Semua Bab Impian Dan Cinta Di Korea: Bab 11 - Bab 20

107 Bab

Menjumpai Ibu

#Sebelas#Reyka memfokuskan pandangan pada jalanan yang dilalui. Ingin sekali menikmati pemandangan, tetapi ini adalah salah satu kesempatan baginya untuk menyetir mobil ke luar kota. Pak Rahmat masih setia mengawasi dan memberikan arahan jika diperlukan.“Kalau capek, biar Bapak yang gantikan,” ujar Pak Rahmat menawarkan diri.“Ga usah, Pak. Sebentar lagi juga sampai,” jawab Reyka sambil melirik sebentar jalur peta yang terpampang pada layar ponsel.“Non, berapa lama nanti di sana?” tanya Pak Rahmat.“Mungkin tiga hari, Pak. Nanti Rey kabari kalau minta dijemput,” jawab Reyka.Mobil mulai memasuki jalanan kecil yang di sisi kanan kirinya berderet rumah penduduk. Dari petunjuk yang ada di layar ponsel, jarak rumah Tiara hanya berkisar 500 meter. Reyka benar-benar tak sabar untuk segera bertemu dengan ibunya.Reyka menghentikan kendaraan di depan rumah bercat hijau dan berpagar rendah, seperti ciri-ciri yang disebutkan Tiara. Rumah itu seperti kedatangan banyak tamu, terlihat dari bany
Baca selengkapnya

Kelulusan

#Dua Belas#Kening Reyka berkerut melihat angka-angka yang dia tulis. Mengamati kembali kertas soal dan menemukan letak kesalahan pada catatannya. Reyka melanjutkan menghitung soal ujian matematika yang berisi 40 soal pilihan ganda.Hari ini merupakan hari terakhir ujian nasional setelah serangkaian ujian sekolah dengan berbagai mata pelajaran dilalui. Tinggal dua langkah menuju Korea yakni menunggu hasil ujian dan mendaftar di kampus yang sudah dipilihnya.Wajah Bianca dan teman-teman yang lain tak kalah kusut. Materi integral yang belum terlalu dipahami, keluar pada ujian kali ini.‘Kalau mentok, paling asal-asalan buletin huruf biar pola di kertas jawabannya bagus’ batin Reyka. Karena dalam kondisi seperti ini, sikap setia kawan tidak berlaku.Dua bulan sejak ujian nasional berakhir, teman-teman Reyka bergembira karena pengumuman masuk ke perguruan tinggi negeri sudah diumumkan. Keempat teman Reyka diterima di kampus yang menjadi dambaan mereka. Sedangkan Silmi, dia tidak lolos di
Baca selengkapnya

Lolos Seleksi

#Tiga Belas# Pandangan Reyka terfokus pada laptop di hadapannya. Jantungnya berdebar menanti pengumuman diterima atau tidaknya dia di universitas. Berbagai persyaratan seperti mengisi formulir, membayar biaya pendaftaran, melengkapi berbagai dokumen yang diperlukan dan wawancara secara online telah Reyka lakukan.Dalam hati, Reyka meyakini jika dia bisa lolos. Namun, kekhawatiran akan kegagalan masih membayanginya. Reyka berharap, apa yang diperjuangkannya membuahkan hasil yang manis.Jemari Reyka dengan lincah bergerak di atas papan tombol laptop, memasukkan nama dan sandi pada kolom yang terlihat di layar. Pengumuman itu akan dikirimkan melalui surat elektronik hari ini. Tidak ada pemberitahuan pukul berapa hasilnya keluar, tetapi Reyka yang penasaran mencoba mengeceknya terlebih dulu.Di antara beberapa pesan yang masuk, Reyka menelitinya satu per satu. Satu nama yang dia tunggu, terpampang di layar. Reyka tanpa ragu mengeklik pesan terse
Baca selengkapnya

Gerbang Mimpi

#Empat Belas# Tiara menggenggam erat jemari Reyka yang duduk di sampingnya. Berbagai rasa berkecamuk dalam batin Tiara. Bahagia, sedih juga rasa takut kehilangan yang mendalam. Bahagia karena Tiara turut mengantar Reyka untuk meraih cita-cita, sedih karena jarak di antara mereka semakin jauh terbentang dan takut karena dalam waktu yang cukup lama tak bisa bertemu dengan Reyka secara langsung.Mobil yang dikendarai Pak Rahmat melaju dengan lancar karena jam padat kendaraan sudah berakhir. Om Rudi duduk di depan, di samping kemudi. Diana dan Tante Belinda turut mengantar hingga bandara, mereka duduk di bangku belakang.“Di Korea nanti, ingat untuk selalu mengabari Ibu, ya, Nak,” pinta Tiara. Reyka mengangguk.Reyka mengira kepergiannya hanya akan diiringi tawa dan rasa bahagia. Tetapi pada kenyataannya, rasa haru lebih mendominasi. Siang tadi, Reyka pun sudah bertemu dengan kelima teman-teman yang selalu menemani saat masih sekolah
Baca selengkapnya

Seoul

#Lima Belas# Pesawat baru saja mendarat dengan selamat di bandara Incheon. Reyka terpukau dengan kemegahannya. Dari sekian banyak tayangan yang Reyka lihat, bandara Incheon ini merupakan salah satu tempat yang sering didatangi para pencari berita saat para artis negeri ginseng tersebut melakukan perjalanan ke luar negeri.Reyka membuntuti Om Rudi sambil sesekali mengabadikan beberapa momen menggunakan kamera ponsel. Reyka memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin karena keinginan Reyka untuk membuat konten akan dia mulai dari bandara ini.Reyka mengejar langkah kaki pamannya karena tertinggal beberapa meter. Beberapa kali Om Rudi melihat layar ponsel lalu memasukkannya kembali dalam saku jas. Rupanya dia mengecek nama hotel yang akan digunakan sebagai tempat menginap selama dua hari ke depan.Om Rudi memesan taksi dan meminta supir mengantarkan ke hotel. Reyka tanpa banyak bertanya mengikuti apa yang pamannya perintahkan.Reyka
Baca selengkapnya

Perjuangan Dimulai

#Enam Belas# Pukul sepuluh pagi, rekan Om Rudi datang menjemput. Om Rudi bertegur sapa dan memperkenalkan Reyka sekilas pada rekan pamannya tersebut. Hari ini mereka akan mengantar Reyka ke asrama.Perjalanan dari hotel menuju asrama menghabiskan waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Jaraknya cukup jauh tetapi kendaraan melaju di atas kecepatan 60km/jam sehingga mempersingkat waktu tempuh.Reyka mengamati sekeliling saat turun dari mobil. Gedung asrama sudah tampak oleh mata. Kompleks kampus ini begitu luas dan tenang. Pepohonan berwarna hijau menjulang tinggi memberikan keteduhan di tengah hari yang terik karena Korea sedang berada di musim panas.“Rey, gedung ini adalah gedung asramamu,” tunjuk Om Rudi pada bangunan bercat cokelat terang. “Dan itu, gedung kuliahmu.” Om Rudi menunjuk gedung berwarna putih yang terlihat puncaknya tetapi tak terlihat dasarnya.“Wah, Om, lumayan jauh jalannya,” kelu
Baca selengkapnya

Roommate

#Tujuh Belas# Ruang kamar yang sempit menjadikan Reyka dan Riska harus bergantian saat menunaikan salat. Mereka merapikan kursi belajar hingga tersedia tempat yang cukup untuk menggelar sajadah.Reyka bersyukur, Om Rudi memang memilihkan teman sekamar yang satu frekuensi dengannya. Untuk bisa berbagi ruangan dengan orang yang baru beberapa hari dikenal tentu bukan hal yang mudah tetapi Riska adalah orang yang ramah dan baik sehingga memudahkan Reyka dalam beradaptasi.Riska memiliki selisih usia satu tahun di atas Reyka. Namun Riska meminta Reyka memanggil namanya saja agar mereka lebih akrab. Riska yang sudah lebih senior dari Reyka dalam menempati asrama dan berada di Korea, mengajarkan beberapa hal dalam tiga hari ini.Riska mengajak Reyka berbelanja bahan makanan sederhana dan mudah di masak di mini market yang dekat dengan kampus. Riska pun mengajarkan Reyka memasak, menyiapkan makanan dan juga mencuci pakaian.Memasak dan menyia
Baca selengkapnya

Liburan Musim Panas

#Delapan Belas# Reyka mematut diri di depan cermin. Riska memperhatikannya dan tersenyum.“Udah, cantik, kok,” seru Riska membuat Reyka tersipu malu dan membalik badan.“Ini pengambilan video pertama untuk diposting, Rey gugup, takut salah,” ujar Reyka.“Bukankah kemarin kita sudah merekam untuk dua video? Itu juga bagus kok,” sanggah Riska.Riska dan Reyka kemarin sudah mencoba mengambil video seperti yang Reyka inginkan. Reyka menyatakan cukup puas dengan hasilnya. Riska senang karena Reyka menyukai hasil kerjanya. Hari ini, mereka akan mengunjungi festival seperti yang sudah direncanakan dan membuat video konten di sana.Walau video yang Reyka ambil tidak berurutan, Reyka sudah membuat urutan video yang harus diambil dan diunggah. Kali ini, Reyka dan Riska harus bekerja sama untuk menghasilkan video yang bagus mengingat momen festival musim panas yang akan mereka kunjungi hanya terjadi set
Baca selengkapnya

Kelas Baru

#Sembilan Belas# Hari senin tiba, beberapa penghuni asrama yang harus mengikuti kelas bahasa sudah bersiap untuk masuk ke dalam kelas. Hari ini mereka memulai kembali jadwal pembelajaran.Riska mengantar Reyka ke ruangan administrasi untuk berkonsultasi. Setelah menemui petugas yang melayani, Riska berpamitan dan meninggalkan Reyka. Walau masih kaku menggunakan bahasa Korea, Reyka mencoba menggunakannya agar petugas itu semakin yakin dengan yang Reyka sampaikan.Reyka mengajukan dokumen berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai syarat administrasi perkuliahan. Yang utama, Reyka pun memperlihatkan sertifikat kursus bahasa Korea dan hasil tes TOPIK yang sudah mencapai syarat minimal untuk melanjutkan perkuliahan.Hasil konsultasi menyatakan Reyka bisa memulai perkuliahan sesuai jurusannya pada bulan September nanti tanpa perlu belajar di kelas bahasa. Petugas administrasi menjelaskan jika jurusan yang dipilih oleh Reyka ternyata tidak mewaj
Baca selengkapnya

Mengejar Beasiswa

#Dua Puluh# Reyka mulai terbiasa dengan ritme aktivitas hariannya. Dia akan bangun pukul empat untuk menunaikan salat subuh lalu membaca beberapa lembar alquran. Menunggu hingga pukul setengah enam, Reyka akan membuka buku pelajaran. Mengulang materi hari kemarin dan mencoba membaca materi selanjutnya berdasarkan yang tertulis di buku tugas.Pukul setengah enam, Reyka bersama Riska akan memasak menu sarapan dan menyiapkan bekal makan siang. Pukul tujuh lewat, Riska dan Reyka sudah menyelesaikan mandi dan sarapan sehingga mereka bisa berangkat ke kampus.Penghujung hari jumat, guru pembimbing memberikan tugas lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya dengan alasan ada waktu libur dua hari yang bisa digunakan untuk belajar di rumah. Padahal Reyka selalu mengajak Riska jalan-jalan untuk mengambil video konten pada akhir pekan. Sehingga setiap jumat sore hingga malam baik Riska maupun Reyka akan lembur mengerjakan tugas agar bisa menikmati liburan du
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status