"TING."Lift yang dinaiki Agus berhenti di lantai 2, dia segera berlari-lari kecil ke butik majikannya dengan perasaan kuatir. "Permisi, Mbak Desi. Apa Mbak Anita masih di kantornya?" tanya Agus ke bagian kasir butik milik Anita."Ohh, iya. Masih kok, Mas. Coba diketok aja pintu kantornya," jawab Desi dengan ramah.Agus pun berjalan ke depan pintu kaca kantor Anita, dia mengetok pintu itu lalu masuk ke dalam saat dipersilakan masuk oleh majikannya itu.Saat ia melihat wajah wanita itu, hatinya seolah tercubit. Pipi kanan Anita bengkak dan memar sepertinya bekas dipukul keras. Agus segera berjalan ke sisi wanita itu dan menyentuh perlahan pipi Anita sebelah kanan. "Ini pipinya kenapa, Mbak?" tanyanya."Ditempeleng suami, Mas," jawab Anita ringan sembari tersenyum lalu meringis kesakitan."Apa mau saya anterin ke dokter, Mbak? Bengkak lho!" ujar Agus dengan hati cemas. Wajah halus majikannya berantakan begitu."Coba ke IGD aja ya kali, Mas. Butuh disalep aja mungkin, tapi nggak tahu me
Last Updated : 2022-06-25 Read more