Ada perasaan hangat yang mengalir ke dalam tubuh Mirza saat mendengar ucapan Alin yang cantik bagaikan Dewi di hadapannya. Suara tegas Alin dengan aura yang sangat mendominasi kuat membuatnya tanpa sadar mengikuti semua perkataan Alin. Mirza berdiri dengan susah payah karena anak buah Johar membawanya dengan menyeret tubuhnya sehingga kakinya terdapat lecet dan sangat perih untuk tubuh tuanya.“Nyonya Yuan, total pinjamannya sudah tertera jelas di dalam berkas. Pria pembohong itu mungkin tidak ingat lagi berapa total yang dia pinjam,” Johar berusaha mengendalikan keadaan dan berkata dengan sopan lemah lembut kepada Alin.“Berapa umurmu? Usaha apa yang kamu jalankan, sudah berapa lama dan lokasi usahanya di mana?” Alin sepenuhnya mengabaikan ucapan Johar, dia membuka kursi terdekat dengan Mirza dan duduk di sana sedangkan Mirza berdiri di hadapan Alin.“Tahun ini saya 65tahun, Nyonya. Usaha saya sebelumnya menju
Seiji baru saja mencabut dirinya dari tubuh Irine yang masih sangat lembut dan hangat. Meskipun jaringan mafia Singapura sudah dia kuasai, namun beberapa anggotanya masih ada yang belum kenal dengan Alin adalah wanita yang sangat penting bagi Seiji. Seiji melangkahkan kakinya ke kamar mandi di ruang kantor Irine. Seiji tadinya hanya berencana memberikan berkas laporan Johar pada Irine malah berakhir dengan percintaan mereka di atas sofa karena ruangan kantor Irine tidak memiliki kamar pribadi dengan kasur empuknya. Tapi sudah ada kamar mandi mewah di dalam ruangan kantornya. Anehnya berkas laporan yang di bawah Seiji dia letakkan di meja Billy--asisten Irine yang ruangannya berbeda dengan ruangan kerja Irine.Saat Seiji membersihkan otot tubuhnya di bawah shower, pintu shower terbuka dari luar. Irine masuk dan masih belum berpakaian karena selesai percintaan panas sekejap mereka tadi, Seiji menelanjangi tubuh Irine seperti biasanya dia mencumbu wanita bertubuh tinggi dan mont
Kita sering bertemu keajaiban di saat titik terendah dalam hidup kita, karena itu jangan pernah menyerah dan tetap percaya bahwa Tuhan itu ada, siap memberikan pertolonganNYA melalui siapapun yang dia kehendaki. Mirza sudah pasrah saat Johar memaksanya untuk menjaminkan istri dan anak perempuannya menjadi jaminan pelunasan hutangnya. Bahkan surat perjanjian itu di tandatangani dengan darah, anak buah Johar melukai jempol tangannya untuk mengucurkan darah yang di tempelkan ke atas surat perjanjian sebagai cap jempol Mirza.Saat anak buah Johar menendang pintu rumahnya, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Johar. Ternyata di dalam ruangan juga sudah ada wanita dengan perut hamil besar yang dia hanya tahu wanita itu adalah istri dari Sky Yuan yang sempat terekspos photonya di surat kabar dan berita televisi, wanita yang sangat cantik namun wajahnya sangat dingin dengan suara yang tegas dan auranya dominan.Sekarang Mirza berada satu mobil dengan wanita yang s
Alin duduk sambil menyandarkan punggungnya ke kursi saat mobil yang di kendarai Brook kembali meninggalkan halaman parkir. Kali ini bersama Sean dan Keita di dalam mobil Alin. Mr. Philippe menangani urusan keuangan menemui Mr. Norman—sang Notaris keluarga Yuan. Dan Seiji juga dengan urusannya mengemudikan mobilnya bertolak belakang dengan mobil yang di kemudikan oleh Brook. “Cepat pulang dan istirahat, Oke?” bisik Seiji pada Alin sebelum mereka berpisah, lalu berpesan pada Sean dan Keita untuk selalu menjaga Alin juga Brook agar mengemudikan mobil dengan hati-hati. Mobil yang di kemudikan Brook berkecepatan sedang, Keita duduk di kursi penumpang di samping Brook dan Sean yang duduk di samping Alin terlihat sibuk dengan tablet dan komputer di pangkuan mereka masing-masing. “Kei?” panggil Alin saat sudut bibir Keita menyunggingkan seringai senyuman dan begitu juga dengan Sean. Keita berkolaborasi dengan sangat baik dalam hacker bersama Sean yang menjadi banyak belajar pada anak buah
Alin sedikit gelisah duduk di dalam mobil, meminta Brook untuk pergi melindungi Sean dan Keita, meninggalkan Alin sendiri di mobil SUV hitam anti peluru tersebut.Di dalam gang buntu, Melvi sudah banjir keringat dan tubuhnya lelah berlarian dari tadi di kejar tiga orang yang sangat dia kenal sebagai anak buah Johar. Melvi terdesak dan tidak tahu harus kemana lagi dia akan pergi,tangannya gemetar memegang Hp di tangannya yang batreinya sudah sangat sekarat. Jalan yang dia pilih ternyata menuju ke rumah pribadi berpagar tinggi, berapa kalipun dia berteriak tidak ada satu orangpun yang datang menolongnya. Bahkan para pekerja kulit hitam yang banyak melihat Melvi berlari hanya menggedikkan bahu mereka berpura-pura bertanya “Tersesat Nona? Mari bersama kami menikmati sore hari yang indah!” Meminta pertolongan pada para pekerja tersebut sama aja dengan menyodorkan dirinya ke sarang harimau, begitulah yang di pikirkan Melvi. Anak buah Johar menakut-nakuti Melvi dengan mengacungkan pistol d
Seiji tetap mendampingi Sean sampai ke ruangan operasi darurat dan terus memanggil nama Sean agar putranya itu tidak tertidur. Hal yang paling berat adalah melihat orang yang kita cintai terluka dan menderita tapi kita tetap ingin dia tidak menyerah dan tanpa kita sadari kita yang memaksanya menahan rasa sakit yang di deritanya.“Papa tau, rasanya sangat panas, perih menusuk dagingmu. Tapi Papa mohon, tetap bersama Papa, Sean! Tetap bersama Papa!” ucap Seiji berulang kali.Tidak ada lagi airmata yang keluar dari mata Seiji namun hatinya yang menangis dan berdarah karena tidak bisa merasakan sakit, perih dan panasnya peluru mengoyak daging anaknya. Sebelumnya Alin yang mendapatkan luka tembakan di punggungnya dan sekarang Sean. Seiji merasa sangat bersalah dan terluka, mungkin dulu dia sangat mudah mengacung pistol dan menembakkan peluru panas ke lawan-lawannya sehingga dia melihat langsung orang yang di kasihinya juga menerima peluru dari orang
Entah sudah berapa lama Alin tertidur namun dia tetap menikmati tidurnya yang bermimpi melihat jernihnya mata biru Sky Yuan di hadapannya. Ada rasa bahagia membuncah di dalam dirinya melihat suami yang sangat dia rindukan itu pagi, siang dan malam ada di depan matanya.Seiji sedang menggendong Syelin di pelukannya di kelilingi Daffa dan Mr. Philippe. Sean dan Irine masih terbaring di atas brangkar, tersenyum melihat kekonyolan Seiji yang mengaku kepada semua orang bahwa Syelin adalah putrinya.Para Dokter dan Suster yang keluar masuk ke dalam ruangan, selalu di perkenalkan oleh Seiji pada putrinya yang kembali tertidur nyenyak di pelukannya.“Dokter, lihat putriku sudah bangun, matanya sangat biru seperti Mommy-nya!” ujar Seiji yang tidak melepaskan Syelin dari dekapan hangatnya setelah bayi yang baru lahir tersebut di bersihkan dan di bungkus selimut. Beruntung Alin masih belum terbangun, kalau tidak, kebohongan Seiji pasti terungkap kar
Lala tidak bisa bangun dari ranjangnya, perutnya mual seperti ada penyakit dalam lambungnya. Apapun yang dia makan dan minum, seperti magnet menarik segala yang ada di alam tubuhnya untuk di keluarkan melalui mulutnya.Dimi sudah di hubungi oleh Dokter Senior yang membantu Lala meningkatkan pembelajarannya di Siniy Dom—rumah sakit swasta milik Dimitri Severe yang hanya berisi sumber daya bertalenta tinggi yang siap untuk di kirim membantu kemanusiaan di seluruh dunia.“Kak Dimi,” panggil Marla, Dokter senior di Siniy Dom yang mendampingi Lala.“Ada apa dengannya? Menurut laporanmu, sudah sepekan terakhir dia seperti gejala orang keracunan. Apakah kamu sudah menyelidiki makanan, minuman dan ruangan kamarnya?” tanya Dimi yang merupakan wakil pemimpin kelompok Mafia Rusia, pemimpin tertingginya adalah Xiao Zhang yang merupakan kakak angkat Dimi.Ada banyak lawan yang ingin merebut posisi Dimi ataupun meng