Sudah tiga jam mereka menunggu. Tak ada obrolan, apalagi senyum yang tersungging. Semuanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Tangis Niswah sudah mereda. Namun sembab di wajahnya tak bisa membohongi bahwa dia sangat sedih dan khawatir. Begitu pintu ugd terbuka, Arjun langsung bangkit tak sabar, menghampiri sang dokter dan diikuti yang lain."Bagaimana keadaan anak saya, dok?" "Ayahnya Deka ya?""Iya, dok. Saya," Arjun tak sabar. Dokter mengela napas. Sebelum itu mengedarkan pandangan ke tiga orang itu."Keadaannya cukup parah. Benturan keras membuat keadaanya semakin parah. Belum lagi luka akibat pecahan kaca yang mengenai wajah dan tubuhnya. Untuk sekarang, anak itu mengalami koma." Lemas persendian Arjun, Niswah kembali tergugu dan dipeluk Dinda. Dia sudah menduga itu terjadi, tapi tetap saja, kabar itu membuat dunianya seakan runtuh."Pasien mengalami banyak kekurangan darah. Syukurlah bisa teratasi karena kami punya stok yang sesuai. Tapi, untuk s
Baca selengkapnya