Di Stasiun Gambir, Handa turun dari kereta api Argo Anggrek yang membawanya dari Kota Semarang. Wajahnya terlihat sangat lelah, beberapa kali dia mengucek matanya yang masih mengantuk. Handa menutup wajah bangun tidurnya dengan jemari yang merenggang, tersungging senyum malu dan sangat dipaksakan saat dia melihat Satria sudah berdiri di depannya.Satria tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat tingkah lucu Handa, Pewaris tunggal Arga Group itu bergegas menghampiri wanita yang telah dia sebut namanya dalam akad, diangsurkan tangan pada sang istri, hingga saat kedua tangan mulai bertautan, Satria merasakan hasratnya yang semakin membara."Kita pulang dulu," ajak Satria pada Handa, berharap bisa menikmati malam pertama yang telah tertunda. Digenggamnya erat tangan sang istri, lalu Handa dan Satria melangkah meninggalkan Statiun Gambir. Dengan langkah lebar dan cepat seperti orang yang sedang buru-buru, Satria membuat Handa harus sedikit berlari untuk bisa mengimbanginya."Papa?" Me
Terakhir Diperbarui : 2022-06-10 Baca selengkapnya