Semua Bab Salahkah Aku Mencintaimu?: Bab 11 - Bab 20

87 Bab

Bab 11 - Terkena Kamera Paparazzi

Tak tinggal diam, Ares langsung berdiri dari tempat duduknya dan segera keluar dari kedai kopi menuju di mana Anin berada.“Anindya!” serunya memanggil.Sang empu yang dipanggil langsung menoleh dan terkejut luar biasa ketika yang memanggil dirinya itu pria asing kemarin malam yang menolongnya.Dengan cepat Anin langsung mengubah mimik ekspresi wajahnya yang terkejut menjadi datar. Bahkan Anin menoleh kanan dan kiri takut ada yang mengenali dirinya kemudian memotret.“Ares.”“Kamu kenapa pergi dari apartemen aku?”Tampak wajah gugup dari Anin saat ini. Perempuan itu dengan cepat langsung mengendalikan ekspresinya kembali. Baru saja Anin ingin menjawab—baru membuka mulutnya mendadak Ares mengucapkan sesuatu yang membuat Anin tidak enak sendiri.“Nadia usir kamu, ya? Maafin sikap adik aku itu. Dia memang sedikit galak dan cerewet tetapi aslinya dia baik kok.”Anin memilih diam
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-01
Baca selengkapnya

Bab 12 - Bibit, Bebet, dan Bobot

Seusai bekerja seharian, Ares langsung pulang ke rumah. Melihat ibu-nya yang sedang duduk di sofa membuat Ares langsung menghela napas panjang dengan kasar.Sekar yang melihat kedatangan Ares langsung tersenyum manis. “Ares sini, Nak,” ucap Sekar—menepuk sofa di sebelahnya. Ares tersenyum tipis dan berjalan menuju Sekar.Ketika sudah berada di depan Sekar, Ares langsung salim seperti biasa dan duduk di samping perempuan yang sudah melahirkannya.“Sudah makan?”“Belum.”“Kalau begitu makan dulu.”“Iya, Bu. Nadia tidak kelihatan di mana?”“Biasa lagi di kamar buat nidurin si Kakak yang dari tadi susah banget disuruh tidur,” jelas Sekar—wajahnya tampak berbinar bahagia ketika menjelaskan sesosok cucunya itu. “Sebaiknya kamu makan duluan. Nunggu Nadia suka lama,” ajak Sekar, berdiri.Ares sendiri menurut untuk langsung makan. Sekar menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-02
Baca selengkapnya

Bab 13 - Kegigihan Seorang Adik

Melihat rasa penasaran Nadia yang sangat membubung tinggi tentu saja membuat Ares paham betul sifat adiknya ini. Tidak akan menyerah sebelum mendapatkan jawaban yang diinginkan.“Sejak kamu kasih tahu berita soal Anin.”“Hah?! Jadi gara-gara berita soal Anin, Mas Ares buat akun media sosial?”“Hm.”Nadia dibuat menganga kembali. Tidak menyangka jika kakaknya yang anti media sosial bisa langsung berubah secepat kilat gara-gara selebgram bernama Anin itu.Melihat kakaknya seperti itu, Nadia merasa tidak suka. Pasalnya jika Mas Ares—kakaknya dekat dengan Anin pasti semua silsilah keluarganya ini akan ikut tersorot. Nadia tidak mau kehidupan privasi keluarganya sampai terbongkar. Apalagi bapaknya pernah menikah sampai empat kali. Nadia tidak mau keluarganya yang sudah adem ayem harus dirusuhi oleh para netizen.“Kalla udah tidur?” tanya Ares—menanyakan keponakannya—anak dari Nadia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-04
Baca selengkapnya

Bab 14 - Kandidat Istri Untuk Mas Ares

Pagi ini di kediaman keluarga Sastrowidjojo tampak ada yang berbeda dari biasanya. Tentu saja karena ada ketambahan orang baru yang ikut bergabung sarapan di keluarga ini. Widi—teman sekaligus sahabat Nadia yang datang pagi-pagi ini benar-benar mengikuti saran dari sahabatnya itu.“Kamu bawa apa, Wid?”“Kue buat Mas Ares.”“Sip! Mas Ares masih siap-siap di kamar. Lo yang mau kenalan tapi gue yang ngerasa deg-degan sendiri.”Widi terkekeh pelan karena ucapan Nadia yang justru semakin membuatnya ikut nervous. Namun, Widi mencoba bersikap tenang seperti biasa.Tak lama datang Sekar—Ibu dari Ares juga Nadia yang merasa terkejut ada tamu sepagi ini. Nadia yang tahu ekspresi kaget Ibu-nya langsung segera memberitahukan pelan-pelan.“Ini Widi, Bu. Sahabat yang Nadia ceritain waktu itu.”“Yang mau kamu jodohkan sama Ares?”Nadia mengangguk semangat sebagai jawaban.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-06
Baca selengkapnya

Bab 15 - Jepretan Hengpong Jadul

Mendengar suara wartawan yang nekat masuk ke toilet pria membuat Anin langsung membekap mulutnya sendiri. Tak hanya itu, Anin pun ikut nekat dengan menaiki closet duduk agar kaki-nya tidak ketara.Ares yang paham akhirnya ikut diam, dan memastikan jika orang yang tengah membicarakan nama Anin sudah keluar toilet.“Sudah aman,” kata Ares, memberitahukan Anin.Anin langsung mengembuskan napas lega. Ia pun langsung turun dari closet duduk yang dibantu oleh Ares.“Thanks.”Anin yang ingin keluar dari bilik toilet langsung dicegah oleh Ares. “Tunggu.”Anin langsung berhenti dan menoleh ke arah samping—di mana ada Ares di sana. Anin menatap Ares—menunggu pria itu untuk mengatakan sesuatu.“Kabar kamu gimana?”Anin melongo tidak percaya ketika ditanya kabar oleh pria asing bernama Ares itu. “Baik.”“Janin kamu?”Kedua bola mata Anin langs
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-07
Baca selengkapnya

Bab 16 - Mencari Mangsa

Anin yang berhasil kabur dari kejaran wartawan akhirnya bernapas lega. Anin merasakan perutnya sedikit sakit, namun ia hanya bisa memejamkan kedua matanya sembari menarik napas panjang dan mengembuskan secara perlahan.Sesampainya di rumah Regas—manager Anin, perempuan itu segera membuka pagar rumah dan menekan bel pintu utama.Ting nong!Kurang lebih lima menitan menunggu, akhirnya pintu itu dibuka oleh sang pemiliknya langsung. Anin sendiri langsung menyelonong masuk tanpa permisi.“Eh, lo ke mana aja, Nin? Gue telepon kenapa enggak diangkat-angkat,” cerocos Regas langsung mengomeli Anin.Anin yang lelah akan dunia tipu-tipu ini langsung menghela napas panjang. “Gue hamil.”“Hah?!” tampak terlihat ekspresi syok di wajah Regas. “Jangan bercanda deh. Lo lagi bikin youtube, ya? Lo lagi ngeprank?”“Dih apaan, sih? Sejak kapan gue punya chanel youtube?”“Iya j
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-07
Baca selengkapnya

Bab 17 - Heboh Kandasnya Hubungan Anin-Rayyan

Selesai makan malam bersama tadi, Nadia masih saja terus mendesak dan menatap sinis sang kakak.Bahkan ketika sudah masuk ke rumahnya, Nadia terus membuntuti Ares yang memang tengah berjalan ke kamar Nadia sembari menggendong Kalla untuk ditaruh di atas tempat tidur karena dalam perjalanan pulang keponakannya tertidur.“Mas.”“Kalau mau bicara di luar aja. Kasihan Kalla sama Ghaisan.”Nadia mengangguk setuju. Bahkan Nadia pun melakukan hal yang sama—menaruh Ghaisan di atas tempat tidur—di samping Kalla. Nadia bahkan menepuk-nepuk sebentar agar anak laki-lakinya tidak bangun.Setelah merasa sudah pulas, Nadia segera keluar kamar dan menemui kakaknya itu di teras samping rumah.“Mas kenapa masih ketemuan sama Anin, sih? Mas tahu sendiri dia lagi banyak masalah sama pacarnya itu!” tembak Nadia menerocos panjang lebar. “Aku mohon jauhi Anin,” pinta Nadia, memelas.“Kenapa M
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-07
Baca selengkapnya

Bab 18 - Semua Demi Uang

Anin yang tengah melihat berita tentang dirinya di tv dan media sosial lambe murah merasa geram sendiri. Bisa-bisanya Rayyan membuat statement seperti itu.“Berengsek!” umpat Anin, emosi.“Mending kita ajak ketemuan aja itu cowok berengsek!” sambar Regas, ikut kesal jika artisnya dibuat skandal seperti ini. Untuk mendapatkan job memang baik, tapi reputasinya menjadi jelek di mata netizen. “Ada acara talk show ngundang nih. Mau ambil enggak?” imbuh Regas menanyakan ketersediaan Anin.“Enggak!”“Lumayan cuannya lho, Nin.”“Lo masih mikirin cuan, Bang? Kondisi gue lagi begini. Gue enggak mau orang lain tahu kondisi gue sekarang yang berbadan dua.”“Tapikan belum kelihatan. Bisa ditutupi pakai jaket. Itung-itung lo bisa balas dendam ke Rayyan atas berita yang dikonfirmasikan dia itu salah.”Anin hanya menggelengkan kepala-nya saja. Tidak menyangka jika man
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-10
Baca selengkapnya

Bab 19 - Berduaan Di Apartemen

Ares yang sudah masuk ke dalam apartemen merasa canggung. Ini pertama kali dirinya mendatangi apartemen seseorang. Terlebih ini lawan jenis. Ares biasanya lebih suka bertemu di luar apartemen atau lebih memilih ke rumah ibunya—Sekar.Maka dari itu Nadia merasa murka ketika tahu jika ia membawa Anin ke dalam apartemen yang dianggap suci oleh Sekar sekaligus adiknya itu. Karena bagi mereka berdua tidak ada perempuan yang dibawa Ares ke dalam sana, terkecuali Anin kemarin malam.“Silakan duduk. Mau minum apa?” tanya Anin, santai.“Apa saja.”“Kalau begitu air putih aja, mau?” ledek Anin, mencoba mencairkan suasana yang canggung. Anin tahu jika Ares tampak tidak nyaman berada di tempatnya ini. “Kopi aja kali, ya.”“Boleh.”Anin akhirnya pamit ke dapur. Perempuan itu langsung membuatkan secangkir kopi untuk Ares. Saat sudah selesai, Anin menaruh di atas meja—di depan Ares.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-20
Baca selengkapnya

Bab 20 - Viralnya Seorang Antares Sastrowidjojo

Setelah mendapatkan telepon dari Regas, Anin langsung menyalakan tv di apartemennya. Bahkan ia tadi tidak sempat mengucapkan salam sebelum menutup telepon bersama managernya.Anin benar-benar tidak menyangka jika kebersamaan dirinya bersama Ares sampai terciduk oleh media.“Sial! Tadi ada wartawan yang menguntit ke sini!” umpat Anin, murka.Parahnya posisi yang diambil benar-benar sangat dipahami oleh Anin. Orang itu mengambil foto dan video dirinya bersama Ares barusan di dekat pot besar milik tetangga. Herannya Anin kurang peka ada orang di sana.Buru-buru Anin langsung berjalan keluar unit apartemennya. Mencoba mengecek posisi orang yang sudah kurang ajar menyusup ke gedung apartemen ini.“Pak, tadi lihat siapa orang yang datang ke sini?” tanya Anin kepada petugas kebersihan yang tengah menyapu lorong.“Tidak tahu Mbak Anin. Saya baru tugas soalnya.”“Oke, makasih banyak, Pak.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status