Home / Rumah Tangga / Dalam Diamku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Dalam Diamku: Chapter 61 - Chapter 70

89 Chapters

61 Tugas mengajar

"Bu, mohon ijin Amanda untuk menyampaikan pendapat" Ucap Amanda sopan "Silahkan" "Kalau menurut Amanda, formasi mengajar seperti saat ini sudah bagus Bu, karena dengan adanya Miranda artinya di kelas ada dua guru. Mengajar anak TK memang berbeda dengan mengajar anak sekolah SD, mereka masih terlalu kecil sehingga kami sebagai guru harus memberikan pengawasa yang ekstra pada para murid. Nah jika satu kelas ada dua orang guru hal ini akan memudahkan kami mengawasi murid-murid. Begitu pendapat Amanda Bu Niken" "Hm, begitu, bagaimana menurut Miranda?" Tanya Bu Niken ingin mendengar pendapat Miranda juga. Walaupun baru sehari mengajar, Bu Niken berharap Miranda juga punya pendapat yang bisa disampaikan. "Karena saya masih baru dan masih butuh banyak belajar, saya sependapat dengan Amanda Bu. Sepertinya akan lebih optimal jika satu kelas diisi oleh dua guru" Ucap Miranda Bu Niken tersenyum mendengar pendapat dari dua guru TK yang bekerja pada Yayasan yang dipimpinya. Miranda dan Amanda
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Bab 62 Kedatangan Rajasa

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa Miranda sudah dua tahun mengajar di Yayasan Mentari Bunda. Yayasan tersebut telah berkembang pesat, terlihat dari banyaknya peminat. Murid yang mendaftar di tahun ajaran baru pun benar-benar di luar bayangan Miranda. Sampai-sampai Yayasan merekrut banyak guru dan staf baru demi meningkatkan kualitas pendidikan.Berkat kegigihannya dalam bekerja, Miranda kini telah diangkat menjadi wakil kepala sekolah yang membantu Bu Niken. Miranda memang cepat beradaptasi dan tak ragu untuk mempelajari banyak hal baru sehingga kemampuanya dalam mengajar peserta didik layak diacungi jempol. Di luar jam mengajar, Miranda juga masih tetap rutin menulis artikel untuk menambah penghasilan. Kini keuanganya telah jauh lebih baik dari sebelumnya.Miranda baru selesai mengajar ketika ia melihat sebuah mobil mewah memasuki area pelataran sekolah. Miranda berfikir mungkin orangtua murid yang akan mendaftarkan putra-putrinya di sekolah tersebut, mengingat pendaftaran muri
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Bab 63

"Maafkan aku Mas Raja, aku tak bisa lagi bersamamu" Ucap Miranda pada suaminya Rajasa, ia memandang ke arah taman di resort tempat Rajasa menginap. Pikiran Miranda berkelana ke masa lalu di mana dirinya benar-benar diperlakukan seperti pembantu oleh orangtua Rajasa. Sementara perasaan Rajasa seakan runtuh seketika mendengar jawaban dari wanita cantik yang sebenarnya masih berstatus istrinya. Rajasa terdiam, ia juga kehilangan kata-kata untuk disampaikan pada Miranda. Setelah tadi harapanya seolah mulai tumbuh, namun saat ini justru kebalikanya. "Mir, boleh aku tanya sesuatu tentang hatimu?" Rajasa memegang tangan Miranda yang ada di meja, namun Miranda segera menarik tanganya agar lepas dari genggaman Rajasa. "Tanyakanlah Mas!" Miranda menjawab dengan datar "Bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah sedikit cinta untukku saat ini?" Rajasa berharap istrinya masih mencintainya, setidaknya setitik cinta untuknya sehingga rumah tangganya masih ada harapan untuk diselamatkan. Bukanya m
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 64 Kondisi kehamilan Alexa

3 tahun yang lalu "Alexa berhentilah minum alkohol, ingat kamu sedang hamil!" Rajasa menasihati istri keduanya yang baru pulang dini hari dalam keadaan mabuk. Tentu saja Alexa yang dalam kondisi mabuk berat tak meresponya. Seperti biasa Alexa diantar oleh temanya dalam kondisi mabuk berat pada dini hari. Hal ini sebenarnya membuat Rajasa mulai jengah dengan perilaku istrinya. Rajasa menggendong tubuh Alexa yang lemas karena terlalu banyak minum-minuman keras menuju kamarnya. "Kamu tidak pernah peduli padaku Rajasa, kamu hanya peduli pada anak dalam kandunganku, sedangkan aku tak peduli sedikitpun pada anakmu!" Ucap Alexa, ia meracau dengan senyum menyeringai saat Rajasa membaringkan tubuhnya di ranjang. "Aku tak peduli, aku tak peduli dengan bayi ini Rajasa! Kamu jahat, kamu tak pernah mencintaiku" Alexa masih meracau bahkan berteriak marah dalam kondisi tak sadar, matanya terpejam dan tubuhnya pun lemah karena ia mabuk berat. Rajasa melotot mendengar kata-kata istrinya. Satu sisi
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 65 Andini

Dokter Luthfi keluar dari ruang operasi di mana Alexa melahirkan secara saecar. Rajasa spontan menghampiri dokter Luthfi diikuti dengan ibu dan kedua mertuanya."Bagaimana kondisi istri dan anak saya dok?" Tanya Rajasa tak sabar. Rasa panik dan khawatir yang sedari tadi dirasakan Rajasa membuatnya ingin segera mengetahui kondisi Alexa dan bayinya.Dokter Luthfi melepas maskernya, wajahnya terlihat lelah seperti habis mengerjakan pekerjaan yang rumit di ruang operasi tadi. Hal ini semakin menambah khawatir bagi Rajasa dan orangtuanya maupun orangtua Alexa."Pak Rajasa, istri dan anak Bapak selamat, namun anak Bapak saat ini sudah dipindahkan ke ruang NICU karena kondisi kesehatanya yang menurun" Ucap dokter Luthfi jujur. Hal ini membuat Bu Merry dan besanya cemas."Dok, memangnya ada apa dengan cucu saya? Bukankah dia terlahir sehat?" Bu Merry menuntut penjelasan yang lebih detail pada dokter Luthfi."Putra Bapak berat lahirnya sangat rendah dan kemungkinan ada kelainan pada organ dala
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

Bab 66 Gugatan cerai

Alexa mengenakan rok pendek ketat di atas lutut dengan belahan di sampingnya sehingga paha mulusnya terekspos. Ia juga mengenakan atasan ketat dengan belahan dada rendah yang mengekspos belahan dadanya. Ia belum lama sembuh pasca menjalani operasi caesar, namun penampilanya kini sudah kembali seksi seperti sebelum hamil.Tak tak tak,, sepatu hak tinggi milik Alexa terdengar ketika wanita cantik itu berjalan menuju ruang karja Rajasa di kantor. Tanpa mengetuk pintu maupun meminta ijin, Alexa langsung membuka pintu ruang kerja suaminya.Rajasa yang sedang duduk di ruanganya terperanjat kaget dengan kedatangan Alexa yang tiba-tiba."Alexa, kenapa tidak mengetuk pintu dulu!" Ucap Rajasa marah dengan sikap istrinya.Alexa tak menjawab tapi malah melemparkan map biru ke hadapan Rajasa dengan kasar."Baca dan tandatangani segera, aku tak ada waktu untuk menghabiskan lebih banyak waktu lagi untuk bersamamu" Ucap Alexa sinis."Apa ini Lexa?" Rajasa bertanya sementara tanganya meraih map biru y
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 67 Kepanikan Bi Satini

Dua tahun setelah perceraian Rajasa dengan Alexa "Halo Tuan Muda, cepatlah pulang bibi sangat khawatir dengan non Andini" Ucap Bi Satini dari sambungan telepon yang diterima Rajasa. Saat itu Rajasa sedang meeting dengan klien penting di perusahaanya. "Ada apa Bi? jangan membuatku panik!" Rajasa berdiri meninggalkan ruang rapat tanpa peduli dengan klien yang terlihat bingung dengan tingkah Rajasa. "Tenang Bapak dan Ibu, meeting akan tetap dilanjutkan dengan saya! Mungkin Rajasa sedang ada urusan penting yang tak bisa diganggu!" Papa Rajasa segera mengambil alih meeting yang sedang berjalan. Untung saja peserta meeting bisa memahami. Mereka segera kembali duduk tenang dan melanjutkan meeting bersama Papa Rajasa. *** "Tuan Muda, Non Andini tiba-tiba sesak nafas dan sekarang badanya mulai lemas!" Suara Bi Satini terdengar begitu panik, membuat Rajasa tak bisa banyak berfikir. "Kemana Mama Bi?" Tanya Rajasa, ia berharap Ibunya berada di rumah sehingga bisa menenangkan kepanikan Bi Sat
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 68 Semangat dari Ratna untuk Rajasa

Ratna memasuki ruang rawat inap di mana Rajasa dirawat. Terlihat Rajasa yang sedang beristirahat sambil menonton tayangan televisi yang terletak persis di depan ranjangnya. Kondisi Rajasa kini sudah semakin membaik, ia sudah mulai bisa duduk bersender di ranjang. "Kak Rajasa, bagaimana keadaanmu?" Tanya Ratna sambil meletakan buah-buahan yang dia bawa di nakas samping ranjang Rajasa. Selanjutnya Ratna duduk di kursi yang terletak persis di samping ranjang Rajasa. Ratna adalah sahabat Miranda yang paling dekat dengan Rajasa. Perempuan manis itu tampak senang karena Rajasa akhirnya siuman setelah tiga hari koma. "Aku baik Na, terimakasih sudah menjenguk" Ucap Rajasa tersenyum. Rajasa mematikan televisi yang sedari tadi ia tonton menggunakan remot demi fokus pada Ratna "Aku senang melihat kondisimu semakin membaik kak" Ucap Ratna tulus diiringi senyuman manis. "Aku juga senang kau menjengukku, setidaknya aku bisa menanyakan kabar Miranda padamu Na!" Ucap Rajasa, ia nampak bersemang
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Bab 69 Ini salahku

Pov : Rajasa Akhir-akhir ini Ratna, sahabat Miranda bersikap sangat baik padaku. Terutama kurasakan setelah aku bercerai dari Alexa. Ratna pun mendukungku untuk menemui Miranda. Ia bahkan memberikan alamat lengkap di mana Miranda bekerja padaku, tak seperti biasanya yang selalu menutupi di mana keberadaan Miranda. Aku sangat rindu pada Miranda dan Mahesa, kali ini. Akhirnya setelah mengumpulkan seluruh keyakinan dalam diriku, aku memutuskan untuk menemui Miranda di tempat kerjanya. Ku susuri perjalanan dari Jakarta ke Bandung demi menemui anak dan istriku yang telah lama ku tinggalkan. Aku sengaja menyetir mobil sendiri walaupun kesehatanku belum benar-benar pulih setelah kecelakaan yang menimpaku. Aku menolak ketika Devka ingin menemaniku ke Bandung karena ingin pertemuanku dengan Miranda dan Mahesa terasa lebih privat. Perasaanku saat itu campur aduk, antara senang karena akan kembali melihat dua orang yang sangat ku cintai, namun juga khawatir jika Miranda tak menerimaku lagi. T
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 70 Di mana Tomi?

"Ratna, aku sudah mengambil cuti selama satu minggu demi menemanimu menikah, loh!" Ucap Miranda dengan suara ruang melalui sambungan telepon.Miranda sedang duduk di meja kerja yang berada di kamar mess nya, sementara Mahesa sedang asyik mewarnai. Sambil menunggu waktu Mahesa tidur, Miranda menyempatkan untuk menelpon sahabatnya."Benarkah?" Ucap Ratna dengan mata berbinar, tentu saja ia senang dengan info yang disampaikan sahabatnya."Tentu saja, untung tanggal pernikahanmu pas dengan masa liburan sekolah. Jadi aku bisa mengambil cuti lama" Ucap Miranda meyakinkan sahabatnya di ujung telepon."Kamu memang terbaik Mir, aku menunggumu di Jakarta yah. Ingat jangan tidur di hotel, tinggallah di rumahku!" Ucap Ratna."Ratna, apakah kamu juga mengundang Tomi, Bowo dan Satria?" Tanya Miranda ragu-ragu. Sebenarnya ia ingin sekali menanyakan kabar Tomi yang sudah lama sekali tak terdengar. Namun Miranda menanyakan semua sahabatnya agar Ratna tak curiga."Tentu saja, mereka sudah bilang pasti
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status