Kusambut pagi dengan segenggam harapan baru. Setelah semua yang diceritakan ibu, aku tak lagi berburuk sangka pada perempuan yang telah melahirkanku itu. Semula aku berpikir dulu ibu pernah berbuat salah pada ibunya Mas Angga, tapi setelah mendengar semuanya segala prasangka itu hilang terganti haru.Seusai salat subuh, aku dan Rere membantu ibu memasak, hal yang jarang kulakukan selama ini. Ya! Sejak merantau, aku jarang sekali masak karena waktu yang memang tak ada. Pun sejak mengelola toko bareng Rere. “Maafkan ibu ya, Lin. Gara-gara masa lalu ibu, hubunganmu dengan Angga jadi terhalang,” ujar ibu sambil menggoreng pisang.“Enggak apa-apa kok, Bu. Elin sangat yakin kalau jodoh itu benar-benar kuasa Alloh,” sahutku menenangkannya. “Syukurlah kalau kamu berpikir sedewasa itu,” puji ibu sambil melempar senyum. “Masih mending Elin pernah menikah, lah aku sampai umur segini belum ada yang melamar.”
Last Updated : 2022-04-04 Read more