Semua Bab Hadirnya istri kedua: Bab 1 - Bab 10

21 Bab

Sebuah Pertanda

"Dia istriku yang kedua, perlakukan dia dengan baik, jangan memarahinya dan aku berharap kalian bisa akur."Jantung Lina tiba-tiba berhenti mendengar ucapan suaminya memperkenalkan seorang wanita yang berdiri tepat di sampingnya. Wanita itu  sedang menempel manja pada tubuh suaminya dengan senyum penuh kemenangan menatap kedua matanya.Jeder!Suara petir terdengar sangat keras, membuat Lina yang tertidur pulas terperanjat kaget dan terbangun dengan keringat dingin mengucur di wajahnya, dia bermimpi, mimpi yang terasa nyata.Sambil mengelap keringat dengan telapak tangannya, dia terdiam membeku beberapa saat memikirkan mimpinya dan bertanya-tanya makna dari mimpinya, bukan tanpa alasan, karena mimpinya selalu menjadi kenyataan. Memikirkan itu tubuhnya tiba-tiba terasa lemas, kepalanya pun terasa pening."Ah, hanya bunga tidur." Lina berusaha mengabaikannya.Setelah menenangkan diri, Lina baru menyadari bahwa ruangan yang dia tempati sang
Baca selengkapnya

Datangnya selingkuhan suamiku

Pagi itu masih subuh, Lina sibuk di dapur dan memasak, tubuhnya terlihat lemas dan matanya membengkak, sepertinya dia tidak bisa tidur semalaman memikirkan suaminya, hingga pada akhirnya dia hanya bisa menangis sendirian semalaman.Sambil memasak dia melamun, memikirkan apa yang akan dia lakukan jika suaminya benar selingkuh, apakah dia bisa memaafkannya? Tapi dia masih sangat mencintai suaminya.Tiba-tiba suara ketukan keras terdengar, Lina yang melamun segera berlari ke arah suara itu berasal.Itu pasti mas Zaky? pikirnya, ada kelegaan terlihat dari wajahnya. Dia mempercepat jalannya lalu dengan semangat dia menarik kunci dan membuka pintu."Mas Zaky sudah pu —"Belum selesai dia mengucapkannya, bibirnya segera terhenti setelah dia menemukan seorang wanita bergelayutan di lengan suaminya dengan senyum manja.Lina terdiam menatap kosong pada wanita itu, Dia mengingat mimpinya kemarin dan foto yang dikirim temannya padanya, seorang wan
Baca selengkapnya

"Anggap dia sebagai adikmu."

“Aku tidak mau dimadu mas.”Setelah mengatakan itu, Lina bergegas mengepak pakaiannya dan juga pakaian Fahmi anaknya ke dalam koper.Tumpukan pakaian yang terlipat rapi dia keluarkan dari lemari kayu jati 3 pintu, sesudah dia mengambil koper di atas lemari itu."Apa yang kamu lakukan? Kau mau pergi ke mana?"Zaky yang awalnya hanya menatapnya dengan tatapan bingung segera bergegas menghentikan Lina, dia mengeluarkan pakaian yang Lina masukkan ke dalam koper lalu menyingkirkan koper itu sebelum Lina bisa memberontak."Sudah kubilang aku tidak mau dimadu, jadi jangan hentikan aku, aku bisa hidup sendiri tanpa mas.""Maafkan aku Lin, tapi mas tetap harus menikahi Nanda."Air mata Lina bercucuran mendengar pernyataan suaminya itu, hatinya semakin sakit dan hancur, dengan suara yang lemah Lina kembali berucap."Mas, Jika kau masih tetap mau menikahi wanita itu, ceraikan aku, aku tidak sudi harus tinggal satu atap dengann
Baca selengkapnya

Pernikahan suamiku

Rumah yang biasanya sepi, kini sangat ramai, keluarga dan saudara-saudara jauh dari Zaky yang tidak pernah terlihat, kini sedang bercengkerama di ruang tamu, para tetangga yang biasanya hanya bertegur sapa di jalan juga ikut berkumpul di ruang tamu.Sementara si pemilik rumah, Zaky masih di dalam kamar, mengamati sosok wanita yang sedang dirias di sampingnya.Jas berwarna hitam, dengan kemeja warna putih di dalamnya dan celana kain warna hitam, terbalut rapi ditubuh Zaky yang jakun, rambutnya bergelombang tertutup dengan peci warna hitam, wajahnya tampak gugup dengan bercucuran keringat, meski begitu ketampanannya masih bersinar.Setelah mendapatkan izin dari kakaknya dan istrinya untuk bisa menikahi Nanda, tanpa menunggu lama Zaky segera menggelar acara pernikahannya.Sebuah pernikahan sederhana dengan hanya mengundang keluarga dan para tetangga, tanpa pesta yang besar, layaknya pernikahannya sebelumnya dengan Lina. Pernikahannya juga hanya pernikahan si
Baca selengkapnya

Malam pertama suamiku

"Tidak bisa kah kamu ke rumah mbak Hesti saja?" ucap Zaky membangunkan Lina yang tertidur pulas.Tidak lama setelah acara selesai dan tamu undangan pergi dan hanya menyisakan beberapa keluarga Zaky, Lina memasuki kamarnya sambil membawa Fahmi yang tertidur kelelahan seharian bermain dengan anak-anak tetangga sebayanya.Lina menangis di kamar sendirian, air mata yang ia tahan tidak lagi terbendung, ia menangis sampai ketiduran.Masih setengah sadar, Zaky mengulanginya. "Pergilah ke rumah mbak Hesti.""Kenapa mas?"Wajah bingung Lina tergambar jelas di wajahnya, dia tidak mengerti maksud suaminya yang tiba-tiba membangunkannya yang baru saja tertidur dan menyuruhnya ke rumah kakaknya."Malam ini malam pertamaku dengan Nanda jadi ..."Fahmi terdiam, dia ragu-ragu hingga membuatnya tidak melanjutkan perkataannya, matanya melihat sekeliling menghindari tatapan Lina yang mengerti maksudnya."Mas, itu bukan malam pertamamu lagi, apa m
Baca selengkapnya

"Minta maaf lah!"

Suara azan subuh membangunkan Lina, seperti biasa dia akan terbangun di jam-jam seperti itu, entah lebih cepat atau lambat sesekali, dia membuka matanya dan menatap putranya yang masih terlelap dalam pelukannya."Ugh ..."Suara rintihan keluar dari mulutnya tidak lama setelah dia menggerakkan tubuhnya untuk bangun.Wajahnya tampak kelelahan, sepertinya hasil dari kemarin dia sibuk ke sana ke mari menyiapkan acara suaminya. Meski begitu dia tidak kembali membaringkan tubuhnya.Lina beranjak dari kasur dan melakukan rutinitas seperti biasanya. Dia menunaikan Shalat subuh, setelah itu dia lalu berjalan ke dapur untuk memasak.Sambil berjalan, matanya tertuju pada pintu kamar yang letaknya tepat di sebelah dapur. Pintu bercat hijau yang masih tertutup rapat, pintu kamar yang ditempati pasangan baru, yang masih gelap dan sunyi seolah tidak ada kehidupan.Lina hanya menatapnya dan berlalu begitu saja, meski kejadian semalam masih tergambar jelas di otak Lina,
Baca selengkapnya

Nomor baru

"Sebaiknya kau keluar," ucap Zaky pada Lina.Dengan wajah malu-malu Zaky menyembunyikan tubuhnya di belakang Nanda sembari berusaha keras menutupi beberapa bagian tubuhnya dengan tangannya, setelah baru saja menyadari bahwa dia tidak memakai apa pun di tubuhnya.Segera Lina menuruti perintah Zaky, dan berjalan keluar dari kamar itu, meski dengan hati yang mengganjal.Setelah Lina keluar, Zaky melepas pelukannya lalu menutup pintu kamar.Zaky memeluk kembali Nanda dan membawanya ke tempat tidur sambil mencoba menenangkannya."Kau baik-baik saja kan? Sudah jangan menangis."Ucap Zaky setelah mengamati tubuh Nanda dari ujung kaki hingga ujung kepala, dia tidak menemukan luka apa pun, hanya memar merah sedikit di bahunya yang mungkin tadi terbentur dinding."Tapi di sini sakit mas," keluh Nanda memegang lengannya yang sedikit memerah sambil mengusap air matanya.Zaky yang orangnya tidak tegahan, segera mengelusnya sambil meniup-niu
Baca selengkapnya

Rian Ramadhan

Apa yang sebenarnya terjadi adalah, beberapa bulan yang lalu, saat setelah usaha Zaky bangkrut dan mereka kekurangan uang, Lina menceritakan apa yang sedang terjadi pada salah satu sahabatnya, saat itulah sahabatnya menyarankan untuk kembali bernyanyi."Coba saja kembali menyanyi, kamu punya suara yang disukai banyak orang,  jadi meskipun kamu sudah lama tidak bernyanyi mereka pasti masih mau menerimanya, tidak apa jika tidak bisa seaktif dulu, kamu juga pasti sibuk mengurus anakmu, jadi hanya sesekali manggung saja akan cukup untuk memenuhi kebutuhan kalian."Begitu ucap Cindy, sahabatnya Lina yang masih setia dan selalu ada untuk Lina.Mereka saling mengenal sejak lama, saat Lina memulai kariernya sebagai penyanyi, keduanya dipertemukan dan berjuang bersama sampai akhirnya sukses bareng.Namun, karier Lina 7 tahun sebagai penyanyi yang cukup terkenal dia tinggalkan begitu saja setelah menikahi Zaky."Maaf Cin, tidak jadi, mas Zaky melarangny
Baca selengkapnya

Mangga muda

Prang!Piring yang berisi nasi dan lauk di atasnya, terjatuh dan membentur lantai dengan sangat keras, piring berwarna putih bening itu pecah menjadi beberapa bagian bersama isinya yang juga ke mana-mana mengotori lantai yang tadi pagi Lina pel.Nanda kesal dan marah karena Zaky terlalu lama menghabiskan waktu bersama Lina di dalam kamar, dia cemburu sampai akhirnya dia sengaja menjatuhkan piring milik Zaky yang baru beberapa sendok Zaky memakannya.Zaky berpesan pada Nanda bahwa dia hanya sebentar, jadi Nanda memutuskan untuk menunda makan meski dia masih kelaparan, berharap bisa memulai dan mengakhiri makan bersama Zaky, tapi ternyata tidak seperti yang Zaky katakan, Nanda menunggu cukup lama, dan Zaky tak kunjung keluar dari kamar itu, Karena itu, Nanda melakukan sesuatu yang bisa membuat Zaky kembali dan menemaninya."Nanda, apa yang terjadi?" teriak Zaky.Masih dengan nafas yang tersengal Zaky tiba di samping Nanda, dia mencoba membangunkan Na
Baca selengkapnya

Aku juga pandai bernyanyi

"Mas, mbak Lina kenapa lama sekali? Aku sudah tidak sabar ingin sekali makan mangga muda."Sudah 1 jam lebih tapi Lina masih belum pulang, 2 orang yang sedang menunggu Lina beberapa kali menatap ke arah pintu berharap sosok Lina muncul."Mungkin sedang antre, dia juga tidak membawa motor, mangkanya sangat lama," jelas Zaky menenangkan Nanda yang wajahnya tampak cemberut.keduanya sedang bersantai di depan TV sambil tiduran, dengan Nanda berada di pelukan Zaky, kepalanya yang kecil bersandar di lengan Zaky.Tidak lama keduanya kembali fokus pada layar TV, mereka sedang menonton sebuah ajang pencarian bakat menyanyi, dengan salah satu jurinya adalah penyanyi terkenal yang masih muda dan tampan, dan tatapan Nanda terus berfokus pada pria itu, mulai dari acara itu dimulai."Mas, aku ngefans banget sama dia."Nanda menunjuk pada juri muda tampan itu, dan mengatakannya dengan mata berbinar."Kamu mengenalnya?" Bukankah selama ini kamu di lu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status