Semua Bab Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.: Bab 181 - Bab 190

Adam menatap tak mengerti, karena terlalu lama mengulurkan tangan. Asma mengambil sendiri ponsel di saku baju suaminya, Adam masih bingung sehingga tak sadar kalau pintu kembali di tutup."Sayang tolong jangan begini. Buka pintunya, mas bisa jelaskan jika kau curiga."Adam kembali mengetuk pintu namun tak juga di buka. Di dalam kamarnya, Asma mulai membuka ponsel Adam yang tak pernah terkunci. Dia gemetar saat membuka aplikasi w*******p, perlahan tubuhnya jatuh terduduk, saat tak lagi melihat pesan Risa dan mertuanya. Untuk pertama kalinya Adam menyembunyikan sesuatu, dengan cara menghapus chat yang dia terima."Apakah kali ini kami tak akan bisa lagi bertahan?"Asma terisak, dia belum bisa menerima jika pernikahan kali ini, juga berakhir dengan perpisahan. Dia terlalu mencintai Adam sebagai suaminya.Kriet ....Asma terkejut saat melihat Adam masuk melalui jendela. Pria itu terlihat kesusahan, namun tak membuat Asma berniat membantunya. Dia hanya menatap sekilas, lalu berbalik membuk

"Buat apa kau mengemis sampai ke Surabaya? Mama tak terlalu mengiginkan tas ini, kalau memang sudah di beli orang buat apa di kejar."Aku kehilangan senyumku saat mama mas Adam berkata seperti itu. Apalagi saat dia menyingkirkan tas itu dan mengambil hadiah yang kebetulan dari aji dan Lidya."Jam tangan?"Wanita itu menatap aji dan Lidya. Lalu dengan bahagia dia memeluk keduanya, jelas sekali dia sangat bahagia, meski benda itu tak terlalu mahal."Aku lihat dulu makanan di belakang, sudah siap belum. Takut bibik membutuhkan bantuan."Aku berkata lirih, saat mas Adam melihatku melangkah pergi ke dapur. Di saat seperti itu pun mas Adam masih berusaha sabar, apa salahnya dia menegur ibunya."Bi, cepat siapkan makan malam. Anak-anak sudah berkumpul."Teriakan mama mertua, saat melihat Carisa dan Bagus datang. Tak lama kami berkumpul di ruang makan, namun senyum mama menghilang, saat melihat putriku di dudukkan mbak Yuni di tengah antara aku dan mas Adam."Yuni bawa anak itu ke dapur. Temp

"Makanlah, aku tak mau mama berpikir aku tak mengurus mu." Ucap Asma pelan."Memang begitu kan? Istri macam apa yang meninggalkan rumah suaminya tanpa ijin?"Asma menatap sumber suara, ternyata ibu mertuanya datang, kali ini dia datang sendiri tak membawa gadis yang dia jodohkan dengan Adam."Tolong Ma, jangan lagi mencampuri rumah tangga ku."Adam berusaha bangun, meski tubuhnya masih lemah. Karena kepergian Asma Minggu lalu, dia tak memperhatikan pola makannya, sehingga asam lambungnya naik. Dia juga tak memperhatikan penampilannya, sehingga wajahnya di penuhi kumis dan jambang yang tak beraturan."Kau laki-laki Dam, untuk apa bertingkah seperti ini. Akan lebih baik kau ceraikan dia, karena telah berani melangkahkan kakinya keluar tanpa ijin dari mu. Bisa saja dia telah bersenang-senang dengan pria lain di luar sana."Brak ...prang ....Kedua wanita itu terkejut, saat Adam mengebrak meja dan melempar piring berisi masakan buatan Asma. Pria itu menatap ibunya dengan marah."Sudah cuk

Risti segera diam dia tak mau mamanya dan mama Adam marah. Meski apa yang dia katakan demi kebaikan mereka juga."Tapi aku tak mau ikut campur, Ma. Karena aku mau melamar di perusahaan mas Adam, jangan sampai dia menolak hanya karena rencana ini."Kali ini kedua wanita itu melotot, karena ketakutan Risti terlalu berlebihan."Kau tak usah takut. Nanti Tante yang bicara dengan Adam, agar menerimamu di perusahaannya."Mendengar ucapan mama Adam, Risti terlihat senang. Sebenarnya dia punya rencana lain yang lebih halus, tapi percuma bicara karena akan menguntungkan Bella yang di sayangi mama Adam."Terima kasih Tante. Sekarang Risti pamit duluan ya, ada urusan dengan teman-teman ku."Risti segera pergi setelah kedua wanita itu memberi ijin. Dia harus bertemu dengan seseorang yang bisa membantunya.****"Kau yakin ini tak berbahaya kan? Aku tak mau membunuh pria yang aku sukai sejak lama."Setelah dari cafe bertemu dengan mama Adam. Sekarang Risti menemui seseorang yang memberinya sebuah b

Jantung Asma berdetak kencang, entah kenapa dia punya firasat buruk tentang wanita bernama Adisty.Cetek ...Asma terkejut karena Niko menjentikkan jari di depan wajahnya. Sesaat tadi dia sempat melamun, karena itu Niko melakukan sesuatu untuk menyadarkan Asma."Aku heran kalau suami mu terlalu serius bekerja. Kau justru serius melamun."Niko tertawa melihat wajah Asma. Entah kenapa dia suka melihat wanita itu memasang wajah kesal."Jangan terlalu suka menatap istriku, Nik. Takutnya kau tergila-gila padanya, ingat dia istri ku dan tak akan pernah lepas dari hati ku."Niko dan Asma menatap sumber suara. Asma terlihat senang karena suaminya sudah datang, sedangkan Niko tersenyum seolah di paksakan."Kau beruntung, Dam. Aku harap kau tidak lengah, karena tak ada yang tau apa yang akan terjadi di masa depan."Niko tersenyum lalu pamit pada Asma. Dia memilih pergi karena Asma sudah ditemani oleh suaminya."Kau tak akan tau, kalau aku akan siap menerima istri mu. Saat kau menyakitinya."Nik