“Maka dari itu, kita memerlukan tujuh pemimpin yang sehati, Reynold… Kita membutuhkan tujuh pemimpin yang seiya sekata, sevisi dan semisi sama seperti kita. Kita membutuhkan tujuh pemimpin yang merupakan saudara sedarah, yang saling menyayangi, yang kompak – di mana satu saudara merupakan belahan jiwa dari saudara-saudara yang lain.” Reynold Sahah terlihat menyipitkan matanya dan menatap sahabatnya dengan sorot mata bingung. “Kadang aku tidak bisa memahami apa sebenarnya yang tengah kaurencanakan.” Reynold Sahah mendesah napas panjang sembari merapatkan sepasang bibirnya. “Tidak sekarang, Reynold… Mungkin suatu hari nanti, ketika kau duduk santai di ruang tamumu, ketika kau tengah santai menikmati pemandangan matahari sore di ruang tamumu dengan segelas cokelat panas di tanganmu, kau akan bisa mengerti apa yang sedang kubicarakan ini.” Tampak sebersit senyuman penuh arti dari Raja Howard Alex kala itu. Kenyataan masa kini menghempaskan kembali Reynold Sahah ke masa kini, ke tebing
Last Updated : 2022-06-24 Read more