“De, nggak ada yang kosong, kamu istirahat disini aja nggak apa-apa.”Nurul melihat Alif lekat dan mengangguk. Ia meminta Alif berdiri di samping kirinya.“Yaudah kamu istiraha dulu ya, kita masih ada waktu kok.”Saat Alif tepat di samping Nurul, Nurul merangkul tangan kiri Alif dan menyandarkan kepalanya di bahu kiri Alif. Untuk beberapa saat tak ada percakapan diantara mereka, senyap seketika. Alif nostalgia dengan wangi dari parfum Nurul, Nurul memejamkan matanya sejenak dan menahan haru, keduanya merasakan nyaman dan ketenangan di hati.“Maafin mas ya de,” suara Alif pelan.Nurul tak menjawab, keduanya kembali diam. Meskipun di Stasiun Duri sangat ramai, tapi waktu seperti membeku. Stasiun Duri pagi itu seperti berubah menjadi dimensi yang berbeda, Alif tak mendengar riuh ramai orang lalu lalang yang berjalan di depannya. Suara KRL yang beradu dengan relnya seperti membisu, waktu tak berjalan dengan semestiny
Last Updated : 2022-03-26 Read more