Bab 18Sekarang aku mau berkelit seperti apa? Saksi sudah memojokkan aku, meskipun bukti tidak ada di tangan. Namun, jika aku mengaku, maka tamatlah riwayatku."Bohong, ini fitnah," ucapku sambil menggelengkan kepala."Bu Diana, ikut kami ke kantor, silakan jelaskan di kantor," ujar Pak Polisi."Nggak, saya nggak mau ditahan!" teriakku. Namun, mereka memaksaku sampai akhirnya aku tidak bisa lagi menghindar. "Asri, Mas Arya, aku tidak salah, kalian kan tahu sendiri Amira telah mengambil Mas Taka dariku, ia yang salah!" teriakku ketika petugas membawaku ke mobil. Namun, Asri hanya menatapku nanar, tanpa berkata-kata sedikit pun kepadaku.Aku menghela napas berat, rasanya ingin memaki Amira yang selalu menang, kenapa aku selalu kalah? Apakah tidak ada sedikit pun kebahagiaan yang singgah dalam hidupku?Kemudian setelah tiba di lokasi, aku diinterogasi oleh petugas yang berwajib. Semua ia tanyakan dari hal kec
Read more