Home / Romansa / Menantu Termiskin / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Menantu Termiskin: Chapter 21 - Chapter 30

107 Chapters

Pindah rumah

Arnita menatap rumah besar di depannya. Mulai saat ini ia akan tinggal di rumah ini. Arnita seperti sedang bermimpi dapat menempati rumah impiannya saat kecil. Dulu rumah impiannya adalah rumah yang memiliki halaman luas dan banyak ditumbuhi tanaman hijau seperti yang ada di depan matanya saat ini. Dan sekarang lihatlah, mimpi Arnita seakan menjadi kenyataan. "Ada apa? Kamu nggak suka kita pindah kesini?" tanya Arman sambil menatap Arnita dengan pandangan bertanya.Arnita menggelengkan kepalanya. Arnita mengembangkan senyumnya memperlihatkan rasa senang yang sedang ia rasakan saat ini. Arnita kembali melangkahkan kakinya sambil membawa box berukuran sedang di tangannya. "Biar aku saja." Arman mengambil alih sofa yang ingin diangkat oleh Arnita.Arman menggelengkan kepalanya melihat tubuh kecil Arnita yang ingin mengangkat sebuah sofa seorang diri. Arman dan Arnita saling bekerja sama membereskan rumah baru mereka. Arnita berjalan ke dapur berniat membuatkan minuman untuk mereka dan
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

Tetangga baru

Saat ini Arnita sedang menyibukkan dirinya di dapur. Sudah sejak pukul enam pagi tadi sampai pukul sembilan Arnita sibuk membuat kue. Sudah dari kemarin Arnita ingin membuat kue. Arnita juga membuat kue lebih banyak agar ia bisa membaginya dengan tetangga-tetangganya. Sedangkan Arman, laki-laki itu sedang berenang di halaman belakang. Arman memang sering menghabiskan hari liburnya dengan berenang. Arnita tebak laki-laki itu sangat suka berenang. Arnita pernah melihat piala dan piagam penghargaan renang atas nama Arman. Terbukti sekali jika sejak smp Arman sering ikut lomba renang. "Nita! Tolong ambilkan handuk!" teriak Arman.Arnita berdecak pelan. Arnita baru mengetahui kebiasaan Arman satu ini setelah satu minggu pernikahan mereka. Suaminya itu selalu lupa membawa handuk saat akan berenang. Dan anehnya Arman hanya lupa membawa handuk saat berenang saja. Arnita mencuci tangannya yang penuh dengan tepung. Kemudian Arnita beranjak ke kamar untuk mengambilkan handuk bersih untuk Arma
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

Bioskop

"Mas lagi sibuk?" Arnita melongokkan kepalanya ke dalam kamar. Terlihat Arman yang fokus dengan laptop di pangkuannya. Tak lupa kacamata yang selalu bertengger manis di hidungnya saat bekerja. Arman mendongakkan kepalanya menatap ke arah Arnita."Enggak, masuk aja." ujarnya.Arnita melangkahkan kakinya memasuki kamar. Ia langsung menuju lemari pakaian untuk menata pakaian yang sudah disetrika. Selesai menyimpan semua pakaian, ia beralih menuju nakas samping tempat tidur. Ia menyalakan ponsel yang sedari tadi tidak ia pegang karena sibuk melakukan pekerjaan rumah. Tidak ada notif penting yang masuk, kemudian Arnita beralih ke aplikasi video yang biasa digunakan untuk melihat video lucu atau yang sedang trend saat ini. "Kamu suka nonton film Nit?" tanya Arman tiba-tiba.Arnita berpikir sebentar kapan terakhir ia pernah pergi ke bioskop. Sepertinya sudah sangat lama sekali. Kalau tidak salah ingat saat SMA kelas dua ia terakhir pergi ke bioskop untuk menonton film horor."Emm suka mas.
last updateLast Updated : 2022-12-19
Read more

Siapa Dia?

Arnita dan Arman berkeliling mall untuk mencari tempat makan yang enak dan nyaman. Karena hari ini malam minggu jadilah mall sangat ramai. Bahkan beberapa resto juga penuh. Akhirnya setelah melihat-lihat, Arman membawa Arnita ke restoran Jepang yang biasa ia kunjungi. Dulu saat ia masih kuliah ia sering makan ramen disini saat ingin makan japanese food. Apalagi kebetulan kampus Arman tak jauh dari lokasi mall ini. "Kamu mau makan apa?" tanya Arman ke Arnita yang sedang sibuk melihat-lihat buku menu."Nggak tahu mas, bingung mau makan apa." jawab Arnita dengan wajah polosnya. Jujur saja ia merasa bingung karena belum pernah memakan makanan Jepang seperti ini. Yang membuat ia bingung saat harus memutuskan makanan mana yang harus ia pesan sedangkan ia belum pernah mencicipi satupun menu yang ada di buku menu."Mau sushi?" tanya Arman yang langsung mendapatkan gelengan dari Arnita. Dipikiran Arnita sushi adalah nasi dengan isian ikan menta
last updateLast Updated : 2022-12-20
Read more

Mencari Lea

"Lea pasti sedang ada di taman, tidak mungkin dia ada di perpustakaan jam segini." ujar Arnita.Sekarang hampir jam sepuluh malam dan tidak mungkin perpustakaan masih buka di jam segini. Arnita juga sudah menelepon beberapa teman dekat Lea dan menanyakan apakah adiknya itu sedang bersama mereka atau tidak. Dan semuanya mengatakan jika mereka tidak sedang bersama Lea. Temannya juga bilang jika Lea memang tidak bisa dihubungi dari pagi ditambah Lea tidak masuk sekolah hari ini. "Aku tambah khawatir mas, pagi tadi Lea pamit ke ibu bilangnya mau berangkat ke sekolah. Tapi teman-temannya bilang Lea tidak ke sekolah hari ini." "Tenang jangan berpikiran buruk dulu, kita pasti akan menemukan Lea."Mobil Arman terparkir di seberang taman. Terlihat taman yang sangat sepi dan pencahayaan yang remang-remang. Taman memang tidak ramai saat malam dan hanya ramai saat pagi dan sore. "Aku cari kesana, kamu cari kesana." Ar
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

Kemarahan Arman

Arnita dengan setia menemani Lea setelah diperiksa oleh dokter. Ia menatap kondisi adiknya yang terlihat tidak baik-baik saja. Hatinya teriris saat tahu adiknya akan dilecehkan oleh orang-orang tak berperasaan itu. Untungnya tuhan masih melindungi adiknya dari kejahatan. "Sudah bangun? Pelan-pelan jangan terlalu banyak bergerak dulu." Arnita membantu menaikkan tempat tidur Lea agar ia bisa sedikit duduk dengan nyaman."Mbak hiks hiks." Lea langsung berhambur memeluk kakaknya begitu ia sadar saat ini ia sedang berada di rumah sakit."Sssttt udah kamu aman sekarang." Arnita menepuk-nepuk punggung Lea untuk menenangkan adiknya yang masih dalam keadaan syok itu."Mbak hiks mereka hiks mau hiks hiks." ujar Lea terbata-bata."Udah jangan bicara dulu, kamu istirahat dulu. Lupakan yang terjadi semalam." "Bapak sama ibu tahu?" tanya Lea.Arnita menggelengkan kepalanya. "Mbak belum kasih t
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Kemarahan Arman (2)

"Kamu istirahat dulu sekarang, mbak keluar dulu sebentar." ujar Arnita.Suaminya pasti mendengar semua yang ia dan Lea bicarakan. Arnita takut jika Arman akan ke rumahnya dan memarahi Agni. Baru ingin mengejar Arman, ia tidak sengaja berpapasan dengan kedua orang tuanya yang baru saja datang."Kamu mau kemana Nit kok buru-buru?" tanya ibu."Itu bu emmm….mau ngasih hp nya mas Arman yang ketinggalan." bohong Arnita."Yaudah sana buruan keburu Armannya makin jauh." Arnita menganggukkan kepalanya dan berjalan cepat mengejar suaminya.Ia kehilangan jejak Arman. Laki-laki itu sudah tidak terlihat di sudut manapun. Ah pasti suaminya menuju parkiran. Iya tidak salah lagi, Arnita segera berlari ke arah parkiran. Semoga saja Arman belum pergi dari area rumah sakit. Arnita mempercepat larinya. Ternyata Arman masih berada di parkiran rumah sakit. Laki-laki itu baru saja ingin masuk ke dalam mobilnya."Mas."
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more

Perdebatan

"Mas jangan terlalu tinggi ngomongnya sama Agni, yang ada dia malah takut sama mas." saran Arnita."Aku sudah mencoba sabar tetapi Agni terus berkata bohong." "Mas nenangin diri dulu sebelum kita temui mereka." Arnita dan Arman kembali ke ruang tengah. Disana Agni sedang menangis di pelukan Cintya sambil mengadu ke Cintya. Sedangkan yang lain terlihat mengerubungi Agni dengan wajah ingin tahu sebenarnya apa yang membuat Agni tiba-tiba menangis. Saat Arnita dan Arman tiba di ruang tengah, semua pasang mata langsung menatap ke arah mereka. "Arman kamu apakan Agni?" tanya Cintya kepada Arman."Kak Arman nuduh aku ngebully Lea ma." ujar Agni dengan sesenggukan.Arnita menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar Agni yang terus berkata bohong. Saat ini seakan Arnita dan Arman lah yang bersalah. Dan benar saja perhatian semua orang yang ada di ruangan itu langsung tertuju kepada mereka.
last updateLast Updated : 2022-12-24
Read more

Pesta Pernikahan Niko

Arnita menengokkan kepalanya kekanan dan kekiri mencari keberadaan tukang sate yang biasanya lewat di depan rumah saat malam hari. "Cari apa mbak?" Arnita menengokkan kepalanya ke samping kanan. Alif berdiri di depan rumahnya sambil membawa sebuah piring kosong. "Cari tukang sate." balas Arnita."Kebetulan saya juga lagi nungguin tukang sate lewat." ujar Alif yang dibalas Arnita dengan senyum tipis.Terjadi keheningan beberapa menit diantara keduanya sampai sebuah suara tukang sate membuat mereka kembali sadar dari lamunan mereka. Arnita dan Alif sama-sama menghampiri tukang sate yang berhenti di depan rumah Alif."Sate dua porsi dibungkus ya pak." ujar Arnita kepada si tukang sate.Tidak ada yang memulai pembicaraan Arnita hanya diam sambil menunggu pesanannya jadi. Arnita merasa jika Alif beberapa kali melirik ke arahnya. Sepertinya laki-laki itu seperti ingin mengajaknya berbicara tetapi bingung harus memulainya dari mana."Ini neng, jadi empat puluh ribu." ujar tukang sate samb
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Tetangga Harus Tolong Menolong

Mobil Arman telah terparkir rapi di garasi rumahnya. Arman menengokkan kepalanya ke samping menatap Arnita yang sedari tadi hanya diam. Tanpa berkata apapun Arnita keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah tanpa menunggu Arman. Arnita langsung menuju ke arah kamar dan mengganti pakaiannya. Setelah mengganti pakaiannya ia langsung naik ke tempat tidur dan mematikan lampu kamar. Arman yang baru masuk ke dalam kamar menghela nafas. Ia tahu apa yang Arnita rasakan saat ini. Perempuan itu pasti benar-benar sangat malu dan marah. Arman tidak melihat semua kejadiannya, tetapi ia tahu jika Agni lah yang membuat kekacauan itu. Alasannya karena ia hanya melihat Agni yang berdiri di dekat meja mereka dan tidak ada orang lain lagi yang berada di meja mereka.Arman ikut membaringkan tubuhnya di samping Arnita dan menyusul Arnita ke alam mimpi. Keesokan harinya Arman dan Arnita kembali pada rutinitas biasa. Arman pergi ke kantornya dan Arnita mengurus p
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status