Home / Rumah Tangga / Dalam Diamku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Dalam Diamku: Chapter 71 - Chapter 80

89 Chapters

Bab 71 Kelicikan Alexa

"Mama, aku ngantuk" Mahesa meninggalkan meja belajarnya dan mendekati Miranda yang baru saja menelpon Ratna."Ayo kita bobo sayang, cuci tangan dulu yah!" Miranda menggendong Mahesa ke kamar mandi dan mencuci tangan putranya yang kini berusia lima tahun tersebut.Miranda membaringkan tubuh Mahesa ke kasur diikuti dengan dirinya yang juga bersiap tidur setelah sebelumnya mengambil buku cerita di laci nakas. Miranda menarik selimut hingga menutupi setengah tubuhnya dan tubuh Mahesa, ia memeluk Mahesa sambil bersiap membacakan cerita.Tak menunggu waktu lama, Mahesa langsung tertidur pulas. Miranda membetulkan posisi tidur putranya setelah itu memandangi wajah polos bocah kecil itu. Wajah Mahesa benar-benar mirip seperti ayahnya, hal ini membuat Miranda tak mampu melupakan Rajasa sedikitpun.Jauh di lubuk hati Miranda, ia memang masih mencintai suaminya. Miranda bukan orang yang mudah untuk jatuh cinta, ketika sudah mencintai ia juga tak akan mudah untuk melupakanya. Tiba-tiba ia merasa
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Bab 72 Topeng Devka

"Selamat pagi Pak Direktur!" Ucap Alexa dengan nada satir sambil tersenyum menyeringai pada Rajasa yang baru saja sampai di ruang kerjanya. Alexa tengah duduk di kursi Rajasa dengan sombongnya seolah dialah pemilik kursi tersebut. Hal ini membuat Rajasa merasa terhina, ia mengepalkan tanganya menahan diri agar tak sampai berbuat hal buruk pada Alexa. Ia tahu Alexa sedang memancing dirinya agar melakukan kesalahan fatal yang dapat memberikan keuntungan bagi Alexa. "Beraninya kamu duduk di kursiku Alexa!?" Rajasa mengucapkanya dengan keras. "Ups! Maaf Rajasa, sebentar lagi memang aku lah yang akan duduk di sini bukan?" Ucap Alexa penuh percaya diri. Bibirnya masih menyunggingkan senyum penuh kemenangan pada Rajasa. "Jangan mimpi, kamu boleh mendapatkan separuh hartaku, tapi tidak dengan perusahaanku!" Ujar Rajasa. Rajasa tidak akan rela per8yang dibangun ayahnya dikuasai wanita licik seperti Alexa. Namun Alexa malah tertawa seolah Rajasa mengatakan hal yang lucu, membuat Rajasa mer
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

73 Pernikahan Ratna

Waktu begitu cepat berlalu, tanpa terasa hari pernikahan Ratna yang ditunggu-tunggu kini sudah di depan mata. Miranda datang ke pesta tersebut bersama Mahesa. Miranda mengenakan kebaya brukat dengan design modern berwarna pastel yang indah dan pas di tubuh Miranda, sementara Mahesa mengenakan beskap membuat penampilanya terlihat imut. Dekorasi mewah menghiasi setiap sudut ruangan, mulai dari lentera kristal yang menjatuhkan cahaya lembut hingga karpet merah yang melintasi lorong. Kue pernikahan dengan dominasi warna putih yang menakjubkan menjadi sorotan dengan lapisan krim yang halus dan hiasan bunga yang semarak. Tamu undangan yang hadir terdiri dari kalangan eksklusif, mengenakan gaun dan jas pesta yang memancarkan kemewahan. Semarak tawa dan sorak-sorai mereka memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer kebahagiaan yang tak terlupakan. Pernikahan ini benar-benar sebuah perayaan kemewahan dan cinta yang akan dikenang selamanya. Tak heran jika pernikahan Ratna digelar begitu mewah. Ra
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more

Bab 74 Tommy

Tommy duduk sendirian di sudut kafe dengan secangkir kopi pahit di hadapannya. Tommy mengaduk kopinya dengan malas, lalu menyesap kopi hitam yang tersaji di hadapanya. Rasanya Pahit, sama seperti perasaanya saat ini. Ekspresinya mencerminkan kehampaan dan kesedihan, sementara ia melihat ke sekeliling kafe memperhatikan berbagai perilaku pengunjung kafe yang datang saat itu. Saat ini Tommy sedang merasai kesedihan hatinya setelah melihat Miranda kembali pada Rajasa. Meskipun itu adalah hal yang Tommy inginkan namun ia tak bisa membohongi bahwa hatinya kini terluka karena terbakar cemburu. Tommy menatap lurus ke arah kejauhan, matanya yang penuh kehilangan mencoba menyembunyikan luka hati yang dalam. Beberapa pengunjung kafe melintas di depannya, tetapi Tommy seakan-akan terasing dalam dunianya sendiri. Suasana kafe yang riuh tidak mampu mengalihkan perhatiannya dari patah hati yang menyiksa. Ia hanya ingin menenangkan diri sejenak sebelum benar-benar pergi sejauh mungkin. Tiba-tiba,
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Bab 75 Titip Miranda

Rajasa mengantarkan Miranda dan Mahesa ke hotel di mana Miranda menginap setelah acara pesta pernikahan Ratna selesai. Rajasa membopong Mahesa menuju kamar Miranda. Dengan hati-hati, Rajasa meletakan putra kesayangannya di ranjang hotel agar tidak sampai terbangun."Terimakasih, Mas Raja" Ucap Miranda serasa tersenyum manis.Rajasa mengecup putranya dan menatapnya dalam-dalam. Rajasa merasa sangat rindu pada putranya, rasanya sangat berat untuk meninggalkan Mahesa dan kembali ke rumahnya. "Mir, boleh aku tidur di sini bersama kalian?" Pinta Rajasa.Miranda terdiam sejenak karena hatinya merasa sedikit ragu. Namun akhirnya Miranda mengangguk samil tersenyum tanda menyetujui permintaan suaminya."Sungguh, Mir?" Rajasa meyakinkan."Tentu, Mas Raja adalah ayahnya. Maafkan aku sudah memisahkan Mas Raja dari Mahesa" Ucap Miranda yang segera disambut senyuman lega oleh Rajasa."Kalau begitu, apa aku boleh memelukmu? Kamu masih istriku kan?" Tanya Rajasa lagi, ia sebenarnya sudah siap jika M
last updateLast Updated : 2024-02-11
Read more

Bab 76 Kembali ke Bandung

"Mir, kamu yakin tidak mau aku antar ke Bandung?" Tanya Rajasa meyakinkan kembali keinginan istrinya. Miranda sedang berkemas memasukan barang-barangnya ke koper karena sore ini, ia dan anaknya akan kembali ke Bandung.Miranda menggeleng, ia sudah memesan tiket kereta jauh-jauh hari karena Mahesa sangat menyukai perjalanan menggunakan kereta. Selain itu, Miranda ingin agar Rajasa fokus menyelesaikan masalahnya dengan Alexa."Mas, aku ingin kamu fokus menyelesaikan masalahmu saat ini!" Ucap Miranda pada suaminya. Rajasa mengangguk, menyetujui permintaan istrinya."Baiklah Mir, aku akan melakukan yang terbaik untukmu" Ucap Rajasa, pria itu kemudian membantu Miranda berkemas."Sebelum ke stasiun, aku akan menemui Ratna terlebih dahulu untuk berpamitan" Ucap Miranda, tanganya masih sibuk mengemasi pakaian dan barang-barang Mahesa."Aku akan mengantarmu kemanapun kamu mau, sayang!" Ucap Rajasa. Meskipun istrinya akan kembali ke Bandung, namun hatinya terasa sumringah karena kali ini hubun
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

Bab 77 Surat untuk Miranda

Setelah sampai kembali di Bandung bersama Mahesa, Miranda segera membereskan barang-barang bawaanya, ia juga segera membersihkan tubuh Mahesa. Miranda memang mampir ke beberapa tempat sehiangga Ia tiba di kos sudah malam hari. Miranda memilih untuk langsung membersihkan diri dan bersiap untuk tidur.Tak butuh waktu lama, putra kesayanganya langsung kembali terlelap di kasur, mungkin ia kelelahan. Sementara Miranda malah masih terjaga, wanita cantik itu sudah mencoba mencari posisi yang nyaman dengan cara mengubah posisi tidurnya, namun matanya justru semakin tak bisa terpejam. Hatinya terasa gelisah memikirkan kotak pemberian dari Ratna tadi siang.Miranda akhirnya memutuskan untuk bangun dari ranjangnya dan membuka kotak pemberian dari Ratna. Isinya adalah buku-buku materi kuliah psikologi, tentu saja itu memang buku-buku yang dia butuhkan saat ini. Ia mengambil satu demi satu buku yang ada di dalam kotak tersebut seraya tersenyum senang karena Ratna begitu baik memberikan buku-buku
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 78 Kondisi perusahaan yang buruk

Rajasa terduduk di meja kerjanya dengan perasaan tak nyaman. Matanya menatap layar laptop dengan serius, ia sedang membaca grafik laporan keuangan perusahaan yang disampaikan staffnya melalui email barusan."Perusahaan sedang tak aman Dev, benar-benar gawat keuangan kita!" Ucap Rajasa pada Devka, staf kepercayaanya."Apakah ada hal buruk, Bos?" Tanya Devka pura-pura peduli, Di dalam hati dia sangat senang mendengar kehancuran perusahaan Rajasa, artinya ia bisa segera membantu Alexa menguasai seluruh perusahaan ini."Yah, perusahaan kita bulan ini rugi besar ditambah kita menerima beberapa komplain dari pelanggan, huft ada apa ini" Ucap Rajasa frustasi."Apakah kamu tidak ingin melakukan audit pada bagian keuangan? mungkin saja ada ketidakberesan di sana!" Ucap Devka dengan meyakinkan."Hm,, bisa jadi! Sampaikan pada bagian keuangan, kita akan lakukan audit sekarang juga" Ucap Rajasa, Devka pun mengangguk mengikuti instruksi dari bosnya. Devka segera meninggalkan ruangan Rajasa dengan
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 79 Rajasa kehilangan Ayah

Rajasa berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan jantung yang berdegub kencang. Ia menuju tempat di mana ayahnya di rawat. Perasaanya kini campur aduk tak karuan, di satu sisi ia sedang mengurus perusahaanya yang kacau, di satu sisi sangat mengkhawatirkan ayahnya.Tak jauh dari Rajasa terlihat Mamanya sedang menangis tersedu ditemani oleh seseorang berseragam polisi. Rajasa segera berlari mendekat ke arah mamanya. "Bagaimana kondisi Papa, Mah?" Bu Merry tak mampu menjawab, ia hanya menangis dan langsung memeluk Rajasa. Rajasa pun memeluk mamanya demi membuat wanita paruh baya itu tenang."Tenanglah Mah, Papa pasti akan baik-baik saja" Ucap Rajasa sambil mengelus punggung ibunya."Ayah anda sudah ditangani dan saat ini berada di ruang ICU, demikian juga dengan Pak Hilman, kami juga sudah menghubungi keluarga Pak Hilman untuk memberitahukan kondisinya" Ucap seorang berpakaian polisi yang diketahui bernama Subrata dari name tag yang menempel di bajunya."Bagaimana kronologi terjadinya
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Bab 80 Ulah Alexa

Rumah duka keluarga Rajasa dipenuhi oleh para takziah yang ingin memberikan penghormatan terakhir pada Pak Winarto sekaligus memberikan dukungan moral pada Rajasa dan keluarganya. Miranda dan Mahesa tampak mendampingi Rajasa, sementara Bu Merry masih sangat shock dan beberapa kali pinsan.Mata sembab dan wajah yang sayu menghiasi keluarga Rajasa, tak terasa Pak WInarto seorang pebisnis hebat meninggal akibat kecelakaan. Hal ini membuat teman-teman dan koleganya tak percaya dan merasa kehilangan."Rajasa, Miranda aku turut berduka cita yah, yang ikhlas insya Allah Om WIn sudah tenang" Ucap Ratna yang datang ditemani suaminya, Ikhsan."Thankyou Na!" Ucap Rajasa, tak banyak yang bisa dia ucapkan, hatinya masih terlalu sedih untuk mengucapkan banyak kalimat."Tante, tante yang ikhlas yah!" Ucap Ratna berusaha menguatkan. Tante Merry justru menangis dan memeluk Ratna dengan kencang.Kehilangan suami dan ayah secara mendadak memang bukan hal yang mudah. Rajasa, Bu Merry dan Miranda terlihat
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status