekarang juga dan kapan bisa di tempati?” cetus Rad
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

Bab 442: Si Bangor Sejati

Radin tentu ingat pengalamannya saat bersama Rose dan juga Hanum, pertama tak boleh tergesa-gesa, harus lembut dan itu ia praktekan dengan Heny.Dan hasilnya walaupun masih agak perih, tapi lenguhan Heny makin terdengar, tanda dia mulai menikmati terbang ke awan bersama pemuda ini.“Pelan…pelan..bang..!” bisik gadis belia ini, sehingga Radin benar-benar berlaku sangat lembut dan akhirnya sukses membuat Heny klimaks pertama kalinya.Dan selanjutnya permainan panas ini makin lama makin lancar dan berakhir dengan mengeramnya Radin dengan dengusan nyaring.Si bangor kembali telah menabrak pagar ayu seorang gadis cantik, Heny sempat termenung setelah Radin menggeser tubuhnya dari badannya.Gadis jelita ini tak mengira hari ini dia telah berbeda, pagar ayu yang selama ini dia jaga jebol di tangan pemuda, yang dia sebut malaikat penolong bagi keluarganya.Semuanya terjadi begitu saja, tak di rencanakan, apalagi diniatkan, melihat Heny termenung, Radin memeluk tubuh polos ini dan berbisik lem
last updateLast Updated : 2023-05-24
Read more

Bab 443: Dianggap Sudah Red Flag, Dihukum Masuk Ponpes 6 Bulan!

Selama konsen kuliah, Radin hanya berhubungan dengan 2 wanita, Eva ART nya yang makin hari makin cantik saja, dan Heny.Eva bahkan senang sekali Heny kini rutin ke apartemen menemui majikan tampannya ini, Heny bahkan tak sungkan ikut membantu pekerjaan Eva.Karena sama-sama masih muda dan seumuran, keduanya segera jadi akrab dan bilang mereka sangat beruntung bisa kenal dengan Radin ini.Eva bahkan membawa Heny ke salon perawatan tubuh. “Kamu harus jaga 'gua' kamu itu tetap harum dan kenceng, ingat bos kita itu seleranya kadang susah di tebak!”Keduanya lalu terbahak berdua, karena kini sudah sama-sama mengerti, kalau mereka secara tak langsung sudah jadi ‘selir’ sang bangor tampan ini.Melihat ke akraban keduanya, Radin kadang senyum sendiri, tapi ia membiarkan saja, lucunya, karena keseringan melihat Radin dan Heny bercinta, lama-lama Eva pun tak sungkan ikutan bergabung.Radin bak pejantan tangguh yang dipuaskan dua selirnya ini. Tapi keduanya kadang kepayahan juga melayani keganas
last updateLast Updated : 2023-05-24
Read more

Bab 444: Santriwati Cantik

Radin terhibur dan tenang, karena pemandangan di sini luar biasa indahnya, bak berada di alam lain, saking bagusnya, jiwanya menjadi adem dan damai.Melihat gunung yang besar menjulang nun jauh di sana, hutan-hutan yang masih asri dan dingin, serta bunyi-bunyi hewan, di tambah pemandangan persawahan yang menghijau, jiwa berangasan dan hawa nafsunya turun ke titik terendah.Setiap pagi dan sore Radin sering jalan-jalan setelah sekolah pesantrennya kelar, wajahnya yang makin brewokan tapi tampan mudah sekali di kenali, sehingga banyak warga yang di sapanya selalu ingat dengannya.Di awal menjadi santri, Radin harus membiasakan diri dengan aturan ketat pesantren ini, tidur jam 11 malam dan bangun setengah lima subuh.Baru hari ke 10 Radin bisa terbiasa, itupun kepalanya kadang masih goyang-goyang jalan menuju mesjid mengikuti Ahmadi dan Ujang yang sudah terbiasa, karena mereka sudah hampir setahun nyantri disini, ditambah dinginnya cuaca sangat menusuk tulang.Ahmadi lulusan sebuah madra
last updateLast Updated : 2023-05-25
Read more

Bab 445: Hajar Preman Kampung, Mulai Tahu Jatidiri Si Santriwati Jelita

Radin kini berdiri kokoh, matanya mulai menatap tajam ke 4 preman ini, apalagi diliriknya Soraya Amani dan 2 temannya makin pucat saja wajahnya saing takutnya.Merasa Radin hanya diam, salah satu preman bertubuh pendek yang tadi menampar bahunya merasa ‘si santri’ tinggi besar dan tampan ini ketakutan dengan mereka.Sehingga si pendek ini seakan ingin menancapkan kuku preman nya, agar Radin makin takut, sebuah jurus dia layangkan, kali ini sasarannya perut Radin.Soraya Amani dan dua temannya sampai berteriak kaget, tapi kali ini Radin tak mau lagi jadi sasaran empuk.Begitu lengan si pendek meluncur, dengan kecepatan yang tak di duga-duga si preman ini, Radin miring sedikit, lalu tangannya yang kokoh dan keras memotong lengan itu dan…krakkk.Lengan kanan si preman lunglai dan patah seketika, si pendek ini pun melolong ke sakitan dan rebah di tanah berguling-guling.3 rekannya kaget bukan main dan serempak mencabut belati di pinggang, tanpa banyak cincong langsung menyerbu Radin denga
last updateLast Updated : 2023-05-25
Read more

Bab 446: Pertarungan Seru di Desa Terpencil

Pemuda berkulit putih dengan tubuh bersekal-sekal dan kokoh ini mengusap keringat yang membasahi wajahnya, sesekali dia tersenyum puas, tanaman jagung yang sudah di tanam 1 bulan lalu tumbuh dengan subur.“Hebat bang, tanaman jagung ini makin subur, padahal abang baru belajar jadi petani!”Pemuda ini menatap orang yang bicara lalu tersenyum.“Iya Ahmadi, ternyata jadi petani itu akan capek hilangnya kalau tanaman kita makin subur!”“He-he bang Radin bisa aja, abang sadar nggak, saat ini nama Abang rame banget di bicarakan para santriwati, malahan ada yang titip salam ke Abang via aku!”“Husss…kayak nggak tahu ajee kamu Ujang, Abang kita ini lagi pedekati dengan anak angkat pa Ustaz!”“Wuihh bakalan banyak yang patah hati, kalau sampai Abang dan Amai jadian!”Radin menatap dua teman sekamarnya ini saling berdebat, ia hanya tersenyum kecil tanpa menyela perdebatan kecil keduanya.“Di sini di mana yaa ada tukang cukur..?” Radin menatap keduanya, sengaja alihkan perdebatan kedua remaja in
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

Bab 447: Soraya Amani yang Bikin Gemes

Radin melihat mata si Kucoi celinga-celinguk, agaknya ingin kabur, tapi Radin ini paham dan saat itu sebuah serangan kilat penmuda ganas ini lancarkan.Radin melompat sambil melancarkan pukulan lurus ke depan dan…bukkkk…wajah Kucoi kena telak, goloknya terlepas dari tangan dan diapun terlentang ke aspal dengan keras.Saat akan bangkit, kaki nyeker Radin yang tadi pakai sendal jepit menginjak dadanya, Radin sengaja menekan sehingga Kucoi sesak nafas, 7 rekannya tak ada yang bisa menolong, karena 5 orang pingsan dan 2 orang terlihat meringis-ringis kesakitan, karena tangan mereka patah.“Katakan, siapa yang menyuruh kalian dan di mana markas kalian, jangan lama-lama menyebutkan, aku orangnya tak sabaran!” dengus Radin.“Bo-boss kami namanya Bolakkk…markas kami di-di lereng gunung kampung ini!” si tato dengan suara terengah-engah terpaksa menyebutkan secara detil tempat markas mereka.Selesai Kucoi bicara, ia pun pingsan seketika, sepakan Radin tepat menghajar wajahnya, dua orang yang me
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

Bab 448: Hubungan Soraya Amani dan Bolak Terkuak!

Berpikir begitu, Radin lalu memutuskan mencari waktu yang tepat untuk menyatroni sarang pada preman tersebut.Sejak Radin menghajar para preman ini, Kepala Desa Kampung Janah langsung menemui Radin dan mengucapkan terima kasihnya, karena kini posisinya ‘aman’.Terlebih sang Kades ini tak lama lagi akan ikut pemilihan lagi, karena jabatannya di periode pertama selama 6 tahun 5 bulanan lagi akan habis.Kini Kades Imron tak lagi di sindir warga yang mengatakan dia sebagai kepala desa ‘letoy’ dan tak punya nyali melawan para preman-preman tersebut.Imron, Sang kades ini pun mengundang Radin berkunjung ke rumahnya yang mewah untuk ukuran desa terpencil ini, bahkan ada 2 buah mobil yang nangkring di garasi rumahnya. Tak enak di undang orang nomor 1 di desa kecil ini, Radin pun memenuhi undangan Kades Imron 3 hari kemudian.Yang bikin Radin agak kaget, istri Imron ternyata masih muda dan cantik dan masih berusia 25 tahunan. Kades Imron sendiri sudah berusia 55 tahunan.Bahkan anak nomor 2
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

Bab 449: Rencana Jahat Santri Cemburu

Setelah kembali ke mes atau asramanya dan beristirahat menunggu waktu sholat Juhur berjamaah, Radin kini mencari jalan untuk bertanya lebih jauh soal Bolak Siwandjaja pada Soraya Amani.“Pasti ada banyak kisah soal Bolak di diri Amai..?” batin Radin sambil merebahkan diri di kasur tipisnya, yang awal-awal dia datang sulit tidur nyenyak, tapi kini sudah terbiasa.Tak banyak yang tahu kecuali Ahmadi dan Ujang, kalau Radin adalah santri orkay yang sengaja belajar agama di ponpes ini.Aksi Radin yang menghajar para preman kampung memang bikin para santri kini kagum bukan main dengannya, dan pastinya kini makin banyak yang diam-diam mengidolakan pemuda tampan ini.Tapi tidak bagi santri yang satu ini, dialah Nurjaman, seorang santri pria yang sejak lama naksir Soraya Amani.Pemuda ini cemburu berat melihat Amai yang kini mulai akrab dengan Radin. Nurjaman sudah 1 tahun nyantri di sini, sejak lama dia selalu cari-cari kesempatan agar bisa dekat dengan gadis jelita ini.Namun Amai tak pernah
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

Bab 450: Rampok Duit Bandar Narkoba yang Ternyata…?

Ditemani Ujang, Radin menyewa sebuah motor seorang tukang ojek jenis bebek, tujuannya adalah menyatroni sarang para preman, berdasarkan keterangan Kucoi dulu.Agar tak kentara dan dicurigai, mereka berdua izin dengan Ustaz Hambali mau ke kota kecamatan, karena Radin ada yang mau di beli.Hanya Ahmadi yang tahu, kalau kedua sahabatnya ini akan menuju ke tempat berbahaya, Ujang memberanikan diri menemani, walaupun Radin sudah wanti-wanti, nanti Ujang jangan dekat-dekat, hanya mengantar saja.Radin kali ini sengaja tak pakai sarung, setelah lama ‘mengandangkan’ jaket, kaos dan jeans serta sepatunya, Hari ini pakaian itu di pakainya lagi.Ternyata memang lumayan jauh sekali tempat yang mereka tuju, bukan 2,5 jam, tapi hampir 3 jam, sampai pegal juga Radin duduk di jok belakang sepeda motor jenis bebek ini, apalagi jalannya tak bisa cepat, karena banyak tanjakan.Sarang para preman ini ternyata menuju ke sebuah lereng gunung yang sepi, dan jarang berselisihan dengan warga.Hawa makin dingi
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more
PREV
1
...
4344454647
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status