“Biar aku yang membayarnya,” ucap Yudis nyaris seperti perintah.Mendengar perkataannya, seketika Laila terkejut. “Jangan! Saya tidak ingin merepotkan Anda lagi.”“Aku tidak merasa direpotkan,” sanggah Yudis. “Biarkan aku membantumu sebagai seorang teman,” tambahnya.Laila menatap netra hitam milik Yudis, di sana ia menemukan keseriusan. Tapi, dirinya tak ingin terus berhutang budi pada pria di depannya itu.“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, karena Anda sudah membantu. Tapi, untuk kali ini saya ingin menyelesaikannya sendiri,” lanjut Laila.“Panggil saja Yudis.” Yudis menimpali perkataan Laila yang menurutnya terlalu kaku. Ia berharap cepat akrab dengan gadis itu, sesuai harapannya untuk memenangkan taruhan.“Tapi ... sepertinya itu tidak sopan,” jawab Laila.“Tidak apa-apa, bukankah kita sudah berteman?” “Baiklah, sa-eh, aku panggil Mas Yudis saja ya?”Yudis mengangguk sembari tersenyum mengiyak
Last Updated : 2022-03-31 Read more