“Bisakah kau melakukan semua tugas itu?” tanya Brian, keesokan hari di ruangan kantor Nayra, diiringi matanya yang menatap wanita itu lekat-lekat, dari jarak yang lagi-lagi teramat dekat. Meskipun Brian selalu melakukan itu, tapi tatapan matanya kali ini benar-benar berbeda dari biasanya. Tatapan yang seolah tidak akan membiarkan siapapun atau apapun kabur dari seluruh lingkup matanya.Apa ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin?Seketika, ingatan tentang kemarin malam, kembali menyeruak ke pikiran Nayra.***Kemarin malam...Brian masih terdiam, saat Nayra sudah beranjak untuk menagih jawaban atas pertanyaannya, tentang apa yang Brian lakukan di depan kamarnya. Namun, daripada memberi jawaban yang Nayra tunggu, Brian justru memberi pertanyaan yang tidak Nayra harapkan.“Beristirahatlah..” Brian hanya berjalan menuju kamarnya, dengan dingin tanpa senyuman, yang biasanya menghiasi wajah sepupu palsunya itu.Ada apa dengan Brian?Dengan pertanyaan di kepala Nayra, ia pun memutuskan
Read more