Home / Romansa / Wanita Panggilan & CEO Duda / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Wanita Panggilan & CEO Duda: Chapter 11 - Chapter 20

55 Chapters

Hari Terakhir

Aku terbangun dengan pemandangan wajah pria yang aku cintai. Wajah James yang masih tertidur lelap sangat tampan, rahang yang tegas dan hidung mancungnya membuat semua terlihat sempurna bagiku. Aku pun bergerak perlahan agar James tidak terbangun dan turun dari tempat tidur.Hari ini harusnya menjadi hari terakhirku bersama mereka jika sesuai dengan perjanjian awal James dan Mami. Aku tidak tahu rencana apa yang akan dilakukan James sebenarnya, aku pun juga tidak ingin mengetahuinya.Aku sudah cukup bersyukur dengan semua yang sudah dilakukan oleh James untukku. Sebenarnya aku sudah sejak lama mengumpulkan uang untuk menghancurkan Mami dan rumah bordil itu, tapi aku sendiri pun tidak tahu harus memulainya dari mana.Aku berjalan menuju dapur dan mulai membuat sarapan. Setelah selesai aku langsung kembali ke kamarku untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Ketika selesai aku belum mendengar suara James ataupun Jesen, aku masuk ke kamar James untuk membangunkanny
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

Pertemuan Keluarga

"Kamu sangat cantik, sayang." ucap James sambil mengecup dahiku. Aku sangat malu dengan perlakuan mereka berdua, namun aku juga sangat bahagia dibuatnya. Kami bertiga pun berangkat menuju restoran yang sudah disiapkan oleh James. James tadi bercerita tentang keluarganya, orang tuanya yang masih lengkap dengan Mama Elena yang suka merawat tanaman dan Papa Ricard yang sudah pensiun namun terkadang tetap memantau perusahaan dari rumah. Kemudian ada satu kakak bernama Jeremi dan kedua adik kembarnya yang bernama Alex dan Alice, aku sedikit terkejut sewaktu James menceritakan bahwa dia memiliki adik kembar. Pasti seru jika bisa memiliki anak kembar, itu membuatku sempat membayangkan jika kami nanti memiliki anak kembar. Aku sudah membayangkan sampai sejauh itu, padahal kini aku baru tahap awal untuk meminta ijin keluarga James. Kami sampai di restoran sedikit terlambat, terlihat semua keluarga sudah berkumpul di meja yang di tata menjadi satu agar semua keluarga d
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

Pertemuan Dengan Sahabat

Pagi ini seperti biasa aku menyiapkan sarapan dan perlengkapan sekolah Jesen, aku juga menyiapkan pakaian yang akan James pakai untuk bekerja. Ini hari yang sangat aku tunggu-tunggu ketika mengingat kalau hari ini pertemuanku dengan sahabatku kembali.Sudah empat hari aku tidak bertemu dengannya, padahal selama ini aku selalu kumpul dengannya ketika kita di rumah bordil. Lina orang satu-satunya yang sangat peduli denganku di rumah bordil itu, walaupun usianya lebih tua dua tahun dariku tapi dia tetap menyuruhku untuk memanggilnya hanya dengan nama. Dia bilang merasa risih bila aku terus memanggilnya kakak, katanya dia ingin tetap merasa muda waktu itu.Aku sangat takjub ketika memainkan ponsel yang diberikan James semalam, semua bisa aku lakukan hanya dengan satu alat. Aku menekan nama Lina di layar ponselku, terdengar suara deringan ponsel hingga terdengar sebuah suara dari seberang sana dan nampak dirinya yang sedang bangun tidur."Bangun woi, matahari u
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Yang Kutakutkan

Suara langkah kami yang tergesa menuruni tangga terdengar sangat jelas, tanganku yang menggandeng mereka sudah berkeringat dingin dan badanku bergetar. Kami pun memasuki mobil yang telah menunggu kami, Lina yang tahu dengan keadaanku langsung mengambilkan obat dan minuman yang sudah aku pesan sebelumnya untuk berjaga-jaga.Selama ini hanya Lina yang mempedulikanku, merawatku dan mengantarkanku ke rumah sakit. Mami hanya tahu kalau aku sakit biasa ketika Lina mengantarku periksa, sehingga hanya Lina lah yang tahu kalau aku memiliki gangguan panik yang lumayan parah. Aku meminum obat yang disodorkan oleh Lina dan kembali menyandarkan kepalaku di sandaran kursi mobil."Tante Daisy kenapa? Tante sakit? Apa perlu ke rumah sakit?" pertanyaan Jesen membuatku sedikit tersadar dari rasa panik yang menyerangku."Tante tidak apa-apa sayang, Tante hanya tidak enak badan." jawabku dengan suara lirih."Tapi wajah Tante pucat, kita ke rumah sakit aja ya biar Tante bisa
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Mencoba Bertahan

Sudah tiga hari aku menginap dirumah sakit ini, setelah ini aku akan dibawa untuk pengobatanku yang terakhir sebelum aku di perbolehkan pulang. Aku sudah meminta James untuk membawaku pulang sejak hari pertama, namun sikap keras kepalanya membuatku tidak bisa berkutik. Walaupun begitu dia sangat sigap saat menjagaku di rumah sakit, dia bahkan rela memindahkan semua pekerjaannya ke rumah sakit hanya untuk menemaniku. James sangat over protective terhadapku sejak aku bilang untuk mengakhiri hubungan ini, padahal sudah kukatakan berkali-kali jika aku berubah pikiran. Jesen juga menjadi sangat manja terhadapku, dia selalu datang setelah pulang sekolah dan memintaku membacakan buku cerita. Aku sangat bahagia dengan perhatian mereka, tetapi aku juga lebih takut kalau kehilangan itu. "Nona Daisy, sudah siap terapi hari ini?" aku memasuk ke sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk proses terapi, disana dokter yang bertanggung jawab atas penyakitku menyapaku dengan ramah.
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

Pertemuan Yang Tak Diinginkan

Waktu seakan berhenti berjalan, aku tidak bisa menggerakkan tubuhku sama sekali. Ada perasaan dendam dan amarah yang membendung semakin besar. Tangan James yang menggenggam tanganku, menyadarkanku dari semua perasaan itu."Ai, kamu benar Ai kan?" orang dihadapanku ini melontarkan pertanyaan yang membuatku muak.Bagaimana bisa ada seseorang yang begitu tidak tahu malu sepertinya, bahkan rasa sakit yang dia torehkan di bekas lukaku yang dulu masih basah sangat membekas sampai sekarang."Maaf anda salah orang." jawabku sambil menarik tangan James dan Jesen untuk segera pergi dari tempat itu."Aku yakin pasti kamu Ai, kamu sudah lupa denganku? Kamu melupakan masa lalu kita?" langkahku terhenti ketika mendengar orang itu kembali berteriak.Orang itu berbicara omong kosong yang membuatku ingin sekali menampar mulutnya. Salah satu pertemuan yang tidak aku inginkan adalah pertemuanku dengan orang ini. Dia orang yang ikut andil membuat penyakitku menjadi semakin para
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

Pernikahan Kak Jeremi

Pagi ini kami sangat sibuk mempersiapkan diri untuk pernikahan Kak Jeremi. Aku memakai gaun warna pink berbentuk gaun A Line dengan brukat putih tembus pandang dibagian badan dan lengan, di tambah kain satin berwarna pink sebagai dalaman bagian dada dan roknya. Rambut aku kepang dari bagian kanan dan kiri dan aku jadikan satu dibelakang kemudian bgian bawah aku gerai dengan sedikit dikeriting. Aku memilih make up flawles dan memakai softlens berwarna brown natural untuk melengkapi penampikanku.Perasaan dejavu datang menghampiriku ketika aku keluar kamar dan mendapati dua laki-laki di hadapanku sedang menatapku dengan penuh arti. Aku sangat malu dengan tatapan mereka yang membuatku menjadi salah tingkah."Mama sangat cantik seperti putri." Jesen mengatakannya dengan tatapan yang terpukau membuatku tambah salah tingkah dibuatnya."Iya sayang, benar kata Jesen, you look like an angel honey." James mengatakan itu sambil mendekat dan merengkuh pinggangku dan mencium
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

Pertentangan

POV James Hari ini pernikahan Jeremi akan diselenggarakan, sejak pagi kami sudah bersiap untuk menhadiri pemberkatannya. Aku dan Jesen sudah selesai bersiap dengan tuxedo hitam kami, dan kini kami sedang menunggu Daisy selesai dengan persiapannya. Ketika pintu kamarnya terbuka terlihat sosok wanita yang sangat cantik yang membuatku terpaku menatapnya. "Mama sangat cantik seperti putri." terdengar suara Jesen yang membuatku tersadar dari rasa terpukauku. "Iya sayang, benar kata Jesen, you look like an angel honey." Aku mendekat kearahnya dan memeluk pinggangnya, dia terlihat salah tingkah membuatku semakin terpukau kemudian mencium keningnya. Tiba-tiba Jesen ikut memeluk Daisy membuatku terpaksa melepaskan pelukanku. Sejak panggilan Mama yang membuat Jesen sangat senang, kini dia sering menempel pada Daisy membuatku sedikit cemburu karena kami jarang menghabiskan waktu berdua. Sebenarnya aku malau harus merasa cemburu terhadap anak sendiri, namun entah kenapa
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

Kepercayaan

BRAKK... Mobilku menghantam sebuah tiang listrik yang berada di tepi jalan. Untunglah aku tertolong oleh airbag mobil dan sabuk pengaman sehingga kupikir tidak ada cidera apapun yang kualami. Aku keluar dari mobil dan meminta maaf kepada mobil yang hampir aku tabrak sambil mengulurkan kartu namaku agar mereka bisa mengabariku untuk ganti rugi dan kami pun menyelesaikannya dengan jalan damai. Aku menelepon Andre agar mengurus mobilku yang sudah tidak bisa digunakan karena bagian depannya yang ringsek. Tanpa menunggunya aku memesan sebuah taxi untuk menuju rumah karena ingin segera mengetahui keadaan Daisy. Diperjalanan aku kembali menghubungi nomor handphonenya namun tidak pernah diangkat. Aku semakin khawatir dengan keadaanya sekarang, pikiran buruk melintas di pikiranku yang membuatku semakin kacau. Sesampainya di depan rumah aku langsung berlari masuk kedalam rumah sambil meneriakkan nama Daisy dengan lantang. Kebetulan hari itu aku meliburkan semua pekerja kar
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Pembicaraan

"James kenapa jidatmu berdarah?" aku terkejut ketika melihat darah yang mengalir dari jidatnya."Sebenarnya apa yang terjadi James? Maaf aku tidak terlalu memperhatikan tadi." tambahku dengan semakin meninggi karena khawatir."Tidak apa-apa sayang tadi hanya ada kecelakaan kecil ketika perjalanan kerumah. Aku tidak tahu ada luka seperti ini, bahkan aku tidak merasakan apapun." dia menjawab dengan santainya dan itu membuatku kesal."Bagaiman bisa ini tidak apa-apa James, ayo kita ke rumah sakit sekarang." aku bertambah panik ketika melihat darah kembali mengalir dari lukanya."Tidak perlu sampai ke rumah sakit sayang, ini hanya luka gores biasa." jawabannya membuatku semakin jengkel, bagaimana bisa disebut luka gores kalau darahnya smpai mengalir seperti ini."Jangan biasa menyepelekan luka kecil James, kita harus ke rumah sakit sekarang untuk cek menyeluruh karena ini kepala." aku menjawabinya dengan tegas yang membuat dia menyerah dengan keputusanku."Baiklah, ayo
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status