Semua Bab Terlilit Hutang : Dinikahi Pewaris Kejam Nan Tampan : Bab 91 - Bab 100

126 Bab

91. Rahasia Bocor

Keita sudah mengabarkan Alin kalau Angelo dan Aris sudah di tangkap polisi dan Sean juga menyerahkan hasil hacker CCTV kediaman Yuan dalam bentuk flashdisk ke Keita. Sean dan Keita terlihat sangat akrab. Para pekerja di kediaman Yuan sudah mulai bekerja kembali normal meskipun tidak seceria biasanya, karena mereka masih berduka akan kepergian Zia dari tengah-tengah mereka. Yah, Zia memang sudah seperti layaknya ‘Nona Muda’ bagi para pekerja. Zia lahir dan di besarkan di kediaman Yuan. Alex di dapur juga masih sering latah, berteriak memanggil Zia saat jam makan Alin tiba. Begitu juga dengan Mr. Philippe yang berkali-kali dalam sehari mendatangi kamar Zia yang akhirnya Mr. Philippe mencopot seprei ranjang Zia dan ganti dengan yang baru kembali, sehari bisa menggantinya berkali-kali. “Mr. Philippe, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Janette yang baru saja tiba di kediaman Yuan langsung pergi ke kamar Zia untuk benar-benar memastikan
Baca selengkapnya

92. Dejavu

Jet yang di perintahkan untuk menjemput Sky Yuan di Nyaksimvol tidak bisa masuk sama sekali di atas langit Nyaksimvol karena Dimitri Severe bukanlah orang yang bisa di anggap remeh. Dimitri Severe bersama kelompok mafia nya sudah mengklaim udara di atas Nyaksimvol. Setiap pesawat harus membayar royalti untuk melewati ataupun mendarat di Nyaksimvol. Jet pribadi kediaman Yuan hanya bisa mendarat di Moskow yang masih harus menempuh perjalanan udara ke Nyaksimvol. Setelah berbicara langsung dengan Alin, jet kediaman Yuan di perintahkan kembali setelah pengisian bahan bakar selesai. “Nona, saya akan mengirimkan utusan orang kita ke Nyaksimvol untuk bertemu Tuan Muda,” ucap Mr. Philippe merasa bersalah pada Alin. “Tidak perlu, Mr. Philippe! Tunggu bayiku lahir dulu, aku sendiri yang akan menjemputnya ke sana. Siapa yang bisa melarang seorang istri bertemu suaminya? Bahkan Dimitri Severe sekalipun!” jawab Alin menegaskan tekadnya.“Aku dengar dari Daffa ada masalah dengan pedagang di Kalla
Baca selengkapnya

93. Ketegasan Alin

Alin sudah siap bersama Mr. Philippe untuk pergi ke Kallang terlebih dahulu karena tingkat ke-urgenan kasus pedagang Kallang dengan penanggung jawab dana modal pinjaman sangat tidak bisa di maafkan. Penanggung jawab dana modal pinjaman sudah melakukan tindakan menyita aset peminjam dan merusak tempat usaha. Bagaimana mau membayar cicilan pembayaran beserta bunga yang mencekik kalau tempat usahanya sudah tidak layak dan di rusak, tidak bisa di pakai untuk usaha lagi. Alin benar-benar sangat geram dalam hatinya, tapi tidak dia tunjukkan di wajahnya yang tetap bersikap tenang.“Nyonya Yuan,” sapa anak buah Johar—Pria yang di berikan posisi sebagai penanggung jawab dana modal pinjaman untuk pedagang bukan hanya untuk Kallang saja tapi juga untuk tempat lainnya di Singapura. Bisa di bayangkan berapa banyak yang Johar pegang setiap bulannya, dimana Yuan Corp menggelontorkan dana ratusan juta dollars yang dia kelola untuk modal pinjaman pedagang yang sekarang dia gandakan menjadi berbunga
Baca selengkapnya

94. Rencana Alin

Ada perasaan hangat yang mengalir ke dalam tubuh Mirza saat mendengar ucapan Alin yang cantik bagaikan Dewi di hadapannya. Suara tegas Alin dengan aura yang sangat mendominasi kuat membuatnya tanpa sadar mengikuti semua perkataan Alin. Mirza berdiri dengan susah payah karena anak buah Johar membawanya dengan menyeret tubuhnya sehingga kakinya terdapat lecet dan sangat perih untuk tubuh tuanya. “Nyonya Yuan, total pinjamannya sudah tertera jelas di dalam berkas. Pria pembohong itu mungkin tidak ingat lagi berapa total yang dia pinjam,” Johar berusaha mengendalikan keadaan dan berkata dengan sopan lemah lembut kepada Alin. “Berapa umurmu? Usaha apa yang kamu jalankan, sudah berapa lama dan lokasi usahanya di mana?” Alin sepenuhnya mengabaikan ucapan Johar, dia membuka kursi terdekat dengan Mirza dan duduk di sana sedangkan Mirza berdiri di hadapan Alin. “Tahun ini saya 65tahun, Nyonya. Usaha saya sebelumnya menju
Baca selengkapnya

95. Demi Senyumanmu

Seiji baru saja mencabut dirinya dari tubuh Irine yang masih sangat lembut dan hangat. Meskipun jaringan mafia Singapura sudah dia kuasai, namun beberapa anggotanya masih ada yang belum kenal dengan Alin adalah wanita yang sangat penting bagi Seiji. Seiji melangkahkan kakinya ke kamar mandi di ruang kantor Irine. Seiji tadinya hanya berencana memberikan berkas laporan Johar pada Irine malah berakhir dengan percintaan mereka di atas sofa karena ruangan kantor Irine tidak memiliki kamar pribadi dengan kasur empuknya. Tapi sudah ada kamar mandi mewah di dalam ruangan kantornya. Anehnya berkas laporan yang di bawah Seiji dia letakkan di meja Billy--asisten Irine yang ruangannya berbeda dengan ruangan kerja Irine.Saat Seiji membersihkan otot tubuhnya di bawah shower, pintu shower terbuka dari luar. Irine masuk dan masih belum berpakaian karena selesai percintaan panas sekejap mereka tadi, Seiji menelanjangi tubuh Irine seperti biasanya dia mencumbu wanita bertubuh tinggi dan mont
Baca selengkapnya

96. Jangan Pernah Menyerah

Kita sering bertemu keajaiban di saat titik terendah dalam hidup kita, karena itu jangan pernah menyerah dan tetap percaya bahwa Tuhan itu ada, siap memberikan pertolonganNYA melalui siapapun yang dia kehendaki. Mirza sudah pasrah saat Johar memaksanya untuk menjaminkan istri dan anak perempuannya menjadi jaminan pelunasan hutangnya. Bahkan surat perjanjian itu di tandatangani dengan darah, anak buah Johar melukai jempol tangannya untuk mengucurkan darah yang di tempelkan ke atas surat perjanjian sebagai cap jempol Mirza. Saat anak buah Johar menendang pintu rumahnya, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Johar. Ternyata di dalam ruangan juga sudah ada wanita dengan perut hamil besar yang dia hanya tahu wanita itu adalah istri dari Sky Yuan yang sempat terekspos photonya di surat kabar dan berita televisi, wanita yang sangat cantik namun wajahnya sangat dingin dengan suara yang tegas dan auranya dominan. Sekarang Mirza berada satu mobil dengan wanita yang s
Baca selengkapnya

97. Ketidakpatuhan Alin

Alin duduk sambil menyandarkan punggungnya ke kursi saat mobil yang di kendarai Brook kembali meninggalkan halaman parkir. Kali ini bersama Sean dan Keita di dalam mobil Alin. Mr. Philippe menangani urusan keuangan menemui Mr. Norman—sang Notaris keluarga Yuan. Dan Seiji juga dengan urusannya mengemudikan mobilnya bertolak belakang dengan mobil yang di kemudikan oleh Brook. “Cepat pulang dan istirahat, Oke?” bisik Seiji pada Alin sebelum mereka berpisah, lalu berpesan pada Sean dan Keita untuk selalu menjaga Alin juga Brook agar mengemudikan mobil dengan hati-hati. Mobil yang di kemudikan Brook berkecepatan sedang, Keita duduk di kursi penumpang di samping Brook dan Sean yang duduk di samping Alin terlihat sibuk dengan tablet dan komputer di pangkuan mereka masing-masing. “Kei?” panggil Alin saat sudut bibir Keita menyunggingkan seringai senyuman dan begitu juga dengan Sean. Keita berkolaborasi dengan sangat baik dalam hacker bersama Sean yang menjadi banyak belajar pada anak buah
Baca selengkapnya

98. Penyelamatan

Alin sedikit gelisah duduk di dalam mobil, meminta Brook untuk pergi melindungi Sean dan Keita, meninggalkan Alin sendiri di mobil SUV hitam anti peluru tersebut.Di dalam gang buntu, Melvi sudah banjir keringat dan tubuhnya lelah berlarian dari tadi di kejar tiga orang yang sangat dia kenal sebagai anak buah Johar. Melvi terdesak dan tidak tahu harus kemana lagi dia akan pergi,tangannya gemetar memegang Hp di tangannya yang batreinya sudah sangat sekarat. Jalan yang dia pilih ternyata menuju ke rumah pribadi berpagar tinggi, berapa kalipun dia berteriak tidak ada satu orangpun yang datang menolongnya. Bahkan para pekerja kulit hitam yang banyak melihat Melvi berlari hanya menggedikkan bahu mereka berpura-pura bertanya “Tersesat Nona? Mari bersama kami menikmati sore hari yang indah!” Meminta pertolongan pada para pekerja tersebut sama aja dengan menyodorkan dirinya ke sarang harimau, begitulah yang di pikirkan Melvi. Anak buah Johar menakut-nakuti Melvi dengan mengacungkan pistol d
Baca selengkapnya

99. Pengakuan Daffa

Seiji tetap mendampingi Sean sampai ke ruangan operasi darurat dan terus memanggil nama Sean agar putranya itu tidak tertidur. Hal yang paling berat adalah melihat orang yang kita cintai terluka dan menderita tapi kita tetap ingin dia tidak menyerah dan tanpa kita sadari kita yang memaksanya menahan rasa sakit yang di deritanya. “Papa tau, rasanya sangat panas, perih menusuk dagingmu. Tapi Papa mohon, tetap bersama Papa, Sean! Tetap bersama Papa!” ucap Seiji berulang kali. Tidak ada lagi airmata yang keluar dari mata Seiji namun hatinya yang menangis dan berdarah karena tidak bisa merasakan sakit, perih dan panasnya peluru mengoyak daging anaknya. Sebelumnya Alin yang mendapatkan luka tembakan di punggungnya dan sekarang Sean. Seiji merasa sangat bersalah dan terluka, mungkin dulu dia sangat mudah mengacung pistol dan menembakkan peluru panas ke lawan-lawannya sehingga dia melihat langsung orang yang di kasihinya juga menerima peluru dari orang
Baca selengkapnya

100. Papa Untuk Syelin

Entah sudah berapa lama Alin tertidur namun dia tetap menikmati tidurnya yang bermimpi melihat jernihnya mata biru Sky Yuan di hadapannya. Ada rasa bahagia membuncah di dalam dirinya melihat suami yang sangat dia rindukan itu pagi, siang dan malam ada di depan matanya. Seiji sedang menggendong Syelin di pelukannya di kelilingi Daffa dan Mr. Philippe. Sean dan Irine masih terbaring di atas brangkar, tersenyum melihat kekonyolan Seiji yang mengaku kepada semua orang bahwa Syelin adalah putrinya. Para Dokter dan Suster yang keluar masuk ke dalam ruangan, selalu di perkenalkan oleh Seiji pada putrinya yang kembali tertidur nyenyak di pelukannya.“Dokter, lihat putriku sudah bangun, matanya sangat biru seperti Mommy-nya!” ujar Seiji yang tidak melepaskan Syelin dari dekapan hangatnya setelah bayi yang baru lahir tersebut di bersihkan dan di bungkus selimut. Beruntung Alin masih belum terbangun, kalau tidak, kebohongan Seiji pasti terungkap kar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status