Beranda / CEO / Lelaki Penyembuh Luka / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Lelaki Penyembuh Luka: Bab 21 - Bab 30

277 Bab

Bab. 21

Semenjak kejadian Emilio tidak pernah mendengar kabar bahwa Dias menagih hutang kepada Elijah lagi. luka yang diberikan Emilio padanya cukup parah dan itu membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyembuhkannya. Belakangan ini Emilio sangat sibuk, dia bahkan beberapa kali pergi ke luar kota dan luar negeri untuk mengurus caban perusahaan miliknya.           Di setiap dia meninggalkan Elijah ada perasaan sedih seakan dia sangat tidak ingin jika berada jauh darinya. Emilio selalu merasa cemburu ketika melihat Elijah bersama dengan rekan kerjanya. Di tambah belakangan ini Emilio selalu saja memikirkannya seberapa keras ia membuangnya itu akan semakin kuat.           “Aku sangat lelah,” sudah tiga hari Emilio bekerja dan begadang dia hanya tidur selama dua jam setiap harinya. Emilio memang gila kerja karena tidak ada yang mengingatkannya jika lelah maka berhentilah.  &nb
Baca selengkapnya

Bab. 22

“Tuan, apa yang Anda katakan itu benar?” sorot matanya dipenuhi oleh rasa tidak percaya bahwa dirinya sedang mengandung anak dari orang yang telah memperkosanya. Psikis Elijah kembali diobrak-abrik seakan tidak puas dengan apa yang telah dialami oleh Elijah sebelumnya. Rentetan ujian berat menanti Elijah yang malang.          “Elijah, tenanglah!” Emilio segera menghampiri Elijah dan memeluknya.          “Anak ini... aku mengandung anak dari bajingan itu...Tidak mungkin Tidak!” Elijah berteriak histeris ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya kini sedang mengandung. Trauma yang sempat mereda itu kembali bangkit bersamaan dengan mental Elijah yang terus dihancurkan tanpa tersisa.          “Elijah,” Emilio terus mendekapnya dengan erat seraya terus memberinya pengertian. &ldq
Baca selengkapnya

Bab. 23

          Pertengkaran Emilio dan juga Eito sudah terdengar oleh keluarga besar Xavier. Earnest bahkan tidak habis pikir pada Emilio yang tega merusak wajah kakaknya tanpa ampun hingga meninggalkan bekas seumur hidupnya. Emilio di panggil menghadap Eranest bersama Sebastian. Sebastian berdiri di samping Emilio perasaan was-was pun mengintai karena setiap Emilio mendapat masalah yang akan dipukul oleh Earnest lebih dulu adalah Sebastian barulah ke Emilio.          “Jadi apa masalahmu hingga kau menghancurkan wajah saudaramu?” Earnest bertanya dengan nada suara yang dingin dan marah.          Emilio tidak bicara. Dia hanya menatap ayahnya tajam ia bahkan tidak berkedip sekali pun. Emilio mengalihkan pandangannya pada Jeslyn istri pertama serta ibu dari Alexavier Eito.        &n
Baca selengkapnya

Bab. 24

         Langit sore dengan bias kekuningan terpancar dari sela pepohonan Flamboyan warna merah api tampak berjejer rapi di sepanjang pintu masuk hingga ke area mansion.          Suasana sepi dan tenang khas daerah pemukiman elit. Tepian kanan kiri sepanjang ruas jalan itu diselimuti warna merah. Emilio sudah cukup lama tidak menginjakkan kakinya ke mansion dimana kakeknya tinggal bersama neneknya. Saat turun dari mobil Emilio dapat mencium wangi semerbak bunga. Di pintu masuk sudah ada kakek dan neneknya yang sudah menunggu kedatangan Emilio dan juga Sebastian.          “Kakek, Nenek kenapa menunggu di luar? Suhu di luar begitu dingin ayo segera masuk,” Sebastian memboyong keduanya untuk ke dalam rumah.          “Kakek sangat merindukan kalian berdua. Kenapa ba
Baca selengkapnya

Bab. 25

Hari-hari Elijah mulai berubah, perut rata Elijah semakin terlihat seiring bertambahnya minggu. Emilio senantiasa menemaninya entah itu mencari makanan ataupun sesuatu yang diinginkan oleh Elijah. di unit apartemennya Elijah sering menghabiskan waktunya bersama dengan Emilio terkadang jika Emilio sibuk dia akan meminta Dira untuk menemaninya di rumah. Elijah masih bekerja di toko kue. Ia tidak ingin selalu bergantung pada Emilio.          Di kantor Emilio sudah menunjukkan pukul 19:00 ia tidak bisa pulang kali ini karena pekerjaannya begitu banyak dia ingin menyelesaikan pekerjaan agar di hari sabtu dia bisa meluangkan waktunya untuk menemani Elijah berbelanja makanan. Emilio tidak pernah melewatkan kegiatan itu karena ia berpikir jika hal itu dapat membuatnya semakin dekat dengan Elijah.          “Aku tidak akan pulang untuk makan malam, pekerjaanku masihlah sangat banyak
Baca selengkapnya

Bab. 26

          Keesokkan harinya Emilio sangat sibuk sekali, persiapan pernikahan dan bulan madu semua itu membutuhkan waktu namun, Emilio meminta untuk menyelesaikannya dalam dua minggu. Sebastian secara intensif mengatur jadwalnya berusaha keras agar jadwal Emilio tidak bentrok dengan yang lainnya.          Setelah rapat rutin, Emilio berjalan keluar dari ruang rapat. Tangan kirinya memegang sebuah dokumen. Sambil berjalan, ia berpesan pada Sebastian.          Livy yang masih sekretaris Emilio datang dari depan dengan hormat dan sopan berkata. “Presdir, orang dari perusahaan penyelenggara pernikahan sudah datang. Saya sudah mengaturnya di ruang tamu untuk menunggu Anda.”          “Uhm,” Emilio mengangguk pelan. Berjalan memasuki ruang tamu diikuti oleh Sebastian
Baca selengkapnya

Bab. 27

Di samping mobil., bersandar seorang pria bertubuh tinggi dan tegap, ia mengenakan setelan jas berwarna hitam pekat, dengan gayanya yang sedikit santai, satu tangannya disematkan dalam saku celananya sementara tangan lainnya memegang rokok, asap rokok berkerlap-kerlip di antara langit malam serta sorot lampu yang temaram.          Elijah baru saja keluar dari gedung apartemen Dira. Saat dia melihat sosok Emilio matanya langsung bersinar seakan mendapatkan sebongkah berlian.          “Tuan, kenapa Anda di sini?”          Emilio tidak menjawab, tetapi dia mendekap tubuh Elijah, la menundukkan kepalanya untuk mencium bibir ranum Elijah. keduanya berdiri di bawah cahaya rembulan dan berperlukan. Saat Emilio hendak menciumnya tiba-tiba saja Elijah menghindar suara begitu berat dan tubuhnya sedikit gemetar. Emilio sadar
Baca selengkapnya

Bab. 28

Pada saat ini tubuh Elijah hanya dibungkus oleh sehelai handuk bsar berwarna putih, sama sekali tidak mengenakan apa pun bahkan Emilio lah yang memasangkannya untuknya. Wajah Elijah merah padam dia begitu malu bagaimana tidak? Dia telanjang plos di hadapan Emilio dan Emilio juga yang memandikan dan menyabuni tubuh polosnya sembari sesekali memainkan payudaranya yang padat dan kenyal.            Emilio mendekati Elijah ia menempelkan tubuhnya pada Elijah, dada bidang Emilio bersentuhan dengan payudara yang terbungkus handuk. Sementara perut yang sudah terlihat menonjol itu sedikit memberikan jarak antara Emilio dan Elijah.            Emilio merubah posisinya ia menekan tubuh tubuh Elijah pada dinding kaca blok di sampingnya. Kecupan kecil jatuh pada bahunya yang terbuka. Sentuhan bibirnya terasa hangat kala menyentuh kulitnya, perlahan handuk Elijah pun jatuh
Baca selengkapnya

Bab. 29

          Emilio membasuh kedua tangannya sebelum datang menghampiri Elijah yang berada tepat di sofa ruang tamu sedang menikmati kuenya. Joseph datang menghampiri ia menerima tas kerja serta mantel milik Emilio. sementara Jose anak dari Joseph adalah supir pribadi Emilio sejak 10 tahun lalu. Jose membawa setumpuk katalog dan menyimpannya di ruang tamu.          “Apa yang kau makan hingga begini?” Emilio mengusap bibir Elijah yang penuh krim dengan tangannya. Tindakan kecil itu membuat Elijah tersipu. Melihat tingkah gemasnya Emilio segera mengecup lembut bibir Elijah dengan mesra hingga membuat para pelayan yang berada di dapur dan meja makan sangat iri.          “Manis sekali, bibirmu,” Elijah mengulas senyum.          Emilio duduk di samping Elijah, sedeti
Baca selengkapnya

Bab. 30

          “Tidurlah, aku masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan,” Emilio setengah berlutut disentuhnya perut yang sedikit menonjol itu penuh kasih. Emilio benar-benar menyayangi anak yang ada di dalam perut Elijah terlepas dari apa pun.          Elijah berjalan keluar dari ruang kerja Emilio dengan memegangi perutnya tersemat senyum lembut di sudut bibirnya. Elijah membaring tubuhnya di tempat tidur, aroma tubuh Emilio masih tercium di atas sprei wanginya begitu menenangkan. Elijah dapat tertidur dengan nyenyak ia bahkan tidak menyelimuti dirinya.          Pekerjaan yang banyak membuat Emilio kembali ke kamar pukul 02:15 Elijah sudah tertidur nyenyak. Emilio menyelimutinya dia masuk ke dalam selimut mencoba mendekapnya dengan erat ditatapnya wajah Elijah yang terlihat polos bahkan Emilio tidak pernah melihatnya meng
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
28
DMCA.com Protection Status