Home / Romansa / Ya, Sayang? / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Ya, Sayang?: Chapter 101 - Chapter 110

114 Chapters

Mengejar Arjuna

"Kenapa Pak Radit yakin kalau hari ini Pak Arjuna ada di Garut?" tanya Nismara.Pukul tiga dini hari mereka masih di tengah-tengah perjalanan menuju ke kota penghasil dodol tersebut."Saya hanya mengikuti feeling," jawab Radit. "Soalnya dulu rute traveling Arjuna itu pas hari ke lima, dia selalu mampir ke rumah ayahnya yang di Garut. Dan semoga saja hari ini dia ada di sana, biar usaha kita ini gak sia-sia."Nismara mengangguk mengerti. Ia menyandarkan punggungnya, matanya mulai terpejam karena rasa kantuk mulai datang. Perjalanan masih cukup jauh, Nismara bisa tidur sebentar sampai dirinya tiba di tujuan. Apalagi sekarang mereka berdua terjebak macet karena arus tahun baru yang membuat mobil-mobil membeludak di jalanan.***Arjuna menepikan mobilnya di sebuah lapangan yang ditumbuhi rumput liar yang tidak terlalu tinggi. Ia keluar dari mobil lalu menghirup udara dalam-dalam.Udara di pinggiran pantai ini begitu menenangkan walaupun matahari bersinar dengan terik.Kaki Arjuna mulai me
Read more

Cerita Masa Lalu Part 1

Mulut Nismara menganga. Ia gelagapan dan sangat sulit mengeluarkan suara."Ke-ke-kenapa... kenapa, Mas?" tanya Nismara dengan suara tercekat."Sekarang saya tersadar kalau saya ini benar-benar egois, Nis. Saya sudah memaksa kamu, saya sudah menjebak kamu hanya untuk menjadi milik saya. Maaf, Nis, saya sudah berbuat seenaknya sama kamu.""Nggak, Mas.""Lebih baik kita akhiri saja hubungan ini, mumpung kita masih belum resmi menikah. Kamu bebas mencari laki-laki lain. Kamu bebas untuk menikahi laki-laki yang benar-benar kamu cintai."Nismara menghela napas. "Aku memang belum menjawab pernyataan cinta kamu ya, Mas.... Kalau jawabanku 'iya' bagaimana, Mas? Aku menerima kamu.""Kamu jangan memaksakan diri, Nis. Saya tidak ingin kamu bernasib seperti saya, gagal dalam pernikahan karena tidak menikah dengan orang yang kita cintai. Kita ini menikah harus sama-sama saling mencintai dan menyayangi.""Mas, kamu mau mendengar cerita aku, gak?" Nismara mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan sebua
Read more

Cerita Masa Lalu Part 2

Menjelang magrib rombongan Arjuna sudah tiba di rumah Pak Lesmana. Bu Estu, ibu tiri Arjuna sedang sibuk memasak di dapur, dibantu dengan adik bungsu Arjuna yang bernama Anggada. Nismara dan Dewi Lakshmi ikut membantu membuat makanan untuk makan malam, sekaligus memasak untuk perayaan ulang tahun Arjuna yang tepat tanggal satu Januari hari ini.Bu Estu, ibu tiri Arjuna ini memiliki tiga orang anak dari pernikahannya dengan Pak Lesmana. Anak yang pertama bernama Bima, sekarang dia sedang bersekolah di Yogyakarta, masih duduk di bangku kelas sebelas.Anak kedua yaitu Dewi Lakshmi, ia masih bersekolah di sekolah menengah pertama kelas sembilan dan yang bungsu, Anggada, masih kelas enam sekolah dasar.Pak Lesmana menikahi Bu Estu atas ijin dari ibu kandung Arjuna. Karena waktu Arjuna berumur delapan tahun, mamanya Arjuna mengalami kelumpuhan dan tidak bisa melakukan apa-apa selain berbaring. Selain itu, mamanya Arjuna divonis penyakit kanker hati stadium dua, membuat mamanya Arjuna sangat
Read more

Penguntit

"Mas!""Ya, Sayang?"  Arjuna menoleh sebentar, mengalihkan perhatiannya dari menatap pertandingan sepak bola yang dilangsungkan di stadion.Hari ini Nismara, Arjuna dan Nanda sedang menonton secara langsung pertandingan persahabatan antara timnas Indonesia U-23 melawan timnas Australia U-23 sebagai persiapan untuk pertandingan kualifikasi piala asia dua bulan kedepan.Pipi Nismara sedikit bersemu merah. Meskipun Arjuna sudah sering memanggilnya dengan panggilan sayang, tapi Nismara belum juga terbiasa."Nanda katanya mau pulang."Arjuna mengecek arlojinya lalu menatap papan skor yang menunjukkan skor Australia unggul dua gol dari Indonesia. Pertandingan juga tersisa dua puluh menit lagi."Ayo." Arjuna mengambil alih nanda yang sedari tadi setengah tertidur dai pangkuan Nismara.Mereka bertiga keluar dari stadion dan menuju ke tempat parkir.Arjuna mengantarkan Nismara pulang terlebih dahulu. Barulah ia pulang ke
Read more

Sella

Sepertinya Arjuna menyadari kalau dirinya memang sedang diikuti karena Arjuna sengaja memutar arah jalan yang jaraknya semakin jauh untuk menuju Aqua Park. Nismara tidak banyak komentar dan ia pura-pura tidur. Tapi karena terlalu gelisah, matanya sama sekali tidak enak untuk terpejam dan malah mengamati jalanan yang kini sedang dilaluinya."Kenapa bangun?" tanya Arjuna. Ia masih sibuk menyalip kendaraan yang berada di depannya. Sepertinya Arjuna memang sengaja menyalip supaya orang yang mengikutinya itu kehilangan jejak."Kamu bawa mobilnya gak nyantai, Mas," jawab Nismara."Kamu kebangun karena aku ngebut, ya? Maaf, Nis. Ya udah, kamu tidur lagi aja, nanti kalau udah sampai aku bangunin."Nismara menggeleng. "Gak usah, mas." Ia menoleh ke belakang. "Lagipula kayaknya kita gak jadi ke Aqua Park-nya, Nanda lagi tidur soalnya."Arjuna melirik dari kaca spion tengah. Ia melihat Nanda sedang tidur pulas, sementara mobil sedan yang mengikuti di belakang sudah tidak terlihat."Kita pulang a
Read more

Bertemu Sella

"Jadi, Pak Arjuna ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, gitu?""Sepertinya." Nismara mengembuskan napas. Ia memainkan kuku-kuku jari tangannya."Memangnya kamu gak tanya alasan kenapa Pak Arjuna bercerai?" Andin sibuk mengunyah keripik singkong yang baru saja di belinya tadi sehabis pulang dari pasar malam."Katanya sih dia itu diceraikan sama istrinya dan ditinggalkan, mungkin karena istrinya gak bisa hidup lebih lama dengan orang yang tidak dicintainya sama sekali. Soalnya kalau Mas Arjuna yang menggugat cerai, gak mungkin reaksinya bakal emosional kayak gitu.""Bisa jadi kalau Pak Arjuna itu sedang berbohong, Nis. Dia sebenarnya yang menceraikan mantan istrinya karena ketahuan selingkuh di belakangnya."Nismara menggeleng. "Nggak, Din. Aku yakin Mas Arjuna gak akan melakukan hal tersebut. Mas Arjuna itu tipe anak yang sangat berbakti pada orang tua, Mas Arjuna pasti gak akan mengecewakan kedua orang tuanya, apalagi itu pesan terakhir dari ibunya. Mas Arjuna juga bukan tipe orang yan
Read more

Ikut Campur

"Kamu kemarin habis dari mana?"Dada Nismara mendadak sesak. Kalau Arjuna sudah bertanya dengan nada serius seperti ini, berarti itu artinya Arjuna sudah tahu tentang kejadian kemarin sore saat Nismara dan Sella ketemuan di restoran Cina."Aku kemarin gak habis dari mana-mana, kok, Mas. Memangnya kenapa?""Jangan coba-coba bohong, kamu! Kamu pikir aku gak tahu kalau kamu habis bertemu dengan Sella."Arjuna mendadak mengerem mobilnya sampai tubuh Nismara terhuyung ke depan."Kenapa kamu berbohong, Nis?""I-itu...""Kamu gak mencoba untuk mempertemukan Nanda dengan Sella, kan?"Lawan, Nis. Lawan! Kamu jangan diam saja. Kamu harus meluruskan dan memperbaiki hubungan antara Arjuna dengan Sella."I-itu... sebenarnya... aku..., aku memang sengaja ketemuan sama Mbak Sella supaya dia bisa bertemu dengan Nanda, Mas."Mata Arjuna membelalak. Ia menatap Nismara tidak percaya. "Kamu mengkhianati aku, Nis?""Aku gak mengkhianati kamu, Mas. Aku hanya mencoba mempersatukan lagi seorang ibu dan anak
Read more

Luluh

Arjuna terkejut ketika tiba-tiba dirinya ditarik ke belakang saat hendak masuk ke dalam mobil. Arjuna juga panik saat orang yang menariknya tersebut tiba-tiba duduk di kursi kemudi dan menutup pintunya dengan rapat."Hei, buka pintunya!" Arjuna tidak mengetahui dengan jelas siapa pelaku tersebut.Saat ini Arjuna benar-benar panik karena tidak mau hartanya diambil, apalagi di dalam ada Nanda yang sudah masuk ke dalam mobil.Jangan-jangan orang yang mau menculik sekaligus mengambil mobil Arjuna? Kalau begitu sebodoh amat dengan mobil, yang Arjuna khawatirkan sekarang yaitu Nanda, anak semata wayangnya yang tidak bisa diganti dan ditukarkan dengan apa pun.Kaca jendela mobil terbuka, menampilkan wajah pelaku yang menarik Arjuna sampai jatuh tersungkur."Cepat masuk ke dalam mobil, Mas."Pelaku tersebut yang tidak lain dan tidak bukan ialah Nismara mengedikkan sebelah bahunya, memberikan isyarat pada Arjuna supaya duduk di jok belakang."Turun kamu dari mobil saya!""Tidak mau.""Turun!"
Read more

Pra Nikah

Reona meneguk secangkir kopi hitamnya yang sudah dingin dan tinggal setengah. Ia mengembuskan napas panjang kemudian tersenyum puas. Akhirnya setelah penantian yang panjang dirinya berhasil menyelesaikan tiga gaun pengantin untuk Nismara dan Arjuna. Satu untuk akad dan dua lagi gaun untuk resepsi. Para pegawai yang membantu Reona juga terlihat sangat puas akan hasil kerja sama mereka."Besok kalian boleh libur. Tenang saja, nominal gajian tetap sama, kok," ucap Reona.Para pegawainya bersorak gembira. Mereka mengucapkan terima kasih pada bosnya itu kemudian pamit pulang karena hari sudah menunjukkan pukul sebelas malam.Ketika para pegawainya sudah pulang, Reona masih berada di dalam ruang kerjanya, menatap lurus ke arah patung manekin yang sudah dipasangi sepasang gaun pengantin yang baru saja selesai dibuatnya.Reona mengembuskan napas panjang, pikirannya berkecamuk, di saat para sahabatnya sudah menikah dan bertunangan, dan masih ada yang berpacaran, hanya dirinya saja yang masih s
Read more

D-1

Setelah rangkaian pre-wedding dan antek-anteknya, hari ini hari terakhir Nismara mengajar sebelum menghitung hari menuju ke hari yang berbahagia. Saat hari pernikahan Nismara nanti, Andin juga akan ijin cuti selama dua hari, bukan ijin cuti untuk menikah, tetapi Andin ditunjuk sebagai penerima tamu alias pagar ayu bersama dengan Novi dan sepupu Nismara yang lain."Kalau nikahnya di Bogor sekalian kita jalan-jalan, ya. Untungnya kamu ngambil akad hari Minggu, jadi kita-kita semua gak harus bolos massal," ujar Bu Tari.Nismara hanya tersenyum menanggapinya."Omong-omong, ini yang mendesain kartu undangan siapa, Nis? Bagus banget, deh," puji Bu Mia."Itu saya sendiri yang mendesainnya, Bu.""Ih ternyata kamu hebat banget, ya. Keren banget, lho, ini. Simple tapi elegan. Nanti saya promosikan kamu ke para tetangga, kolega dan saudara saya buat desain undangan bisa gak, Nis? Eh, tapi sebentar lagi kamu, kan, jadi nyonya CEO, dibolehin gak, nih, kamu kerja? Jangan-jangan ini hari terakhir
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status