Pukul sembilan pagi aku sibuk di dapur. Yah, kalau saja Mas Dika melihat, pasti mengejek dengan mengataiku kerasukan jin. Saudara memang begitu, susah akur sepenuhnya.Saat tengah memotong wortel, ibu bertanya, "siapa orang yang kamu cintai?""Entahlah, Bu. Aku sendiri ndak tahu. Kevin hanya membuat nyaman, tetapi sejak dulu ...." Aku menggantung kalimat tidak berani jujur pada ibu tentang hati yang pernah dihuni Gus Qabil.Ibu memintaku berhenti memotong wortel. Beliau menatap serius, meski begitu aku tetap bisa bersikap tenang. Ada kemungkinan diintrogasi hari ini."Kamu masuk kamar ibu, buka lemari dan ambil sesuatu yang ibu simpan di bawah lipatan baju. Baca!""Baca apa, Bu?""Udah sana!"Kaki mengayun cepat menuju kamar ibu dan membuka lemari yang dimaksud. Di bawah lipatan baju ternyata ada buku yang Gus Hanan beri tempo hari.Dengan cepat aku duduk di lantai bersandar pada lemari, lalu membuka lembarannya. Halaman pertam
Last Updated : 2022-04-23 Read more