"Kak Hanny!" Adisti kesal dengan yang Hanny ucapkan. Situasi itu sangat perlu buat Adisti mendapat pandangan orang lain bagaimana dia harus bersikap. "Adisti, ini bukan hanya masalah kamu dan Cia akhirnya. Pak Vernon harus tahu. Yang paling bagus buat kamu, bilang sama Pak Bos. Jujur. Paham?" Hanny memberikan alasannya. Adisti terdiam. Betulkah? Vernon perlu tahu soal ini? Jangan sampai kedatangan Ramon akan membuat masalah juga untuk hubungannya dengan Vernon. "Aduh, Cantik, Sayangku ..." Hanny melanjutkan karena Adisti tidak bereaksi. "Gini, ya? Kalau dari awal kamu ga mau terbuka, akan jadi ga baik di waktu yang akan datang. Lebih baik terus terang. Percaya aku, deh, Pak Bos tampan kita itu, pasti tahu harus bertindak apa." "Hhmmm ...." Adisti mendesah, resah. "Hei, Cinta, aku harus lanjut kerja. Dengar pesanku, jangan ditunda, segera ambil waktu bicara sama Pak Bos." Hanny sekali lagi berpesan, lalu dia menutup telpon. "Oke. Mau tidak mau, cepat atau lambat Mas Vey akan tahu.
Last Updated : 2022-06-15 Read more