Home / Pernikahan / Bahagia Usai Ditalak / Kabanata 21 - Kabanata 30

Lahat ng Kabanata ng Bahagia Usai Ditalak: Kabanata 21 - Kabanata 30

53 Kabanata

BAB 21 [REVISI]

Amara menatap sebuah lingerie merah yang berada di genggamannya, matanya berkedip-kedip tak percaya. Pipinya memanas, membayangkan bagaimana reaksi suaminya jika dia mengenakan pakaian dalam tersebut. Namun, pikiran itu segera dia tepis, mengingat kenyataan bahwa mereka tidur dengan sekat bantal di antara mereka."Mama ini, ngapain coba beli lingerie banyak banget. Aku aja sama Tuan tidur dihalangi bantal," gumam Amara. Dia segera memasukan lima lingerie berbeda model dan warna ke dalam lemari. "Hah ... aku buat bolu aja deh. Enak buat temen ngopi," gumam Amara. Dia segera melangkah keluar dari kamar dan bergegas menuju dapur untuk melakukan kegiatan mengadon lalu mengukus. Amara melakukan pekerjaan rumah tangga karena Kean memecat pembantu paruh waktu. Ya dulu lelaki itu memakai jasa pembantu, tetapi sejak dia menikah. Lelaki tersebut segera memberhentikan dengan alasan sudah ada Amara disini. Jadi gak perlu mengeluarkan uang untuk membayar pelayan. Jahat bukan? Tapi Amara tetap b
last updateHuling Na-update : 2022-05-29
Magbasa pa

BAB 22 [REVISI]

"Hehee ... maaf, kalian udah selesai masak belum," lontar Oma Ica. Mendengar pertanyaan itu Mawar mengiyakan sedangkan Amara hanya mengangguk kepala. "Udah, Oma."Oma Ica melirik hidangan yang berada di meja makan lalu kembali menatap mereka. "Baguslah kalau gitu, semua udah pada lapar. Oh iya, kalian mandi gih! Bau bawang tau," ujar perempuan paruh baya itu. Mereka segera mengiyakan perintah wanita itu baya itu lalu Oma Ica segera melangkah pergi. Sedangkan Mawar mencium pakaiannya yang memang tercium bau bawang. "Ihh ... bener kata Oma, kita bau banget," celetuk Mawar. Wanita itu mencium pakaiannya, sedangkan Selena hanya mengelengkan kepala melihat tingkah perempuan tersebut."Sekarang kita cus mandi, nanti kamu War Mbak kasih baju, soalnya Mbak juga pas ke sini baru selesai shopping," lontar Selena. Mawar langsung bersorak senang, sedangkan Selena tanpa aba-aba segera menarik lengan perempuan tersebut. "Kamu belum selesai, Mara? Kalau gitu kami pergi duluan ya," ujar Selena
last updateHuling Na-update : 2022-05-29
Magbasa pa

BAB 23 [REVISI]

Mawar, dengan nada tegas memerintahkan supirnya untuk mengantarkan mereka ke perusahaan Kean. Wajah wanita itu memerah menahan amarah, sedangkan Amara kini tengah gelisah. Setelah menempuh perjalanan lumayan jauh, satu jam empat puluh lima menit mereka tempuh. Kini lelaki yang melajukan kendaraan memarkirkan kendaraan roda empat tersebut. Mata istri Kean ini melebar, ia sangat syok melihat perusahaan yang dipimpin oleh sang suami. Gedung yang dilihat sangat menjulang tinggi dan sangat luas. Bangunan dihadapan Amara begitu megah dan mewah. Mencerminkan keberhasilan, kekuatan kantor Kean. Beruntung dia memakai pakaian yang dibelikan sang mertua, jadi tidak akan mempermalukan cucu Oma Ica. Tetapi keberanian menciut kala melihat beberapa orang keluar dari sana dengan pakaian sangat cantik, pas dengan status mereka. "Tan, Tante aja deh yang ke sana." Mendengar perkataan Amara, Mawar langsung menoleh. Ia mengerutkan kening menatap perempuan di sampingnya ini. "Kenapa Mara? Ini'kan kantor
last updateHuling Na-update : 2022-05-29
Magbasa pa

BAB 24 [REVISI]

Amara dan Tantenya hanya menoleh sebentar melirik ke belakang. Fadli dan mantan istri saling beradu pandang, wanita yang kini menjadi pasangan Kean itu segera membuang muka. Lalu melangkah mendekati Mawar yang tengah memilih pakaian, perempuan ini berbisik pada pasangan sang keponakan. "Mara! Belilah pakaian yang kamu suka, gak perlu lihat-lihat harga. Ambil aja yang banyak, buktiin ke mereka kalau kita kaya," tutur Mawar. Amara langsung menggelengkan kepala, mendapati gelengan istri keponakannya, ia memandang gemas perempuan tersebut."Enggak ah ... Tan. nanti kaau Tuan marah gimana," tolak Amar pelan. Mawar sangat gems mendapati jawaban Amara, ia ingiin sekali merauk wajah istri keponakannya.''"Kamu tenang aja, kalau cuma beli baju doang uang keponakanku gak bakal habis ini, bahkan dia bisa membeli mall ini dan isinya, jadi turutin ucapan Tante," tutur Mawar gemas.Ucapan tegas Tantenya yang terdengar tak mau dibantah, ia memilih mengangguk lemah membuat Mawar tersenyum senang.M
last updateHuling Na-update : 2022-05-31
Magbasa pa

BAB 25 [REVISI]

Kepala Amara langsung menunduk kala mendengar ucapan sinis sang suami. Riak perempuan tersebut menampilkan kesedihan mendapati perkataan begitu dari bibir suaminya."Aku istrimu, Tuan," kata Amara lemah.Lelaki itu tersenyum sinis mendengar perkataan wanita yang berada di hadapannya. Tatapan menusuk langsung ia lemparkan pada sang istri, tangan Kean terulur memegang dagu perempuan yang ia nikahi hasil pilihan Oma Ica."Cuma istri diatas kertas! udahlah, kamu gak perlu urusin urusanku, pergi sana jangan ganggu," ketus lelaki tersebut.Setelah berkata demikian, Kean melangkahkan kaki menuju bilik mandi dan meraih handuk. Meninggalkan Amara yang mematung, wanita itu menghela napas lalu lekas menyiapkan pakaian untuk sang suami. Selesai melakukan hal tersebut, dia pergi ke dapur buat menyeduhkan kopi. Karena setiap pulang kerja pasti lelaki tersebut meminta secangkir minuman yang berbahan serbuk ini. Perempuan yang ikut dengan Kean berteriak meminta sesuatu kala melihat Amara. "Heh, kamu!
last updateHuling Na-update : 2022-05-31
Magbasa pa

BAB 26 [REVISI]

"Cepat bersiap! Aku udah gak tahan kalau nunggu kamu masak, ayo kita pergi makan diluar," seru Kean. Kean langsung pergi setelah berucap demikian, sedangkan Amara mengerjapkan mata mencerna perkataan sang suami. "Cepatlah! Kenapa kamu diam aja. Dasar lemot, aku tunggu sepuluh menit nanti kalau telat aku tinggal. Dan jangan berharap hari ini kamu bisa makan!" ancam Kean.Mata Amara membeliak mendengar ucapan Kean, wanita itu langsung berlari ke kamar untuk mengganti pakaian. Setelah selesai ia lekas meraih tas selempang dan berlari menuju mobil yang sudah terdengar suara mesin. Melihat sang istri yang berlari mendekat, Kean melirik dengan pandangan sinis dan kala di hadapannya mendengkus kesal. Lelaki itu memperlihatkan jam yang ditampilkan layar handphone pada Amara. "Lihat! Kamu telat satu menit," kata lelaki itu.Amara sudah tak tahan dan tanpa sadar mendengkus geram lalu menghentakan kaki. "Ayolah, Tuan! Cuma satu menit doang lho," kata Amara dengan nada kesal. Mendapati sang i
last updateHuling Na-update : 2022-05-31
Magbasa pa

BAB 27 [REVISI]

Bagai mendengar musik yang sangat keras dan di dekatkan ketelinga membuat kuping berdengung. Ucapan sang suami sangat tajam, walau dengan suara biasa saja seperti pisau yang menusuk berkali-kali, sakit tetapi tak berdarah. Dengan wajah lemah wanita tersebut mengangguk dan melangkah menuju bilik mandi. Entah kenapa kesenangan nampak di wajah lelaki itu melihat ekpresi sang istri. Ia mengembalikan riak muka seperti semula lalu lekas membuka pintu kala mendengar ketukan. Mata lelaki seperti cuaca di kutub utara sangat dingin membuat yang menatap mengigil. "Sir, ini pakaian yang anda pinta," kata wanita di hadapan lelaki itu. Dia menundukan kepala kala menyodorkan paper bag pada Kean. Bahkan kalau tidak ditahan tubuhnya seperti mengigil kedinginan dan lutut terasa lemas kala mendapati tatapan pria tersebut. "Pergilah!" Suami Amara ini segera mengusir wanita tersebut kala mengambil paper bag yang disodorkan sang pegawai. Perempuan ini lekas menyingkir dari hadapan Kean dan lelaki itu l
last updateHuling Na-update : 2022-05-31
Magbasa pa

BAB 28 [REVISI]

Mendapati sang istri yang hendak mengeluarkan suara, Kean langsung menyela membuat Amara bungkam kembali. "Udahlah, sana kamu mandi!"Setelah berkata demikian, lelaki itu langsung melangkah keluar dari kamar. Sebelum Kean pergi terlalu jauh, Amara segera mengeluarkan suara."Maafin aku, Tuan."Kean hanya melirik sekilas lalu kembali berjalan keluar tanpa membalas ucapan sang istri. Amara memandang sedih kepergian lelaki yang beberapa hari lalu menikahinya. Tidak terasa waktu kini menunjuk jam tujuh malam, Kean masih terus diam seribu bahasa. Membuat Amara semakin merasa bersalah, keduanya kini berada di dalam kamar. Kala mendengar pintu di ketuk, lelaki ini segera membuka dan memandang datar orang yang menunduk hormat dan membawa hidangan. "Makan malam sudah siap, Sir." Lelaki itu hanya mengangguk kala sang pelayan mengeluarkan suara. Lalu ia segera menyingkir agar orang yang membawa hidangan ini menaruh makanan di atas meja. Memilih lekas pergi selesai melakukan pekerjaan karena t
last updateHuling Na-update : 2022-05-31
Magbasa pa

BAB 29 [REVISI]

"Kamu tau kesalahanmu apa, ha!" geram Oma Ica. Mendengar kemarahan sang Oma, Kean menundukan kepala. Melihat hal itu Selena merasa kasihan tetapi memilih bungkam, karena dia juga mencemaskan Amara. "Maaf, Oma. Kean bikin Oma khawatir dan nungguin di luar. Lagi malam handphonenya di setting jangan ganggu, baru liat tadi," balas lelaki itu. Selena langsung protes karena ia tidak terima dengan perkataan sang anak. "Bukan cuma Oma, Kean. Tapi kami juga!"Kean mendengar ucapan wanita yang melahirkannya hanya mendelik, mendapatkan perlakuan seperti itu Selena hanya mengembuskan napas pelan, melihat hal tersebut, Oma Ica segera mengeluarkan suara. "Bukan cuma itu, kamu juga buat cucu menantu Oma kaya gini," desis wanita paruh baya itu. Setelah berkata demikian, Oma Ica menatap cucunya dengan pandangan tajam. Mendapati hal Kean menggeram kesal lalu melirik sinis pada sang istri. "Dianya aja yang lebay, Oma."Lelaki itu berkata dengan ketus membuat Oma ica mengembuskan napas kasar. "Ema
last updateHuling Na-update : 2022-05-31
Magbasa pa

BAB 30 [REVISI]

"Dia kenapa selalu menggemaskan sih," gumam lelaki itu. Dia memilih melangkah ke bilik mandi yang berada di kamar tamu. Tidak ingin membuat Amara makin cemberut karena terus ia jahili. Beberapa hari berlalu, Amara lupa jika ia telat haid. Karena Kean yang mengatasnamakan hukuman membuat dia terbaring di ranjang. Petang ini wanita tersebut berbaring lantaran merasakan meriang. "Padahal udah minum obat, kenapa masih belum mendingan," keluh wanita itu. Dia memejamkan mata merasakan pusing yang menghantap kepala. Baru saja terlelap beberapa menit, dering ponsel terdengar membuat dia memaksakan melek lalu meraih benda pipih tersebut dan menempelkan ke telinga. "Jangan tunggu, aku. Aku bakal pulang larut malam," lontar Kean. Amara yang mendengar ucapan suaminya menganggukan kepala lalu mengeluarkan suara karena lupa jika Kean tidak akan melihat ia menggerakan kepala karena bukan video call. "Hm ... iya, Tuan." Nada suara wanita itu sangat lemah, membuat Kean yang mendengar khawatir.
last updateHuling Na-update : 2022-05-31
Magbasa pa
PREV
123456
DMCA.com Protection Status