28Aini tersenyum lembut. Pandangan dokter Fadhil yang tampak sangat terpesona dengan penampilannya kali ini membuat paras wajah Aini merona. Dokter Fadhil baru melihatnya dengan setelan kerja seperti saat ini. Dia tampak sedikit kaget juga terpesona. Aini luar biasa cantik, wajah lembutnya bepadu dengan tatapan bening yang menghanyutkan. Apalagi dalam blazer panjang dan kerudung senada, Aini tampak smart dan elegan."Bu Direktris." Goda Fadhil membuat Aini tersenyum lebar tapi malu."Mas, tumben pagi-pagi menemuimu. Yuk, di dalam." Aini yang bersiap berangkat kerja, mempersilahkan dokter Fadhil masuk ke dalam rumahnya."Di sini saja, Aini. Di teras."Dokter Fadhil seperti biasa lebih suka menemui Aini dan duduk di teras rumah Aini yang luas."Baiklah, Mas."Aini tersenyum, memanggil Bi Darsih untuk menghidangkan teh hangat seperti biasa untuk dokter Fadhil. "Gak usah repot-repot Aini. Mas, hanya mampir dan ngasih kabar, nanti sore boleh kan, Mas jemput. Ibu ingin bertemu." Dokter
Last Updated : 2022-06-14 Read more