Tidak terasa, pernikahan itu sudah berada di bulan kedelapan. Pernikahan yang terasa benar-benar hambar, tanpa rasa, tanpa cinta bahkan tanpa kenyamanan. Saka semakin jauh dari jangkauan Renata. Sekeras apa Renata berusaha menggapainya, berusaha meraihnya mendekat agar setidaknya mereka bisa menikmati pernikaha itu dengan perasaan nyaman dan tenang. Namun, setiap kali Renata mendekat, maka Saka akan pergi menjauh. Tidak ada obrolan ringan seperti biasanya, tidak ada lagi kebersamaan antara Saka, Renata dan Ghea. Tidak ada lagi tawa ketika mereka melihat tingkah lucu putri mereka. Saka akan membawa Ghea ke kamarnya jika dia ingin bermain dengan putrinya. Ketika Ghea ada bersama Renata, maka dia akan segera menyingkir. Entah lah, Renata bahkan tiak tahu mengapa Saka harus menikahinya jika yang dia inginkan adalah saling berdiam diri seperti ini. Dan yang lebih parah lagi, akhir-akhir ini Saka ce
Read more