All Chapters of Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas): Chapter 101 - Chapter 110

122 Chapters

Rencana memberikan kabar bahagia

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 4.***Semua bersorak riang mendengar keputusan Buk Fatma."Selamat, Ren. Kau memang pantas mendapatkannya," ujar Tejo.Aku tersenyum penuh haru. Mereka semua sangat baik dan mendukungku."Terima kasih."Semua ini berkat doa tulus Ibu. Aku bukan apa-apa tanpa restu darinya..Jam istirahat, aku makan di kantin bersama yang lain."Lho, Ren. Kamu kan sekarang sudah jadi asisten pribadi Buk Fatma, kok masih mau makan di sini bareng kita," ujar Rama, temanku juga."Apa salahnya. Lagian aku tetaplah Reno yang sama," sahutku."Kamu memang yang terbaik, Ren. Syukurlah Buk Fatma memecat Pak Budi, karena dia sudah banyak melakukan korupsi," ujar Tejo pula.Aku mendengar cerita mereka, akhirnya aku pun tahu alasan Buk Fatma memecatnya. Selama ini aku bekerja, sangat jarang sekali ikut mendengarkan berita miring tentang siapa pun termasuk Pak Budi. --Jam pulang kerja."Ren, mulai besok kamu berangkat menggunakan mobil kantor saja! Tidak perlu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Sita pulang sendiri ke rumah orang tuanya

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 5***"Lihat tangan Ibu ini, Dek! Tidak ada bekas obat yang kau berikan! Malah Ibu masih mencuci piring dengan tangan yang harusnya tak boleh terkena air! Tadi Adek bilang apa? Sudah mengerjakan semuanya? Lalu kenapa Ibu masih mencuci banyak piring?""Cukup, Mas! Aku bukan pembantu!" hardik istriku dengan nada tinggi yang membuat aku terkejut.Gerakan dada Sita naik turun dengan napas yang memburu. Ia tampak marah, tapi kenapa?Bukankah harusnya aku yang marah?"Mas menikahiku hanya untuk dijadikan budak di rumah ini? Begitu, Mas?""Sita, jangan bicara seperti itu, Nak! Tidak baik," sambung Ibu."Diam, Bu! Hari ini Ibu senang kan? Ibu berhasil membuat rumah tangga kami bersitegang! Ibu sengaja? Ibu tidak suka padaku? Ibu memang ....""Hentikan, Sita!" sanggahku. "Dia Ibuku, dan kau tak pantas bicara sekeras itu padanya!" "Memang, Mas. Dia memang Ibumu, tapi bukan Ibuku. Itulah alasannya, kenapa Ibu tak pernah menyayangi aku. Ibu seng
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

POV Sita

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 6***POV Sita.Aku sampai di rumah Mama dengan menggunakan taksi. Perasaanku kesal sekali, punya suami tapi lebih memihak ke Ibunya ketimbang istri."Sita, tumben ke sini malam-malam," ujar Mama dengan heran.Aku membuang napas kasar sembari duduk di sofa empuk milik orang tuaku."Mas Reno berniat memulangkan aku ke sini, Ma. Daripada harga diriku terinjak-injak, aku lebih memilih pulang sendiri.""Apa?" Mata Mama melotot.Aku mengangguk dengan malas."Semua pasti ada alasannya, Sita. Katakan apa yang sudah kau perbuat hingga Reno menjadi semurka itu?" tanya Mama.Dasar payah. Aku pulang untuk tenang, malah dibuat semakin runyam."Apa lagi masalahku kalau bukan berselisih dengan mertua, Ma. Tahu sendiri gimana hidup serumah dengan Ibu mertua. Menyebalkan," ucapku geram."Mama mengenal mertuamu cukup baik. Beliau sangat sabar, lemah lembut, dan penyayang. Apa masalahmu dengannya?"Bahkan Mamaku sendiri malah membela Ibu mertua. "Sita
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ibu bersikap serius

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 7***POV Sita.Pagi harinya.Aku bangun seperti biasa. Semua sarapan telah tersedia.Tumben tak ada drama Mas Reno yang meminta aku untuk membantu menyiapkan sarapan.Perlahan aku menarik kursi dan duduk. Mas Reno menghampiriku dengan wajah datar."Mas, kenapa tidak membangunkan aku?""Hem, tidurmu terlalu nyenyak."Dingin terdengar nada suara suamiku itu."Mas, aku minta maaf. Jangan marah lagi, ya.""Ucapan maaf saja tidak cukup, Dek. Mas ingin kau berubah, dan menyadari bagian mana yang salah dari sikapmu!"Aku mengangguk dengan terpaksa.Tak lama Ibu muncul dengan seorang wanita yang usianya kutafsir sekitar 40 tahunan."Sita, mulai hari ini kita sudah memiliki asisten rumah tangga. Bik Asih ini yang akan membantu kita mengerjakan pekerjaan rumah, Nak." Keningku berkerut mendengarnya. Ternyata Mas Reno benar-benar memperkerjakan pembantu.Dasar sok mampu. Uang bulananku pastinya akan berkurang nanti."Mas, mau bayar pakai apa? G
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Atasanku ke rumah

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 8***POV Reno.Saat jam pulang kantor, Buk Fatma menghampiriku."Ren, boleh saya mampir ke rumahmu?" tanya-nya yang membuat aku menelan ludah dengan cepat.Kenapa Buk Fatma mendadak ingin ke rumah?"Bo-boleh, Buk. Tapi ada gerangan apakah kiranya yang membuat Buk Fatma mau mampir ke rumah?"Atasan mudaku itu tersenyum seperti biasa. Setiap hari wajahnya selalu sumringah. Jarang sekali ia marah atau pun berbicara dengan nada tinggi.Jika ingin tahu bagaimana sosoknya, lihat saja artis Naysila Mirdad. Buk Fatma sangat mirip dengannya, dan juga karakternya. "Saya ingin bertemu dengan Ibumu. Sebab, saya sering mendengar kamu menyebutnya dalam setiap keberhasilanmu. Saya yakin, beliau pasti sosok yang sangat istimewa."Aku ikut tersenyum mendengar ucapan manis Buk Fatma.Detik berikutnya kami pulang bersama. Sedangkan sopir yang biasa menjemput dikabarkan untuk libur sore ini. Itu berarti aku juga yang akan mengantar Buk Fatma pulang nant
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Buk Fatma tak ceria hari ini

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 9***"Memangnya gajih Mas sekarang berapa?""15 juta, Dek.""Apa? 15 juta, dan aku hanya dapat 2,5 juta saja, Mas? Keterlaluan!" "Hem, oke Dek. Mas lupa, ditambah dengan gajih asisten rumah tangga yang jatahnya diambil olehmu, maka jadi 4 juta," ujarku dengan menghitung jumlahnya, kemudian menyerahkan pada Sita."Sisanya kan masih banyak, Mas. Harusnya aku yang pegang semua." Sita tetap protes."Sisanya cuma 7 juta, Dek. Itu pun belum dipotong dengan biaya listrik, kebutuhan pokok bulanan. Mas akan menyimpan sisanya sebagai tabungan untuk kita kelak. Pasti nanti kita membutuhkannya.""Lho, kok sisanya cuma 7 juta. Bukannya masih 11 juta, Mas?"Aku tersenyum sambil memberikan 4 juta pula ke tangan Ibu."4 jutanya untuk Ibu," lirihku."Ini kebanyakan, Ren. Ibu tidak perlu uang sebanyak ini, Nak. Simpan saja untuk tabunganmu! Berikan Ibu secukupnya saja. Lagian semua biaya rumah ini sudah ditanggung olehmu semua," papar Ibu."Iya, Mas.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Amarahku kembali memuncak

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 10***Hari berikutnya.Buk Fatma datang terlambat lagi ke kantor. Aku basa-basi bertanya, dan jawabannya sama seperti kemarin."Saya mampir ke rumah kamu, Ren."Aku tersenyum, tapi hatiku mulai menggunung tanda tanya.Kenapa Buk Fatma selalu singgah ke rumah setelah aku berangkat?"Ren, saya ingin bicara sesuatu, jam makan siang nanti.""Baik, Buk."Atasan mudaku itu berlalu setelah mengatakan hal tersebut.Sikap Buk Fatma berubah jadi sedikit murung dan dingin. Sepertinya Buk Fatma ada masalah.--Waktu berjalan, tak terasa jam makan siang telah tiba.Aku duduk di restoran yang terletak di sebelah perusahaan.Buk Fatma juga sudah berada di hadapanku."Ren, sebelumnya saya ingin minta maaf. Bukan maksud saya untuk ikut campur dalam kehidupan pribadimu, tapi sungguh hal ini mengganggu ketenangan saya," ujarnya.Alisku bertaut, aku tak mengerti apa yang sebenarnya ingin Buk Fatma sampaikan."Maksudnya gimana, Buk? Saya tidak paham," sa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kemarahan suamiku

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 11***POV Sita.Pagi ini setelah Mas Reno berangkat ke kantor. Aku menemui Ibu dan mencoba bicara padanya.2"Bu, berikan uang itu setengahnya untukku! Ibu kan sudah tua, lagian kebutuhan rumah sudah dipenuhi Mas Reno semua. Jadi Ibu untuk apa uang sebanyak itu?""Uang ini mau Ibu simpan, Nak. Ibu punya mimpi yang ingin diwujudkan," ujar Ibu sambil memasukkan uang yang tadi ia hitung.Aku merasa kesal. Bisa-bisanya orang tua sok punya mimpi."Berikan aku setengahnya saja, Bu! Aku lebih memerlukannya. Aku mau pergi arisan, dan membeli beberapa barang.""Maafkan ibu, Sita. Ini pemberian suamimu, dan dia juga ingin mewujudkan impian Ibu, Nak.""Halah! Sini deh, Bu!" Aku menarik dompet Ibu.Dan pagi Ini Ibu sedikit keras kepala. Ia menahan dompet itu, hingga aku harus mengeluarkan tenaga untuk merampasnya.Entah kekuatan dari mana yang Ibu dapatkan hari ini, peganganku terlepas, lalu Ibu berhasil mempertahankan uangnya, tapi Ibu malah ters
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Pembalasanku

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 12.***POV Sita.Aku sampai di kantor milik Buk Fatma. Namun, sudah sangat sepi. Hanya ada sekuriti yang bertugas di depan.Hari memang sudah mulai gelap. Aku nekat mencaritahu di mana alamatnya."Pak, saya ingin tahu alamat tempat tinggal, Buk Fatma. Cepat beritahu pada saya!" pintaku dengan jelas."Mbak ini tidak punya sopan santun sama sekali saat bicara dengan orang lain. Bukan begitu caranya meminta tolong, Mbak. Apa saya perlu mengajarkan Mbak etika dalam bicara?"Pedas terdengar respon dari sekuriti tak tahu diri ini."Jangan lancang! Saya kan bertanya baik-baik. Bapak saja yang baperan," hardikku."Sudah! Sudah! Sekarang lebih baik Mbak pergi dari sini. Saya tidak akan memberi informasi tentang wanita terhormat seperti Buk Fatma pada orang model beginan," usirnya sambil mencibirku.Tanganku mengepal menahan geram. Akhirnya aku pulang ke rumah dengan penuh kekesalan.Lihat saja, besok aku akan datang lagi. Dan aku pastikan Buk
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kecemburuan Sita membuatku malu

Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 13.***POV Reno.Hari ini aku dibuat malu oleh istriku sendiri. Bukan hanya aku, tapi juga atasanku, Buk Fatma."Maaf, Buk Fatma. Saya tidak menyangka kalau Sita akan selancang itu," ujarku dengan penuh rasa bersalah."Tidak apa-apa, Ren. Mungkin memang saya yang salah. Harusnya saya tidak datang ke rumahmu setiap pagi, tapi sungguh, niat saya hanya ingin mengunjungi Ibumu. Tidak lebih dan tidak kurang dari itu," papar Buk Fatma.Aku melihat sinar ketulusan dari pancaran matanya saat bicara. Hal ini membuat aku semakin merasa tak enak hati..Jam makan siang, semua menatapku sinis. Entah apa yang dipikirkan mereka.Tak sengaja aku pun mendengar percakapan dua orang wanita yang sedang makan di kantin.Aku berada di belakang mereka."Pantas saja Pak Reno cepat banget naik jabatannya. Eh, ternyata ada hubungan dengan Buk Fatma. Kasihan istrinya.""Iya, benar. Padahal istrinya Pak Reno sangat cantik. Kalau dibandingkan Buk Fatma masih men
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status