#Tiga Puluh Sembilan#
[Sepuluh menit lagi kita bertemu di bawah]
Demikian pesan yang diterima Reyka dari nomor ponsel yang tersimpan dengan nama Uranus. Reyka memilih mantel cukup tebal dan nyaman digunakan karena musim dingin masih berlangsung hingga bulan Maret.
Saat Reyka keluar dari lift, Hyunwoo sudah menunggu. Tak lama, mereka berjalan bersama menuju halte bus. Kemarin Hyunwoo memberikan beberapa pilihan mobil bekas sesuai dengan kriteria yang Reyka ajukan. Setelah Reyka memilih salah satunya, Hyunwoo membuat janji bertemu dengan pemilik kendaraan.
Reyka menuruti kemana Hyunwoo mengajaknya. Naik dan turun dari bus lalu berjalan menuju salah satu café. Selama perjalanan, tak banyak hal yang Reyka bicarakan dengan Hyunwoo.
Hyunwoo menghampiri orang yang membuat janji dengannya. Reyka telah mempercayakan sepenuhnya terkait kondisi mobil pada Hyunwoo. Maka Hyunwoo yang lebih banyak berdiskusi dengan pemilik kendaraan.
#Empat Puluh#Tahun ajaran baru sudah dimulai. Reyka memasuki semester enam. Satu setengah tahun lagi dia akan menyelesaikan pendidikan di Korea.Masa orientasi mahasiswa tahun ini, pihak kampus memberikan segmen tambahan sebagai inspirasi bagi para mahasiswa baru. Pihak kampus menjadikan Min Joon dan Reyka sebagai pembicara dalam kurun waktu satu jam sebagai mahasiswa berprestasi.Min Joon dinyatakan lulus dengan nilai sempurna. Pada akhir Februari, Min Joon diwisuda dan terpilih menjadi mahasiswa dengan nilai terbaik. Min Joon bahkan ditunjuk untuk memberikan sambutan sebagai perwakilan mahasiswa seangkatannya saat acara wisuda.Sedangkan Reyka, dianggap sebagai mahasiswi berprestasi karena bersama Min Joon sempat berjuang dalam kompetisi debat pada semester lalu. Nilai Reyka pun dinilai mendekati sempurna di tengah kesibukannya dalam mengelola media sosial hingga memiliki penghasilan.Reyka merasa belum cocok menjadi pembicara di d
#Empat Puluh Satu#Reyka menikmati akhir pekan di apartemen. Semenjak Riska mengundurkan diri menjadi juru kamera, Reyka lebih sering membuat konten di dalam rumah. Banyaknya stok video yang belum Reyka unggah membuatnya sedikit tenang.Di dalam rumah, Reyka lebih senang membuat konten tanya jawab dengan pengikutnya tentang banyak hal. Tak jarang Reyka bertanya, konten apa yang ingin mereka lihat pada saluran milik Reyka. Selain membuat Reyka merasa dekat dengan pengikutnya, Reyka juga memiliki konten tanpa berpikir ekstra.Perut yang lapar membuat Reyka harus membuat makanan. Melihat stok bahan makanan di lemari es yang hanya itu-itu saja membuat Reyka bosan. Seandainya ada Hyunwoo, mungkin Reyka bisa meminta tolong dibuatkan makanan khas Korea dengan bahan yang halal. Tetapi, Hyunwoo dan keenam anggota Tone lainnya sejak pagi sudah pergi ke kantor agensi mereka.Reyka teringat dengan kedai makanan halal yang tak jauh dari apartemen. Tiba-tiba terlintas ide untuk membuat konten tenta
#Empat Puluh Dua#Sepuluh hari sejak pertemuan terakhir, Baek Hyeon mengirimi Reyka pesan yang menyatakan jika proposal pengajuan sudah siap. Reyka berjanji akan mampir ke kedai sepulang kuliah untuk mengambilnya.Reyka masih menggunakan bus sebagai alat transportasi karena hari ini mobil milik Reyka dibawa oleh Hyunwoo. Sebelum berangkat kuliah, Reyka memberikan catatan barang-barang yang harus dibeli. Hyunwoo sudah bisa dilepas untuk membeli pesanan produk fashion. Untuk produk perawatan kulit dan kosmetik, Reyka masih menanganinya sendiri. Tak tega jika meminta Hyunwoo untuk membelinya. Tubuh gagah dengan sikap yang dingin tentu tak cocok berkutat dengan benda yang berkaitan erat dengan perempuan.Proposal yang diajukan oleh Baek Hyeon telah Reyka dapat. Selain pengajuan, Baek Hyeon juga memberikan laporan keuangan kedai dua tahun ke belakang. Menjadikan nilai tambah jika Baek Hyeon sangat baik dalam mengelola administrasi keuangan kedai.Reyka meminta waktu untuk mempelajari lebi
#Empat Puluh Tiga#Ramadan tahun ini akan sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Ada sesuatu yang ditunggu sehingga Reyka lebih antusias dalam menjalaninya.Kedai milik Baek Hyeon sudah berubah penampilan. Desain interiornya dibuat semenarik mungkin sehingga membuat pengunjung lebih betah. Bukan hanya tampilan, dari segi tempat pun menjadi lebih luas dan bisa menampung lebih banyak pengunjung dibanding sebelumnya.Baek Hyeon merekrut dua orang pegawai untuk membantunya dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen. Tak lupa, publikasi telah digencarkan melalui media cetak maupun media sosial agar semakin banyak orang mengetahui keberadaan restoran halal milik Baek Hyeon.Selama ramadan, restoran buka seperti biasa. Yang istimewa, mendekati jam berbuka, Reyka dan Baek Hyeon sepakat untuk memberlakukan sistem makan sepuasnya bayar seikhlasnya yang mereka adopsi dari salah satu restoran milik seorang muslim di luar negeri sebagai bentuk sedekah.
#Empat Puluh Empat#Hari terakhir ramadan, Reyka sengaja berbuka puasa di restoran Baek Hyeon. Reyka ingin melihat laporan keuangan restoran selama ramadan. Dia khawatir jika Baek Hyeon merugi dengan promo yang mereka buat.Reyka menceritakan tentang promo yang dibuatnya bersama Baek Hyeon pada Rudi. Selain sebagai promosi untuk mengenalkan restoran pada khalayak, program ini dibuat sebagai bentuk sedekah yang dilakukan restoran untuk umum tetapi memiliki harapan jika umat muslim yang berada di sekitar restoran turut merasakannya.Rudi menitipkan sejumlah uang untuk Baek Hyeon melalui Reyka sebagai bentuk partisipasi dalam kegiatan sedekah tersebut. Namun, melihat laporan keuangan yang sudah dicatat rapi oleh Baek Hyeon, restoran tak mengalami kerugian seperti yang diperkirakan.“Alhamdulillah, banyak di antara mereka yang membayar lebih dari jumlah yang mereka makan. Mereka tak mengambil kesempatan. Mereka menghargai dan memberikan ha
#Empat Puluh Lima#Dengan langkah riang Reyka membawa makanan dari restoran Baek Hyeon menuju apartemen Tone. Reyka yakin para anggota Tone akan senang. Reyka memberikan traktiran dalam rangka berbagi kebahagiaan karena mendapat bagi hasil untuk yang kedua kalinya dari restoran Baek Hyeon.Reyka menekan bel apartemen. Tak lama pintu terbuka dan menampilkan wajah Chinhwa yang terlihat tak terlalu antusias.“Annyeong. Aku membawa makanan dari restoran halal milik Baek Hyeon. Ayo, kita makan bersama malam ini,” ajak Reyka dengan ceria.Chinhwa tampak bingung. Dia menoleh ke dalam dan masih berdiri di ambang pintu. Biasanya anggota Tone akan membukakan pintu dengan lebar dan membiarkan Reyka masuk. Tetapi kali ini tidak. Reyka mengerutkan kening.“Siapa yang datang?” tanya seseorang. Reyka mendeteksi, siapakah dari keenam anggota Tone yang memiliki suara berat seperti itu.“Reyka-ssi,” jawab Chin
#Empat Puluh Enam#Reyka memarkirkan mobil dan segera masuk ke dalam gedung agensi. Dengan sopan Reyka menyapa orang yang dijumpainya lalu menanyakan keberadaan Kanglim. Mendapat tatapan menyelidik dari orang tersebut, Reyka mengatakan ingin menawarkan kerja sama.Reyka diantar untuk menemui Kanglim di ruangannya yang terletak di lantai tiga. Staf agensi mengetuk pintu dan mengatakan ada yang ingin bertemu dengan atasannya tersebut. Kanglim mempersilakan dan stafnya membuka pintu.“Siapa yang ingin bertemu?” tanya Kanglim.“Annyeong haseyo, Sajangnim,” sapa Reyka lalu melangkah ke dalam ruangan Kanglim.“Reyksa-ssi?” Kanglim tak percaya jika orang yang ingin menemuinya adalah Reyka.Reyka memberikan hormat lalu duduk di hadapan Kanglim setelah dipersilakan. Pandangan Reyka diedarkan melihat kondisi ruangan Kanglim.“Ada keperluan apa, hingga kau menemuiku?” tanya Kanglim ra
#Empat Puluh Tujuh#Jika orang lain merencanakan liburan ke luar negeri untuk menikmati pergantian tahun di tengah musim dingin, Reyka malah sebaliknya. Reyka berencana untuk pulang ke Indonesia pada liburan musim dingin tahun ini.Rasa rindu Reyka pada keluarga, teman dan suasana Indonesia membuat Reyka memantapkan diri untuk pulang. Selain itu Reyka ingin mendatangi Pak Faisal untuk menanyakan perkara wasiat dari kakeknya dan berkonsultasi dengan Om Rudi terkait obrolannya dua hari lalu dengan Kanglim.Reyka mulai menyusun rencana, kemana saja dia akan pergi selama satu bulan berada di Indonesia. Menemui Ibunya, Om Rudi dan Pak Faisal adalah prioritas utama. Reyka juga akan mengunjungi Nada, Bianca serta kantor Kirei.Di sisa waktu, Reyka bisa berkeliling Jakarta. Menikmati berbagai makanan yang tidak bisa dia temukan selama di Korea dan pastinya menikmati udara yang walaupun berada dalam musim penghujan tetap lebih hangat dari pada suhu K
#Seratus Tujuh# Tepuk tangan meriah memenuhi aula. Kanglim baru saja menggunting pita sebagai simbol peresmian gedung baru yang akan digunakan oleh agensi SK Entertainment. Seluruh staf dan artis berbaur menjadi satu dalam pesta yang diselenggarakan. “Hyung, bisakah kau melepaskan tanganmu dari Nunim. Aku sungguh iri melihatnya!” protes Yongjin. Chinhwa dan Jiyoon terbahak mendengar komplain yang diajukan Yongjin. Mereka membentuk lingkaran kecil dalam pesta setelah sekian lama tidak berkumpul bersama. “Aku sengaja melakukannya. Agar semua orang tahu jika Reyka adalah milikku dan aku adalah miliknya,” sahut Seokyung asal. Reyka memukul pelan bahu Seokyung, merasa alasannya terlalu berlebihan. “Apa kau takut Joon Hyung meliriknya?” ceplos Yongjin yang masih belum berubah. Chinhwa seketika menutup mulut Yongjin, khawatir ucapannya menimbulkan prahara. Benar saja, Min Joon menoleh. Yongjin menyeringai melihat tatapan Min Joon yang lebih menakutkan setelah menjalani wajib militer. “
#Seratus Enam# Reyka mengangguk sambil tersenyum ramah membalas staf agensi yang membungkuk memberikan hormat ketika berpapasan dengannya. Setelah si kembar berusia satu tahun, Reyka aktif kembali bekerja di agensi. Kanglim memberikan Reyka kedudukan sebagai wakil ketua departemen yang membawahi artis dan manajer agensi SK Entertainment. Kemarin, Kanglim mengajak Reyka dan beberapa staf untuk mengunjungi gedung yang akan ditempati sebagai gedung baru agensi. Bergabungnya Angela, eksistensi Sirius yang mulai menapaki kesuksesan serta pengembangan bakat yang dilakukan oleh setiap anggota Tone membuat pendapatan yang diperoleh agensi berlipat-lipat. Gedung baru diperkirakan akan siap dua bulan mendatang karena masih dalam proses penyelesaian pembangunan. Kanglim berencana akan mengadakan pesta kecil bagi seluruh staf manajemen dan artis saat peresmian penempatan gedung baru. Kanglim telah menentukan tanggal peresmian. Dia ingin Min Joon dan Seokyung turut menghadiri peresmian tersebut
#Seratus Lima# Kehebohan mewarnai rumah baru Seokyung dan Reyka. Para kakek dan nenek begitu antusias mengasuh cucu-cucunya yang belum genap berusia satu bulan. Orang tua, keluarga paman dan mertua Reyka baru bisa berkumpul dua hari lalu pasca Reyka melahirkan. Kedatangan Irawan dan keluarga ke Korea tertunda karena Irawan membawa serta Bi Siti dan keponakannya. Beberapa dokumen harus diselesaikan agar keduanya legal masuk ke Korea. Mereka diminta Irawan untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan membantu Reyka dalam mengasuh si kembar. “Ayo, Mas, coba gendong cucunya. Masa, udah dua hari di sini tapi belum gendong cucu,” ledek Rudi pada Irawan. Irawan menyeringai. Bukan tak mau, Irawan sangat ingin melakukannya tetapi dia takut salah dalam menggendong sebab tak pernah memegang bayi sebelumnya. Dinda pun merasakan hal yang sama. Keinginan kalah oleh kekhawatiran akan terjadi sesuatu jika salah memposisikan bayi. “Ayah duduk sini!” Reyka menarik Irawan untuk duduk di sofa lalu memb
#Seratus Empat#Dokter memperbolehkan Reyka untuk pulang karena kondisinya sudah stabil. Namun, tidak dengan kedua anaknya. Si kembar masih perlu menjalani masa perawatan antara satu atau dua minggu lagi agar organ tubuhnya benar-benar siap untuk menghirup udara bebas.Reyka masuk ke ruang bayi untuk menjenguk kedua buah hatinya. Mereka tidur dengan nyaman. Ketenangan dan kebahagiaan mengaliri relung jiwa saat menatapnya. Seokyung mengusap pelan punggung Reyka saat melihat netra istrinya berkaca-kaca.“Kita doakan agar mereka bisa segera berkumpul dengan kita. Aku yakin, mereka anak yang kuat seperti Mama-nya,” ucap Seokyung.Seokyung dan Reyka telah sepakat agar kedua anak mereka memanggilnya dengan Mama dan Papa. Panggilan itu biasa didengar di Indonesia dan pengucapannya hampir sama dengan panggilan kepada kedua orang tua dalam bahasa Korea.“Ayo, kita pulang!” ajak Seokyung setelah hampir lima belas menit mereka menjenguk si kembar. Seokyung tak ingin Reyka terlarut dalam perasaan
#Seratus Tiga#Dengan dukungan penuh dari kedua orang tuanya, Seokyung pergi ke kantor agensi untuk menyelesaikan urusan yang dia pantik semalam. Reyka sempat siuman tetapi merasa bingung kemudian kembali tertidur. Efek obat bius belum sepenuhnya hilang dari tubuhnya.Da Yool dan beberapa orang pengawal menjemput dan mendampingi hingga Seokyung masuk ke dalam gedung. Seokyung melihat, banyak orang yang berdiri di depan gedung agensi. Kilat kamera silih berganti mengambil potret dirinya. Teriakan yang memanggil namanya disertai kalimat yang tak terdengar jelas karena terlalu banyak suara bersahutan.Kanglim dan para petinggi agensi sudah berkumpul. Seokyung masuk ke dalam ruang direksi untuk memberikan penjelasan terhadap perbuatan yang telah dilakukannya. Senyum manis Reyka dan tangis kedua bayi yang terekam dalam ingatan Seokyung menjadi energi bagi jiwanya untuk tetap tenang melalui semua.Pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh Kang
#Seratus Dua# Seokyung berada dalam ruang operasi dengan perasaan tegang. Bunyi peralatan medis yang berada di belakangnya terasa begitu nyaring. Seokyung menggenggam erat jemari Reyka yang tak sadarkan diri karena bius total yang diberikan oleh dokter. Tim medis sedang menjalankan tugas. Seokyung merapalkan doa dalam hati agar istri dan anak-anaknya diberi keselamatan. Dia tak menyangka, seberat ini perjuangan seorang perempuan dalam melahirkan. Rasa cinta pada ibu dan istrinya pun semakin bertambah-tambah. Tangis lantang bayi memecah kesunyian ruang operasi. “Selamat, Seokyung-ssi, bayi anda telah lahir,” ujar salah seorang dokter. Seorang perawat membawa bayi tersebut untuk diperiksa. Berselang lima menit, tangis bayi kedua tak kalah lantang dari bayi pertama. “Seokyung-ssi, kurasa mereka akan menjadi penyanyi seperti Appa nya setelah dewasa,” canda dokter kandungan Reyka agar Seokyung tak terlalu tegang.Seokyung tersenyum sambil menghapus
#Seratus Satu# “Anae, bangun! Matahari sebentar lagi terbit, kau belum salat,” ujar Seokyung lembut membangunkan Reyka. Dengan berat, Reyka membuka mata. Dia baru tidur beberapa jam. Usia kandungan yang telah memasuki trimester ketiga membuatnya tak nyaman. Akhir-akhir ini Reyka sering kegerahan walau AC sudah dinyalakan. Reyka bahkan sempat berpikir untuk memotong pendek rambutnya tetapi Seokyung melarangnya. Belum lagi aktivitas dua janin yang begitu aktif dalam perut. Gerakan mereka membuat Reyka terjaga sepanjang malam sehingga tidur malamnya berkurang. “Mari, kubantu bangun.” Seokyung sudah berdiri di samping ranjang sambil memegangi kedua tangan Reyka. Terkadang Seokyung gemas tetapi tak jarang merasa kasihan dengan kondisi fisik Reyka. Seokyung membayangkan bagaimana sulitnya membawa kedua bayi yang terus tumbuh dalam perut. Selain bertambah berat dari waktu ke waktu, ukuran mereka juga terus membesar. Kini Reyka kesulitan untuk duduk tegak
#Seratus# Kehidupan rumah tangga Reyka dan Seokyung berjalan dengan harmonis selayaknya suami istri ketika berada di apartemen. Namun mereka bersikap seperti teman ketika bertemu di luar. Sangat aneh tetapi ini adalah konsekuensi yang harus diterima keduanya berdasarkan kesepakatan mereka dengan agensi. Reyka menarik kepala yang berada di atas lengan Seokyung. Ini adalah kali kesekian Reyka mendapati bangun tidur dalam posisi seperti itu. Diliriknya jam dinding, masih ada waktu setengah jam untuk menunaikan salat subuh sebelum matahari terbit. Reyka menatap Seokyung yang masih terpejam dengan posisi miring menghadapnya. Reyka memperhatikan dengan saksama laki-laki tampan di depannya. Tampak tenang dan damai. Wajahnya bersih dengan alis tebal yang hampir bertaut. Juga hidung mancung dan bibir tipis yang akhir-akhir ini sering membuatnya terbuai. Sebulan belakangan, Reyka mencoba jujur dengan dirinya sendiri. Di antara semua anggota Tone, Reyka memang menaruh
#Sembilan Puluh Sembilan# Sesampainya di apartemen, Seokyung langsung menuju dapur untuk minum. Berharap air bisa meredakan panas dalam kepala dan dadanya. “Seokyung-ah, aku minta waktu padamu. Setidaknya biarkan sampai anak ini lahir jika kita akan bercerai,” ujar Reyka ketika Seokyung masih meneguk air dalam gelas. Seokyung dengan kasar meletakkan gelas di atas meja hingga pecah. Pecahan kaca menggores telapak tangan. Darah merembes di permukaan kulitnya. Reyka yang tersentak sedikit panik melihat Seokyung terluka. “Ternyata perkataan yang pernah kau ucapkan di depan Umar-Nim bukan candaan. Kau memang berniat untuk bercerai dariku setelah melahirkan. Apa kau ingin kembali pada Min Joon? Oya, aku lupa, kisah kalian masih belum selesai. Apa kalian akan melanjutkannya?” selidik Seokyung dengan nada mengejek.“Seokyung!” bentak Reyka. “Apa rasa cinta yang kutunjukkan padamu belum cukup dibandingkan dengan cintanya?!” tanya Seokyung kesal.“Aku dan Min Joo