Semua Bab Impian Dan Cinta Di Korea: Bab 31 - Bab 40

107 Bab

Seleksi

#Tiga Puluh Satu# Reyka menyusuri koridor gedung dengan hati berdebar. Dia dipanggil untuk menghadap dekan fakultas siang hari, setelah jam istirahat. Reyka belum mengetahui alasan dia dipanggil, maka dari itulah dia gugup.Reyka mencoba mengevaluasi diri, adakah kesalahan yang dia lakukan. Prasangkanya condong karena Reyka telah membuat konten mengenai kampus bahkan menggunakan drone untuk mengambil gambar tanpa konfirmasi atau meminta izin pada pihak terkait.Reyka masuk ke ruang dekan di mana dekan sudah menunggunya. Reyka menyapa sambil membungkukkan badan. Dekan fakultas membalas sapaannya dan menyambut dengan ramah. Seketika pikiran buruk Reyka memudar. Tampaknya yang akan datang bukanlah kabar buruk.“Reyka-ssi, kau pasti bertanya-tanya mengapa dipanggil ke sini,” ujar Profesor Kim membuat suasana tidak tegang.“Ne, Gyosunim. Aku bahkan sempat mengevaluasi diri, adakah kesalahan yang aku lakukan hingga dipangg
Baca selengkapnya

Kunjungan Min Joon

#Tiga Puluh Dua# “Bisa kalian tinggalkan kami berdua?” tanya sebuah suara saat menghampiri meja yang Reyka, Riska dan Jisoo duduki bersama. Mereka baru saja menyantap satu suap makan siang.Riska dan Jisoo terperangah saat mengetahui jika pemilik suara itu adalah Min Joon.“Emh?” Min Joon mengeluarkan suara sebagai isyarat agar keduanya segera pergi. Reyka menahan tangan kedua temannya.“Ada perlu apa, Sunbaenim?” tanya Reyka dengan tatapan tidak suka.“Ada yang ingin aku bicarakan,” jawab Min Joon.“Carilah meja kosong, aku akan menyusul. Bukankah akan merusak citramu sebagai idola jika mengusir kedua temanku demi menyediakan tempat duduk untukmu?” tegas Reyka tanpa rasa takut.Min Joon tersenyum sinis. Baru kali ini dia menemui wanita yang berani menolaknya seperti itu. Tak banyak bicara, Min Joon menduduki kursi kosong dan menyimpan nampan berisi makanan di a
Baca selengkapnya

Kompetisi

#Tiga Puluh Dua# Lima belas menit sebelum jam di dinding menunjukkan angka delapan, bel apartemen Reyka berbunyi. Reyka bisa menebak siapa orang yang menekan bel tersebut. Siapa lagi kalau bukan Min Joon.Reyka menunda menyematkan bros pada kerudung karena Min Joon terus menerus menekan bel tanpa memberikan jeda. Sepagi ini, Reyka sudah dibuat kesal oleh lelaki dengan kepribadian aneh.“Annyeong,” sapa Min Joon. “Kau sudah siap?” lanjutnya.“Hampir selesai kalau saja kau tak mengganggu dengan menekan bel tanpa jeda, Min Joon-ssi!” dengkus Reyka membuat Min Joon tersenyum simpul.Reyka kembali masuk ke dalam kamar untuk menyematkan bros pada kerudungnya. Min Joon berinisiatif masuk walau tak dipersilakan tuan rumah. Min Joon hanya berdiri sambil mengamati barang-barang yang ternyata belum selesai Reyka kemas dalam dus.Reyka mengenakan long dress polos berwarna nude dan mengenakan jil
Baca selengkapnya

Akhir Kompetisi

#Tiga Puluh Empat# Reyka sedikit kecewa karena hasil kompetisi menempatkan dirinya dan Min Joon diurutan kedua. Selisih angka tiga poin semakin membuat Reyka geram. Dalam hati dia mengutuk Min Joon. Sedari awal Min Joon memang mengatakan hanya ingin berada di peringkat kedua.Professor Kim bangga dengan pencapaian utusannya untuk berkompetisi. Walau hanya berakhir di peringkat kedua, ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Suatu kebanggaan karena persaingan terjadi  di antara kampus-kampus ternama dan bergengsi lainnya.Reyka dan Min Joon naik ke atas podium untuk menerima penghargaan juga hadiah dari penyelenggara. Reyka mampu menutupi rasa kecewanya dengan senyuman. Ada banyak kamera yang memotret para peserta dan juara kompetisi.Turun dari podium, empat orang wartawan meminta waktu untuk mewawancarai Reyka dan Min Joon. Mereka ditanyai seputar kompetisi. Usai wawancara, Kim Gaeun – ibu dari Min Joon mendekat. Beliau mengajak Rey
Baca selengkapnya

Sepatu Untuk Adik

#Tiga Puluh Lima# Memasuki musim gugur, keindahan langit sore selalu membuat Reyka terpukau. Rencananya, setelah pesanan yang sebelumnya telah dia kemas diambil oleh pihak ekspedisi, Reyka akan menikmati penghujung hari dengan berjalan-jalan.Pukul lima lewat dua puluh menit pihak ekspedisi datang menjemput barang yang akan Reyka kirimkan ke Indonesia. Ada dua puluh lima dus yang harus dia kirimkan kali ini demi memenuhi pesanan yang masuk.Petugas ekspedisi sedikit kelelahan saat baru mengangkuti separuh barang yang akan Reyka kirimkan. Dengan canggung dan rasa bersalah Reyka meminta maaf. Membawa barang dari lantai empat menuju mobil pengangkut yang terparkir tentu bukan sesuatu yang mudah. Tapi Reyka pun belum memiliki solusi untuk hal ini.Di pintu lift lantai satu, Reyka bertemu dengan Jongsuk yang baru pulang sekolah. Jongsuk menyapa Reyka.“Ada pengiriman lagi, Nuna?” tanya Jongsuk.“Iya. Ini pesanan mi
Baca selengkapnya

Tambatan Hati

#Tiga Puluh Enam#Hati Reyka turut bahagia setelah mendapat telepon dari Tiara. Sang ibu memberi kabar jika dia akan menyudahi masa sendirinya. Tiara sudah menemukan tambatan hati. Laki-laki yang diharapkan bisa memberikan kehidupan rumah tangga sesuai impian Tiara adalah Rian.Ya, Rian adalah laki-laki yang pernah Reyka jumpai saat Reyka mengunjungi Tiara di Bogor. Reyka percaya pada pilihan ibunya. Kegagalan dalam menjalani mahligai rumah tangga sebelumnya menjadikan Tiara dan Rian lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup.Tiara semakin sering berkomunikasi dengan Reyka menjelang hari pernikahannya. Reyka dan Tiara bak sahabat yang saling bertukar cerita. Walaupun sudah berumur, Tiara kembali dilanda kasmaran seperti anak gadis. Membuat Reyka senang menggoda ibunya.Witing tresno jalaran soko kulino, itulah kondisi yang melanda Tiara dan Rian. Pertemuan dan komunikasi antara keduanya membuat getar-getar rasa tumbuh bersemi.Beberapa kali Reyka menyempatkan untuk berkomunikasi
Baca selengkapnya

Awal Pertemanan

#Tiga Puluh Tujuh#Musim dingin kembali menyapa. Ini tahun ketiga bagi Reyka melihat pemandangan yang serba putih di seluruh penjuru Korea. Jika orang-orang negara tropis sangat ingin bermain dengan salju, berbeda dengan Reyka.Reyka tak terlalu menyukainya. Dia merasa udara yang dingin semakin membuat hatinya membeku. Kesendirian dan kesepian semakin nyata terasa jika musim dingin tiba.Reyka membuka lemari es. Udara dingin membuat perut lebih cepat lapar dari biasanya. Melihat stok bahan makanan banyak yang habis, Reyka mau tak mau harus berbelanja.Setiba di swalayan, Reyka memasukkan banyak bahan makanan dan bumbu ke dalam keranjang. Di kasir, dia menyadari jika belanjaannya cukup banyak. Reyka mulai berpikir, bagaimana cara membawanya nanti.Barang belanjaan Reyka masukkan ke dalam dua tas kain yang berukuran cukup besar. Jika tidak malu, Reyka ingin mengembalikan beberapa bahan makanan ke dalam rak agar tak terlalu berat. Karena sudah berada di kasir dan sudah dihitung, Reyka ma
Baca selengkapnya

Makhluk Uranus

#Tiga Puluh Delapan#Berkali-kali kerepotan membawa barang belanjaan membuat Reyka berpikir untuk membeli kendaraan. Bukan hanya belanja untuk keperluan sehari-hari, belanjaan untuk memenuhi pesanan dari Nada pun Reyka sekarang sudah merasa kewalahan.Reyka biasanya mencicil membeli pesanan atau meminta pihak toko mengirimkan ke apartemen dengan tambahan ongkos kirim yang jika diperhitungkan lumayan jumlahnya.Bepergian dari satu tempat ke tempat lain untuk keperluan konten dan foto pun akan lebih efisien jika Reyka memiliki kendaraan.Namun Reyka bingung, kendaraan jenis apa yang sesuai dengan kebutuhannya tersebut. Reyka juga tak mengerti tentang mesin, spesifikasi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan mobil. Yang Reyka tahu hanya bisa mengendarainya. Itu pun dengan setir di sebelah kanan. Reyka belum pernah mencoba mengendarai mobil dengan setir di sebelah kiri.Reyka menghubungi Min Joon pada suatu sore dan meminta pendapat mengenai kendaraan. Reyka bingung harus menghubungi s
Baca selengkapnya

Hari Berbelanja

#Tiga Puluh Sembilan# [Sepuluh menit lagi kita bertemu di bawah]Demikian pesan yang diterima Reyka dari nomor ponsel yang tersimpan dengan nama Uranus. Reyka memilih mantel cukup tebal dan nyaman digunakan karena musim dingin masih berlangsung hingga bulan Maret.Saat Reyka keluar dari lift, Hyunwoo sudah menunggu. Tak lama, mereka berjalan bersama menuju halte bus. Kemarin Hyunwoo memberikan beberapa pilihan mobil bekas sesuai dengan kriteria yang Reyka ajukan. Setelah Reyka memilih salah satunya, Hyunwoo membuat janji bertemu dengan pemilik kendaraan.Reyka menuruti kemana Hyunwoo mengajaknya. Naik dan turun dari bus lalu berjalan menuju salah satu café. Selama perjalanan, tak banyak hal yang Reyka bicarakan dengan Hyunwoo.Hyunwoo menghampiri orang yang membuat janji dengannya. Reyka telah mempercayakan sepenuhnya terkait kondisi mobil pada Hyunwoo. Maka Hyunwoo yang lebih banyak berdiskusi dengan pemilik kendaraan.
Baca selengkapnya

Beautiful Spring

#Empat Puluh# Tahun ajaran baru sudah dimulai. Reyka memasuki semester enam. Satu setengah tahun lagi dia akan menyelesaikan pendidikan di Korea.Masa orientasi mahasiswa tahun ini, pihak kampus memberikan segmen tambahan sebagai inspirasi bagi para mahasiswa baru. Pihak kampus menjadikan Min Joon dan Reyka sebagai pembicara dalam kurun waktu satu jam sebagai mahasiswa berprestasi.Min Joon dinyatakan lulus dengan nilai sempurna. Pada akhir Februari, Min Joon diwisuda dan terpilih menjadi mahasiswa dengan nilai terbaik. Min Joon bahkan ditunjuk untuk memberikan sambutan sebagai perwakilan mahasiswa seangkatannya saat acara wisuda.Sedangkan Reyka, dianggap sebagai mahasiswi berprestasi karena bersama Min Joon sempat berjuang dalam kompetisi debat pada semester lalu. Nilai Reyka pun dinilai mendekati sempurna di tengah kesibukannya dalam mengelola media sosial hingga memiliki penghasilan.Reyka merasa belum cocok menjadi pembicara di d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status