Home / Romansa / Wanita Panggilan & CEO Duda / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Wanita Panggilan & CEO Duda: Chapter 31 - Chapter 40

55 Chapters

Tidak Kunjung Kembali

Beberapa jam setelah aku menjelaskan kepada keluargaku tadi, ponselku berdering dan memperlihatkan nama Lina terpampang di layarnya. Aku mengangkat panggilan itu dan mendengarkan perkataan Lina dengan seksama. Ketika panggilan berakhir, seluruh badanku terasa lemas tidak bertenaga. ***Kini aku sudah berada di dalam rumah Lina, aku mengangkat gelas berisi teh yang sudah disiapkan dan menyeruputnya perlahan. Tadi aku lansung bergegas menemuinya, setelah aku berhasil menguatkan tubuhku untuk mendengarkan penjelasan Lina lebih lanjut. Lina mulai duduk, di kursi seberang tempatku duduk menunggunya. Dia menyerahkan secarik kertas kepadaku tanpa mengatakan sepatah katapun. Aku meraih kertas itu dengan ragu, kemudian membukanya secara perlahan. Air mataku menetes begitu saja, setelah melihat dan membaca tulisan tangan Daisy yang berada disana. *** Dear James, Maafin aku harus pergi, aku sudah tidak ada muka untuk bisa bertemu denganmu dan keluargamu. Aku sagat ma
last updateLast Updated : 2022-04-03
Read more

Semakin Terpuruk

Sudah sebulan sejak kepergian Daisy setelah pertunangan kami. Orang yang aku minta untuk mencari jejaknya, sampai sekarang masih belum mendapatkan hasil apa-apa. Aku merasakan kesepian yang mendalam, yang membuatku hanya bisa tidur setelah aku menenggak minuman.Orang tuaku semakin sering mengunjungiku untuk membawakan makanan, namun makanan itu tidak pernah aku jamah sedikitpun. Sebenarnya aku tahu perbuatanku saat ini akan menyakiti orang-orang disekitarku, tapi nyatanya pikiran dan hatiku yang sebelum ini terbiasa terisi penuh dengannya, sampai saat ini masih kosong dan tidak bisa melupakannya. Membuatku semakin rapuh dan terpuruk setiap harinya.Mungkin orang-orang akan mengataiku bodoh, karena aku menyia-nyiakan hidupku hanya karena seorang perempuan. Aku sangat tidak peduli dengan pemikiran orang lain, aku hanya merasa tidak pantas hidup seperti biasa, ketika aku tidak tahu bagaimana kondisi orang yang aku cintai saat ini.Aku hanya ingin mendapat kabar dariny
last updateLast Updated : 2022-04-04
Read more

Bagai di Neraka

"Baiklah, apa syaratmu?" Kucoba meladeni permintaan Lina, akan aku lakukan apa saja asal aku bisa mengetahui apa alasan Daisy sampai pergi meninggalkanku. "Aku hanya minta satu hal, tolong balaskan dendam Daisy kepada orang-orang yang telah menhancurkan hidupnya. Terutama orang tuanya, aku sudah tidak tahan lagi dengan kesengsaraan yang Daisy alami karena mereka." Terlihat tatapan mata Lina yang penuh dengan dendam, bahkan orang lain yang tidak merasakan langsung bisa sebegitu dendamnya. Aku semakin penasaran dan sedikit resah mengetahui seluruh kehidupan Daisy. Orang kepercayaanku hanya bisa mengorek kehidupan dan masa lalu orang tuanya, tanpa tahu kehidupan Daisy sebelum bertemu denganku. "Baiklah, aku akan menepati janjiku. Aku pun tidak akan tinggal diam, jika mengetahui orang-orang yang telah menyakiti orang yang aku cintai." Aku sangat bersemangat ketika menjawabnya. "Oh iya, jangan menyelaku saat aku bercerita. Dengarkan saja sampai ceritaku selesa
last updateLast Updated : 2022-04-04
Read more

Pria Bejat

Kami tenggelam dalam pikiran sendiri-sendiri, setelah Lina menghentikan ceritanya karena tidak dapat menahan air matanya. Aku menggunya hingga tenang, sambil membayangkan kehidupan Daisy sebelum ini sesuai apa yang diceritakannya tadi. Aku benar-benar tidak menyangkanya, bagaimana orang tua bisa berperilaku begitu kejam terhadap anaknya? Bahkan hewan pun memiliki naluri untuk melindungi anak mereka, sedangkan mereka berperilaku lebih buruk dibandingkan seekor hewan.Setelah hampir setengah jam tidak ada dari kami yang membuka suara, aku pun bersiap untuk berpamitan. Aku berpikir mungkin Lina butuh ketenangan setelah menceritakan itu semua. Namun ketika aku berdiri tanganku ditahan oleh Lina, tangisannya yang kini sudah berhenti, membuat dia kembali menunjukkan tatapan tajamnya. Matanya terlihat masih tersimpan kemarahan yang amat sangat besar, lebih dari ketika dia mencerikan orangtua Daisy tadi. Aku pun langsung paham, dia masih belum selesai bercerita.Aku kembal
last updateLast Updated : 2022-04-05
Read more

Pencarian

"Aku sangat benci diriku sendiri waktu itu, karena tidak bisa melakukan apapun untuknya. Aku hanya mencoba menghiburnya hingga kini, tanpa berani bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi waktu itu.Jangan bilang kepada Daisy, kalau aku menceritakan semua ini padamu. Aku hanya ingin melihatnya bahagia, dan itu mungkin bisa terjadi melihat keteguhanmu selama sebulan ini James.Semoga aku tidak salah ambil keputusan dengan menceritakan semua yang aku ketahui."Prang....Suara kaca pecah terdengar nyaring menyelimuti ruang tamu itu, darah mulai menetes di buku jariku. Ya, aku meluapkan emosiku kepada kaca yang tidak bersalah, satu-satunya barang yang masih utuh di ruangan itu akhirnya hancur juga. Emosiku benar-benar diuji untuk mendengarkan cerita Lina, ingin sekali aku menghajar laki-laki itu saat ini juga. "Kamu tidak akan menyesal sudah cerita kepadaku, aku akan berusaha semampuku untuk membahagiakannya Lin. Apakah pria itu bernama Rendy?" Tebak
last updateLast Updated : 2022-04-06
Read more

Jesen Sakit

Baru saja mobilku melaju, terdengar suara deringan dari ponselku. Kulihat layar memunculkan nama Mama, namun deringan itu segera mati karena terlalu lama menungguku mengangkatnya. Kucoba cek riwayat telepon, ternyata sudah lebih dari dua puluh panggilan tak terjawab dari semua nomer keluargaku. Karena panik aku menepikan mobilku, aku menghubungi nomer Mama dan langsung diangkat di deringan pertama."Halo, Ma. Ada apa?"Aku langsung bertanya tanpa basa basi."Jesen sakit James, sekarang Mama sedang di rumah sakit. Dia sekarang sedang di periksa di dalam oleh dokter."Mama menjelaskan dengan suara yang terbata-bata karena khawatir."Di rumah sakit mana, Ma? James akan kesana sekarang.""Rumah sakit Pelita. Semua keluarga menunggumu disini."Aku pun memutar arah setir mobil, dan melajukannya ke rumah sakit yang disebutkan oleh mama tadi.Sesampainya aku di rumah sakit, aku langsung menuju ruang IGD. Kulihat semua keluarga sedang berkumpul disana, pe
last updateLast Updated : 2022-04-06
Read more

Bertemu Mama

"Papa, hari ini benar kita akan bertemu Mama kan?" Jesen langsung bertanya ketika baru bangun tidur. Pagi ini Jesen sudah pulih kesehatannya, mungkin efek janji yang katakan kemarin. Dia sangat bersemangat sekarang, bahkan dia sudah bisa kembali tertawa bersama keluarga. Aku sendiri pun kini sudah mempersiapkan diri dengan baik, karena setelah ini rencananya kami berdua akan langsung menuju tempat Daisy. Jesen sudah sangat menantikannya, dia menceritakan janjiku ke semuanya. "James, kamu yakin Daisy benar ada disana? Mama takut kalian akan kecewa nantinya." Seperti firasat seorang Mama yang mengerti perasaan anaknya, aku sendiri pun masih belum terlalu yakin. Tapi aku mencoba percaya kepada Lina, jika dia sampai berbohong aku tidak akan tinggal diam. Semalam aku sudah memastikan kepadanya, dan dia menjawab dengan penuh keyakinan dan memperlihatkan semua isi pesan percakapan mereka. "Aku yakin Ma, doakan kami agar bisa segera bertemu Daisy dan membawanya kemb
last updateLast Updated : 2022-04-07
Read more

Hamil

Sudah sebulan lebih aku tinggal di rumah almarhumah nenek yang sudah lama terbengkalai, orangtuaku tidak bisa menjualnya karena akta tanah dan rumah ini atas namaku. Nenek meninggal saat aku sudah berada di rumah bordil, itu yang membuatku sangat menyesal karena di akhir masa hidupnya, aku tidak bisa berada disisinya.Aku merasa sangat nyaman berada di rumah ini, semua aku tata dengan rapi, sehingga terlihat lebih layak untuk ditinggali. Aku mulai menggunakan tabunganku untuk membeli sebuah kios di daerah itu. Aku mencoba membuka sebuah salon kecantikan, menyalurkan keahlianku yang selama ini diakui oleh teman-temanku dirumah bordil.Aku melihat peluang disana, karena belum ada satupun salon yang terlihat di daerah itu. Selama seminggu aku menawarkan dari rumah ke rumah, hingga sekarang setiap harinya aku tidak pernah sepi pelanggan.Karena kios yang aku beli lumayan besar, aku berencana mengembangkan usahaku untuk membuka warung makan sederhana. Karena di daerah de
last updateLast Updated : 2022-04-07
Read more

Bertemu Kembali

Aku sedikit mulai terbiasa dengan kehidupanku saat ini, walaupun setiap malam aku masih sering menangis jika teringat James dan Jesen yang aku tinggalkan. Terakhir kali aku mendapat kabar dari Lina kalau James sangat terpuruk, dia sering mabuk-mabukan dan tidak mengurus hidupnya. Aku hampir goyah untuk kembali kepadanya, namun aku masih tidak tahu bagaimana harus menghadapi penilaian orang-orang terhadapku. Mungkin keluarganya menganggapku egois, tapi aku sudah cukup mejalani kehidupanku dengan pandangan buruk orang-orang. Walaupun dari hati kecilku yang terdalam, aku sangat menantikan saat-saat berkumpul lagi dengan mereka. Aku sangat merindukan mereka semua, yang membuatku hancur setiap malamnya. Dan siang ini aku kembali dikagetkan oleh kabar dari Lina, bahwa Jesen kini sedang berada di rumah sakit. Seketika aku merasa tubuhku lemas, rasa penyesalan kembali menghampiriku. Tanpa berpikir panjang, aku langsung menutup salonku untuk kembali kerumah. Aku tidak peduli d
last updateLast Updated : 2022-04-08
Read more

Serba Salah

"Jesen, James. Maaf aku tidak bisa ikut kembali bersama kalian."Terlihat Jesen berkaca-kaca mendengar kata-kataku, hampir menumpahan tangisnya."Apa maksudmu sayang, kenapa kamu tidak mau ikut kembali bersama kami?"James menatapku dengan tajam, tatapan itu sangat kurindukan selama ini. Walaupun matanya yang tajam itu terlihat sangat sayu, seperti tidak ada semangat hidup. Badannya juga terlihat kurus dari terakhir aku melihatnya, membuat hatiku terasa berdenyut nyeri."Kenapa Mama tidak mau pulang? Mama tidak sayang lagi sama Jesen?"Kini Jesen menumpahkan tangisannya, suaranya memenuhi ruang tamu rumah ini yang minimalis. Aku tidak tega melihat Jesen yang seperti ini, air mataku ikut tumpah ikut merasakan sakit yang dirasakannya saat ini.Aku merasa serba salah harus berbuat apa, aku ingin memeluknya dan bilang akan kembali bersama mereka. Tapi aku kembali teringat kejadian terakhir kali, tidak mungkin kejadian itu akan berlalu begitu saj
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status