Aku tahu kalau kekecewaan Zainab cukup besar karena peristiwa di Bandung itu. Aku tidak mengajaknya, tapi ada Maira yang menemani. Bukan mauku. Bahkan, aku tidak tahu sama sekali kalau Maira ikut dalam acara seminar dan bedah buku itu. "Kamu itu teman atau lawan sebenarnya, Han? Kamu sengaja mau membuat rumah tanggaku dengan Zainab hancur? Aku gak nyangka kalau kamu bisa melakukan hal itu sama aku, Han. Katanya teman, tapi menusuk dari belakang," cecarku pada Handoko yang baru saja masuk ke ruang dosen. "Aku gak bermaksud merusak rumah tanggamu, Dan. Maira datang ke rumahku. Dia nangis-nangis di depanku sama istriku." Handoko menghela napas kasar."Maira memohon buat bisa ketemu kamu, tapi tanpa istrimu. Aku juga bingung, Dan. Aku cuma kasihan sama Maira. Dia--.""Sudahlah, Han! Aku gak mau bahas soal dia." Kusela perkataan Handoko."Jangan egois kamu, Dan! Seenaknya saja membuat anak orang patah hati dan gak mau meluruskan secara baik
Read more