Ayo, minum!" Aku kembali meminta, setelah pasiennya pergi. Dia kini mengambil tempat di sebelahku, juga menyulut rokok."Pipimu bengkak. Kau dipukul?""Ya.""Kenapa kau lakukan itu?""Apa? Memajang foto polosku?" Aku tergelak. "Kau melihatnya? Aku seksi, kan?""Gila!" Dia berdecih. "Yes, Fi. I am crazy. Aku benar-benar sudah gila tinggal di rumah itu.""Kenapa? Kulihat mereka memperlakukanmu dengan baik.""Oh, shit, Kahfi." Aku mendorong bahunya. "Kau juga tertipu rupanya."Dia menggelengkan kepala, sembari membuang asap rokoknya."Apa lagi yang kau tunggu. Tutup kedaimu.""Kau gila. Ini masih pagi. Kau mau minum apa? Jamu?""Oh, ya ampun, Fi. Ini sudah hampir jam dua belas. Kalau tak mau minum, kau bisa temani aku makan.""Kau saja, makan siangku sudah datang." Dia bangkit penuh senyuman, menyusul seorang gadis berseragam SMA yang berjalan menuju ke arah kami. Sepertinya ga
Last Updated : 2022-03-07 Read more