Home / Romansa / Bukan Cerita Dongeng / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Bukan Cerita Dongeng: Chapter 31 - Chapter 40

66 Chapters

Bukan Kamu Yang Ia Cinta

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membacašŸ¤Ž----------------------------------ā€----"Hai Fa, kamu sudah pulang daritadi?" Tanya Kayla yang terkejut melihat suaminya sudah duduk sofa dan tengah berkutat dengan laptop.Wafa mengangkat wajahnya. "Iya Key. Aku minta duplikat kunci biar kita bisa saling megang. Maaf lupa bilang.""Ngga papa kok" Kayla bisa mengerti. "Oh iya, gimana? Lancar semuanya?" Tanyanya sambil duduk di sebelah Wafa.Wafa menoleh, wajahnya nampak kusut. "Aman kok."Mata Kayla menyipit. Sepertinya suaminya tengah berbohong. "Ada apa? Mungkin ada yang bisa ku bantu."Mendengar tawaran Kayla dan nada suaranya yang meneduhkan membuat pertahanan Wafa runtuh. Ia membasuh mukanya, bingung."Keluarga Diana masih belum menerimanya. Dia sendirian disana." Tu
Read more

Speechless

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membacašŸ¤Ž----------------------------------ā€----Tangan Kayla sudah tidak sanggup memegang tas belanjaan. Ini sudah 5 tas yang dia pegang.Sedangkan Adila masih akan mengunjungi toko berikutnya. "Kak, sepertinya udah banyak yang kita beli. Cukup kali ya." Ujar Kayla.Langkah Adila diperlambat, ia membalikan setengah badan ke arah Kayla. "Buat orang lain aja belum kita beli Key.""Jadi 5 ini untuk aku?" Kayla terkejut.Adila mengangguk, matanya tersenyum. "Bajumu ku lihat sedikit banget. Cardigan yang kamu pakai itu-itu lagi kan? Celana kulot juga, rok seringnya warna hitam atau putih terus."Nafas Adila sedikit terengah-engah karena membawa 5 tas, mengikuti langkah Adila, sekarang makin sulit mengatur nafas akibat terkeju
Read more

Fakta Yang Menyakitkan?

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membacašŸ¤Ž----------------------------------ā€----Terdengar suara tangisan samar-samar dari balik pintu. Seperti rintihan yang sengaja ditahan dengan menutup mulut agar orang lain tidak mengetahuinya.Membuat langkah Wafa seketika berhenti. Datangnya dari arah kamar mandi wanita.Pikiran Wafa menjadi liar. Apakah itu suara Diana? Selepas kejadian tadi, ada air mata wanita itu jatuh membasahi pipi. Sedikit tapi tetap terekam oleh Wafa.Tangan Wafa mengacak-acak rambutnya sendiri dan matanya terpejam sesaat, merasa menyesal.Wafa mengatur nafas. Lalu tubuhnya merapat ke tembok dekat kamar mandi. Menunggu pemilik suara itu keluar.Harap-harap cemas menunggunya. Jantung Wafa sedikit berdegup kencang saat memastikan seseorang y
Read more

Tahu Diri

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membacašŸ¤Ž----------------------------------ā€----Sudah dua jam Diana tidak kunjung keluar dari ruangan ICU. Gadis itu memilih untuk menemani Papahnya yang sedang berjuang hidup dan mati daripada harus bergabung dengan para ketiga sahabat itu.Batinnya bisa terombang-ambing lagi kalau menemui mereka saat ini. Hatinya perlu istirahat sejenak sebelum bertempur mendengar fakta demi fakta yang bermunculan nanti.Jemari kecilnya menyentuh tangan Papahnya yang dibalut alat bantu. "Pah, Diana ada disini. Ayo berjuang ya biar Diana ngga kesepian " Bisik Diana lirih. Suaranya serak tersendat sesak.Lalu matanya dibiarkan menutup dan ia menarik nafas. Berdoa. Menyerahkan semua kepada Sang Pencipta setelah usaha sudah dikerahkan semuanya.Ya
Read more

Insiden Itu Datang

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membacašŸ¤Ž----------------------------------ā€----Hati Kayla berbunga. Senyumannya tersungging. Ia bahagia.Mendapat telfon dari suaminya sangat menenangkan hatinya yang kecewa akibat dicueki selama seharian. Suara Wafa yang teduh hampir tidak pernah gagal mengobati lukanya.Wafa juga berkata jujur dan tidak ada satu pun hal yang ia tutupi. Suaminya telah menepati janji."Key, kamu kenapa?" Tanya Adila bingung. Adek Iparnya senyam-senyum sendiri.Refleks bahu Kayla bergetar hebat, ia terkejut kedatangan Adila tiba-tiba. "Ehm, aku..."Kayla kesulitan melanjutkan ucapannya. Mukanya memerah. Malu. "Wafa menelfon mu ya?" Tebakan Adila tepat.Seketika Kayla menyengir. "Kok tau?""Apalagi yang membuatmu terseny
Read more

Tidak Perlu Disembunyikan

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membacašŸ¤Ž----------------------------------ā€----"Kamu pulang aja Key, lihat bawah matamu udah menghitam gitu. Biar Kakak aja ya, nanti kalau urusan Adila udah selesai dia akan gantian kok sama aku." Ujar Dinda. Dia tidak tega melihat Adeknya yang nampak lelah akibat menemani mertuanya yang tengah dalam perawatan, mengurusi kebutuhan Wafa, dan urusan perkuliahannya.Sambil menaruh kembali tas yang dipegang oleh Dinda, Kayla menggeleng. "Aku ngga papa kok Kak. Lagipula alhamdulillah aku menggunakan jatah libur kuliah yang belom pernah aku pakai sebelumnya. Kakak kan juga harus mengerjakan pekerjaan, apalagi katanya bakal buka cabang kan?"Dinda mendengus pasrah. Seperti biasa, Adeknya selalu berusaha meng-handle semuanya. Padahal ia tahu bahwa wani
Read more

Seperti Mimpi

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membacašŸ¤Ž----------------------------------ā€----"Jangan risaukan aku, pergilah untuk urus masalah Ayahmu. Urusan kantormu biar aku yang coba handle," Belum sempat Wafa membalas, Kayla segera melanjutkan perkataannya kembali. "Tapi tolong beritahuku dulu ya kira-kira apa saja yang perlu ku bantu." Hening...Tidak ada tanda-tanda respons dari Wafa. Pria itu hanya memandangi wajah istrinya dalam waktu yang lama. Sorot matanya terlihat sedang berbicara.Sebenarnya Kayla bisa menangkap itu, tetapi ia mencoba menangkisnya. Ia juga mau bisa diandalkan. "Insya Allah aku bisa Fa. Tolong percayakan kepadaku." Keadaan masih hening. Masih tidak ada respons dari suaminya. Kayla mulai resah. Makin diperlihatkannya sikap sempurna un
Read more

I Can Be Your Partner

Sebuah pesan teks baru saja masuk ke dalam ponsel Kayla. Pesannya singkat tapi memohok. Pengirimnya tidak diketahui, karena nomornya belum disimpan. Ya Allah, ada apa lagi sih ini?Batin Kayla sedikit gusar. Nyatanya kesabaran yang selama ini dibangun tetap menemukan ujungnya. Hati yang biasa ikhlas menerima mendadak menolak.Mungkin, karena terlalu lama menahan atau...Satu ini sudah kelewat batas."Lho kamu belom siap-siap kuliah? Atau jangan bilang kamu perpanjang cuti lagi ya karena..." Ocehan Wafa seketika berhenti setelah melihat wajah tak mengenakan dari istrinya. Spontan ia mendekati Kayla dengan dasi yang masih tergantung di balik kerah kemeja namun belum terikat rapih. "Ada apa sayang?" Tanya Wafa pelan-pelan. Disentuh bahu istrinya lembut sembari mencari mata Kayla agar bisa membaca suasana hatinya. Kayla mengangkat wajahnya, menggeleng pelan, lalu tersenyum kecil. "Hanya pesan singkat yang menyeb
Read more

Hurts

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membacašŸ¤Ž----------------------------------ā€----Gadis itu belum beralih dari kaca besar yang menempel kokoh di dinding. Pandangannya nampak kosong, tetapi hatinya tengah berbisik.Berbisik lirih dan..Tajam.Rasanya ia tidak mau berada terus lama lama disini. Semua memori terus berputar mengelilingi setiap bidang sisi dalam otaknya.Ah, sungguh muak.Tapi dihentikan juga tak sanggup.Lalu terdengar suara ketukan dari arah luar. Spontan, sang gadis mengusap air matanya dan tersenyum kecut. Dicubit pipinya keras dengan suara yang dipaksa untuk tetap diam. Gila. Sungguh gila.Kalau begini terus ia bisa diamankan di dalam ruangan atau mungkin lebih jauhnya tangannya dapat terikat kencang di antara
Read more

Abu-abu

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membacašŸ¤Ž----------------------------------ā€----Suasana kampus mendadak ramai seusai kedatangan Kayla disana. Pasang mata saling terjaga dan mengarah ke arah perempuan dengan sorot mata sendunya.Kayla berbisik dalam batinnya. Memohon kekuatan dalam diri. "Yuk jangan takut. Kamu tidak salah." Batinnya.Kayla tidak ingin kepercayaan yang mulai ditanamkan dari Wafa pupus begitu saja. Ia mau menjadi gadis tangguh yang tak gentar dengan ombak yang datang dan tak tumbang jika angin menerjang."Hei, Key." Sapa beberapa orang yang ia lintasi dalam perjalanan menuju kelas.Kayla mengangguk dan membalas panggilan mereka dengan hangat. Berusaha mungkin menutupi ketakutan akan dihujat. "Pagi Key." Sapa mereka lagi."Iya, pagi
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status