Saking lamanya diam-diaman, akhirnya Anin mulai merasa ngantuk dan tertidur di sofa. Ares sendiri sibuk mengeceki email pekerjaannya sejak tadi.Sampai akhirnya Ares menyadari ketika suara dengkuran kecil milik Anin terdengar ke telinganya. Ares tersenyum kecil ketika melihat mulut Anin yang sedikit melongo hingga tampak terlihat begitu menggemaskan.“Maaf, Pa, Ma. Ampun, hiks!” rancau Anin, sembari kedua matanya terpejam. Yang membuat Ares semakin kaget, Anin menangis dalam tidurnya. “Ampun, Pa, Ma,” imbuhnya sembari menangis tergugu.Melihat Anin yang terus menangis dalam tidur membuat Ares merasa benar-benar tidak tega. Entah kenapa hatinya ikut terasa sakit luar biasa.Air mata yang berjatuhan membasahi pipi membuat Ares langsung mengusapinya dengan lembut. Dibelainya pipinya itu perlahan-lahan.Isak tangis Anin benar-benar membuat hati Ares sangat nyeri. “Kamu kenapa, Nin? Apa setiap tidur selalu menangis seperti ini?” gumam Ares, terus memandangi wajah ayu perempuan itu.Setelah
Last Updated : 2022-09-04 Read more