"Ya. Seandainya Elita masih ada, dia pasti sebesar Cia. Pintar, lucu, lincah, dan cantik." Vernon membawa pikirannya pada keponakannya, anak Virda. Varen terdiam. Vernon benar. "Cia tidak mendapatkan kasih sayang utuh sejak dalam kandungan. Dia hidup ala kadarnya karena keadaan. Sedang Elita, segala yang terbaik dia dapatkan sejak dalam kandungan. Tapi Tuhan tidak mau dia lama di dunia ini. Apa salah, jika aku mewujudkan hidup yang lebih pantas Cia terima?" Panjang lebar Vernon bicara. Varen menarik napas dalam. Sejauh itu Vernon berpikir. Sama sekali tidak Varen duga. "Pa, apapun kesalahan yang terjadi di masa lalu Adisti, Cia tidak harus memikulnya. Dia layak mendapat kasih yang terbaik, perhatian penuh, agar tumbuh dengan baik, dan tidak akan mengulangi hal buruk yang mungkin saja bisa terjadi padanya." Vernon melanjutkan. Varen memandang Vernon. Hatinya mulai lega, terbuka, tapi belum langsung mengiyakan. Dering ponsel Vernon terdengar. Vernon mengangkatnya. Dari nomor Hanny.
Last Updated : 2022-07-03 Read more