All Chapters of Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas): Chapter 111 - Chapter 120

122 Chapters

Khilafku menampar Sita

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 14.***Beberapa pegawai lainnya ikut menyusul ke ruangan Buk Fatma. Mungkin karena sempat mendengar teriak Buk Fatma, dan kemudian teriakan Sita pula.Mata semuanya menatap sangat sinis, hingga aku bagai tersangka yang menunggu dihakimi.Ya, Rabb. Tolong aku dari kesalahpahaman yang terjadi."Dek, ini tidak seperti yang kau lihat," ucapku dengan menelan ludah getir."Benar, Mbak. Tadi ada kecoa, dan Reno hanya berusaha menolong saya," ujar Buk Fatma pula.Sita bergeming, mata indahnya berkaca-kaca. "Ayo kita bicara baik-baik di ruangan Mas, Dek.""Mas? Dek? Sudah berapa hari terkahir, Mas tidak menyebutku selembut siang ini. Kenapa? Kenapa tiba-tiba berubah lagi? Karena merasa bersalah? Karena sudah terbukti semua tuduhanku? Apa lagi yang mau Mas jelaskan? Aku sudah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri."Aku tersudutkan kali ini. Tidak akan mudah meyakinkan Sita tentang kesalahpahaman yang terjadi sekarang."Aku datang ke sini den
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Luka cakaran di lengan Buk Fatma

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 15***"Baiklah, Ren. Papa tidak berhak ikut campur terlalu jauh dalam masalah rumah tanggamu. Namun, kali ini Papa sedikit keberatan dengan sikap kasarmu yang menampar Sita. Karena Papa sendiri tak pernah menyentuh Pipinya, Ren. Papa tahu, Sita memang keras kepala, manja dan susah diatur. Akan tetapi, bukankah kau telah berjanji untuk merubahnya? Bukan berarti kau melakukan dengan cara kekerasan, Ren."Aku melihat rona kekecewaan dari cara Papa mertua menatapku. Walau nada suaranya masih lembut, tapi terdengar begitu menekan."Aku khilaf, Pa. Maafkan aku.""Papa menyerahkan keputusan akhir pada Sita sendiri. Jika dia bersedia memaafkanmu, dan ikut pulang maka kami sebagai orang tuanya tidak akan melarang," ujar Papa.Aku menoleh ke arah Sita, berharap ia mau memaafkan kekhilafanku."Dek, ayo kita pulang! Ibu sangat bersedih karena kepergianmu dari rumah.""Jadi Mas ke sini hanya karena Ibu? Hah! Sudah kutebak, Mas datang hanya untuk m
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Siapa benar? Siapa salah

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 16***Aku pulang ke rumah dan menceritakan masalah ini pada Ibu."Sita dan keluarganya sudah keterlaluan, Bu. Aku sungguh tak menyangka kalau mereka sanggup melukai Buk Fatma," ujarku.Ibu melotot saat mendengar penuturanku."Apa maksudmu, Ren?""Tangan Buk Fatma penuh dengan cakaran Sita, Bu.""Astagfirullah. Bagaimana bisa?""Entahlah, Bu. Aku pun tak mengerti kenapa masalahnya jadi serumit ini."Ibu mengusap pundakku sembari menenangkan..Malam harinya aku mendatangi Sita untuk mempertanyakan tentang sikap buruknya terhadap Buk Fatma."Ren, tanyakan baik-baik! Jangan langsung menuduh Sita atau pun marah padanya. Karena kita tak melihat bagaimana kejadiannya, Nak." Ibu selalu memberiku nasihat yang baik.Aku mengangguk dan berlalu..Sampai di rumah orang tua Sita.Aku menekan bel berulang-ulang kali. Hingga pintu dibuka."Ren, silakan masuk!" ajak Mama.Aku melangkah perlahan dengan sorot mata tajam. Kekesalanku muncul ketika me
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ibu mertuaku cerdas

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 17***POV Sita.Setelah suamiku berangkat ke kantor. Tak lama bel berbunyi. Aku mengintip dari balik tirai, ternyata wanita munafik itu yang datang."Nak, kenapa tak dibuka pintunya?" tanya Ibu yang tiba-tiba berdiri di belakangku.Aku menarik pelan tangan Ibu untuk segera menjauh."Bu, di luar ada Buk Fatma. Apa Ibu mau bekerjasama denganku?"Alis Ibu mertua bertaut saat mendengar ucapanku."Bekerjasama apa, Sita?""Ibu bukain pintu, dan jangan bilang kalau aku sudah kembali. Aku ingin mendengar apa saja yang akan dia katakan.""Tapi, Nak. Ibu tidak terbiasa berbohong.""Ayolah, Bu. Aku hanya ingin membuktikan pada Ibu, kalau Buk Fatma itu tidak sebaik yang kalian kira."Dengan ragu, akhirnya Ibu mengangguk.Aku langsung bersembunyi di balik sudut pembatas ruangan.Setelah Ibu membuka pintu, keduanya pun segera duduk di sofa.Aku dapat melihat dengan jelas kalau saat ini Buk Fatma memasang wajah sedih dan sangat polos.Berbeda saat i
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kelicikan Sita

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 18***POV Reno.Aku ke kantor dengan perasaan resah dan gelisah. Melihat sikap Ibu yang bersikeras membela Sita, membuat aku ikut merasa bersalah.Kenapa aku sebagai seorang suami tak bisa mempercayainya sedikit saja seperti Ibu?Apakah istriku seburuk itu?.Sampai aku di kantor dan masuk ke dalam ruangan. Bukannya mengerjakan tugas, aku malah merenungi semua yang sedang terjadi.Tok! Tok! Tok!Suara ketukan pintu menyadarkan lamunanku. Dapat dipastikan yang datang adalah Buk Fatma."Masuk," lirihku dengan malas.Senyum indah Buk Fatma terukir saat menatap wajahku."Ren, maaf untuk keributan yang tercipta di rumahmu tadi. Saya benar-benar mengkhawatirkan Ibu. Tidak lebih dari itu Ren," ujarnya."Iya, Buk Fatma. Saya yang minta maaf atas sikap Ibu saya. Namun, biasanya beliau memang memiliki feeling yang kuat," paparku.Wajah Buk Fatma langsung berubah jadi kesal. Aku sadar, ucapanku mungkin sedikit menyinggungnya."Ibu terlalu baik d
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ada yang ganjil

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 19***"Sita sudah berubah jadi lebih baik. Tak pantas jika Ibu mencampakkannya. Silakan keluar, Ren. Bawa ponselmu ini! Ibu tak butuh bukti rekaman semacam ini."Langkahku terdorong mundur. Rasanya tak percaya mendapat tanggapan seperti ini dari Ibu.Kenapa Ibu dibutakan oleh Sita?Apa yang telah Sita katakan pada Ibu?Benarkah ada ancaman?Akhirnya aku berjalan menuju kamar. Di dalamnya tentu ada Sita yang sedang bersantai."Mas," lirihnya canggung saat melihat wajahku.Aku menatap matanya tajam tanpa sebuah senyuman. Hatiku telah panas, sepanas suasana siang hari di ibukota ini."Apa yang kau lakukan terhadap Ibuku? Kenapa Ibu seolah melindungimu walau kenyataannya telah membuktikan kau bersalah, Dek." Bergetar suaraku mengutarakan hal tersebut."Kenyataan apa maksudmu, Mas?" tanya Sita berlagak heran."Jangan pura-pura lagi, Sita! Lihatlah ini!"Aku melempar ponselku ke ranjang dan membiarkan rekaman itu terputar.Sita meraihnya da
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Perubahan sikap istriku

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 20***"Dalam rangka apa Ibu ingin mengundang Buk Fatma?" tanyaku menyelidik."Ingin meminta maaf. Ibu dan Sita sudah sepakat untuk meminta maaf secara langsung pada Fatma. Tolong kau undang dia malam ini ya, Ren." Lembut suara Ibu membuat aku tak bisa menolak."Baiklah, Bu."Aku berlalu ke dalam kamar dan meninggalkan mereka yang tengah sibuk memasak.Rasanya sedikit lega jika Sita benar-benar bisa menyayangi Ibuku seperti aku menyayanginya..Di dalam kamar, aku menelepon atasanku untuk memberitahu kabar bahagia ini.Panggilanku berdering dan dijawab dengan cepat."Halo, Ren! Tumben telepon. Ada apa?" tanya-nya terdengar senang."Iya, Buk Fatma. Maaf jika saya mengganggu. Saya hanya ingin mengundang Buk Fatma untuk makan malam. Ini adalah permintaan dari Ibu," ujarku."Alhamdulillah, saya senang sekali menerima undangan dari beliau. Saya pasti datang, Ren.""Terima kasih, Buk Fatma. Kami semua menunggu kedatangan Buk Fatma nanti mala
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

POV Fatma

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 21.***POV Fatma.Setelah mendapat alamat rumah orang tua Sita, aku langsung bergegas menemuinya di sana. Sebelumnya aku juga sudah mengatakan pada keluarga Reno.Sampai di kediaman orang tua Sita, aku dipersilakan masuk oleh asisten rumah tangganya."Buk Fatma, dari mana tahu alamat rumah orang tuaku?" tanya Sita menatap sinis padaku."Dari siapa lagi kalau bukan dari Reno," jawabku santai.Sita semakin menatapku tak suka. Tak lama kemudian kedua orang tuanya turut bergabung duduk di dekat kami."Jadi kamu yang bernama Fatma?" tanya lelaki yang masih tampak gagah di usia yang tidak muda lagi itu.Aku mengangguk pelan sambil tersenyum."Wanita ini yang sudah merusak rumah tanggaku, Pa. Dibalik sikap lembutnya, tersimpan racun yang berbisa," cibir Sita.Aku berdehem pelan menanggapi ucapannya. Senyumku masih terpasang. Menghadapi orang seperti Sita cukup dengan ketenangan."Sebelumnya saya minta maaf. Namun, saya tak mau berlama-lama m
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kembali harmonis dan kiriman aneh

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 22.***POV Reno. Sore ini aku pulang dengan penuh semangat. Rasa rinduku menumpuk ingin segera bertemu Sita. Hubungan kami yang renggang membuah aku begitu tersiksa. Dan perubahan sikap istriku sudah cukup mengobati lukaku yang sebelumnya tercipta..Sampai di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar mencari keberadaan Sita. Namun, istriku tak ada di dalam kamarnya. Kemudian aku ke dapur untuk mengecek. "Bu, Sita ke mana?" tanyaku pada Ibu."Tadi katanya ada teman lamanya yang ngajak bertemu di luar. Ibu sudah menyuruh Sita untuk meminta izinmu terlebih dahulu," ujar Ibu."Oh, ya sudah kalau begitu." Aku tak ingin memperpanjang masalah kecil lagi. Mungkin Sita suntuk dan butuh hiburan di luar. Tentang izin dariku, aku mengerti Sita masih marah. Jadi mana mungkin dia mau menghubungiku terlebih dahulu..Hampir satu jam berlalu, Sita pulang dengan wajah sumringah."Kamu habis ketemu siapa, Dek?" tanyaku menyelidik."Seseorang, Mas
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kebenaran terungkap

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 23.***Aku menggeleng dan hendak berlalu dari gudang ini.Namun, pintu tak bisa dibuka."Tolong! Tolong!"Buk Fatma tiba-tiba menjerit minta tolong sembari merobek bajunya sendiri."Apa maksud Buk Fatma melakukan ini?" tanyaku dengan raut wajah entah bagaimana."Tolong! Tolong saya!" teriaknya lagi.Aku panik dan tak tahu harus berbuat apa. Berkali-kali aku memutar gagang pintu.Namun, seketika Buk Fatma memelukku dari belakang."Tolong!""Lepas, Buk! Anda sudah kehilangan akal!" hardikku.Buk Fatma terus berteriak minta tolong sambil mendekapku erat.Hingga tiba-tiba pintu dibuka dari luar."Tolong saya," lirih Buk Fatma yang ambruk ke lantai."Buk Fatma, ayo cepat bantu Buk Fatma," ujar sekuriti.Saat ini di depan gudang sudah ramai para pegawai berkumpul. Mereka menatapku tajam serta memaki berbagai umpatan kasar."Dasar tak tahu terima kasih! Sudah diberi jabatan tinggi, malah ingin memperkosa atasan sendiri," ucap para wanita ya
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status