Home / Romansa / PEWARIS PENGGANTI / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of PEWARIS PENGGANTI: Chapter 31 - Chapter 40

103 Chapters

BAB 30 GODAAN PERJALANAN BISNIS

Di tempat lain, setelah ultimatum dari sang kakek untuk tidak lagi berhubungan dengan Nayra, Rehan mendapat kesempatan terakhir untuk memperbaiki keadaan perusahaan yang telah kehilangan kontrak kerjasama dengan Allison Tech ke tangan Roland Group. Namun selain itu, Rehan juga harus menghadapi konsekuensi dari tindakan gegabahnya, yaitu pengawasan ketat dari anak buah Albert yang dikirim padanya diam-diam –meskipun Rehan menyadarinya.“Apa sudah ada kabar dari Warren?” tanya Rehan, saat ia baru saja tiba di kantor pagi-pagi buta setelah hari yang panjang kemarin.Martha yang sudah bersiaga di mejanya, menjawab dengan lembut, menyembunyikan kegugupannya berhadapan dengan Rehan tanpa ada siapapun di sekitar mereka –karena karyawan lain belum datang. “Sudah Tuan.. Besok pagi..”“Besok?” Rehan mendekati Martha yang sudah berdiri, untuk mendengar lebih jelas.Martha semakin gugup, karena tanpa sengaja mencium aroma menawan perpaduan kapulaga, melati arab dan kayu cendana yang selalu mengget
Read more

BAB 31 GODAAN PERJALANAN BISNIS II

Setelah kabur dari Martha, Rehan yang sedang bergegas mencari penginapan lain, terhenti oleh sayup-sayup suara dari arah meja resepsionis di lobi hotel.“Bukannya wanita itu yang terus menelepon untuk memesan satu kamar hotel tersisa, setelah semua kamar dipesan yang lain?”Rehan melirik beberapa pegawai hotel yang salah satunya adalah wanita yang menanggapi keluhan Rehan tadi tentang kamar di hotel ini.“Wanita itu seperti sengaja memesan satu kamar hotel saja untuk mereka, apa aku salah?” pegawai yang sebelumnya tampak lembut, seolah tidak akan banyak bicara, justru memimpin pembicaraan remeh yang menarik perhatian Rehan.Apa mereka sedang membicarakan Rehan dan Martha?“Tapi untuk apa?” tanya yang lain, bingung dengan kecurigaan rekan kerjanya.“Siapa yang tahu..” sambil mengangkat pundak dan dengan ekspresi nakal, ia membuat rekan-rekan kerjanya tertawa, bersama imajinasi liar yang langsung terbesit di pikiran mereka.Rehan yang merasa ganjil dengan pembicaraan itu, mencoba mendeka
Read more

BAB 32 KECANTIKAN ITIK BURUK RUPA

Kantor Roland Group, di waktu yang sama..“Nayra.. Jangan lupa datang ke pestaku besok ya!” seru Lucy sebelum meninggalkan ruang rapat kantor Roland Group yang sudah mereka pakai tiga hari berturut-turut, bersama Kevin. Nayra masih bersiap untuk kembali ke ruangannya, saat seruan Lucy mulai membuatnya gelisah. Minggu lalu, Lucy memang sudah mengundang Nayra untuk datang ke pesta ulang tahunnya yang ternyata diadakan besok. Alasan yang membuat Nayra gelisah adalah karena itu akan menjadi pengalaman pertamanya datang ke pesta seorang putri kaya, yang tentu berbeda dari pesta pada umumnya.Apa yang harus Nayra lakukan?“Ada apa?” Brian menyadari pikiran Nayra yang mendadak kosong.Nayra menoleh dan memaksa dirinya untuk tersenyum kecil, sambil masih memikirkan banyak hal tentang pesta Lucy.“Apa kau akan datang ke pesta Lucy?” Brian memulai obrolan lain yang persis seperti kegelisahan Nayra.“Sepertinya.. karena ia sudah mengundangku..” jawab Nayra sambil menghela napas singkat. “Ah..
Read more

BAB 33 KECANTIKAN ITIK BURUK RUPA II

Setengah jam lalu...“Nayra! Akhirnya kau datang!” seru Lucy. Dengan langkah kecil dari tubuh mungilnya, yang dibalut gaun putih berhiaskan taburan 6.000 permata dari Calvin Klein. Lucy menghampiri Nayra dan Brian.“Aku hampir tidak mengenalimu, Nona..” goda Lucy, sesaat setelah ia tiba di depan mereka.Nayra tersenyum tipis. Meskipun Nayra tahu bahwa percakapan Lucy dengannya hanya akan menjadi makanan pembuka, sebelum Lucy menyantap makanan utamanya yaitu Brian.Ada rona merah muncul di pipi Lucy yang dirias tipis, saat ia menatap Brian yang tampil elegan dan bersahaja dengan jas hitam mewahnya. Nayra yang menyadari itu, hendak meninggalkan mereka setelah beberapa ucapan selamat untuk ulang tahun Lucy yang ke-28 ini, sebelum mereka tiba-tiba diserbu oleh kehebohan dari teman-teman Lucy dan Brian.Pesta yang baru saja di mulai itu, sudah diisi oleh kalangan elit muda yang sebagian besar pernah Nayra lihat di berita –tentang eksekutif muda di Bexley State. Oleh karena itu, kehadiran Na
Read more

BAB 34 PUTRI PALSU NEGERI DONGENG

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Nayra, sambil memeriksa Lucy yang berdiri dengan wajah suramnya, tiga meter di belakang Brian.“Apa pestanya tidak membosankan?” Brian mengalihkan pembicaraan, tanpa melihat ke belakang, tempat kedua mata Nayra terhenti dengan gelisah.Tidak hanya karena punggung Rehan yang sudah menghilang, setelah kecanggungan yang menyekap mereka beberapa detik lalu. Tapi juga ekspresi pemilik pesta yang sudah berubah gelap, tidak seperti gaun putihnya yang bercahaya.“Apa kau tidak kembali pada Lucy?” Nayra masih bersikukuh pada topik yang sama, “Bukankah kau harusnya berdansa dengannya?”Senyum cerah yang biasanya bertengger di wajah Brian, kini tergantikan dengan senyum getir yang Nayra tidak mengerti alasannya.“Lalu bagaimana denganmu?” Brian mencoba menahan senyumnya agar tidak pudar, meskipun hatinya sudah sulit untuk tersenyum, di depan cinta pertamanya yang terus mendorongnya pada wanita lain.“Aku..” Nayra sempat ragu, sebelum kembali berbohong sepert
Read more

BAB 35 PUTRI PALSU NEGERI DONGENG II

Nayra baru saja keluar dari toilet, setelah membersihkan pikiran dan hatinya. Tepat ketika ujung matanya menangkap sepasang pria dan wanita yang sedang berbincang, di belakang salah satu meja di sudut ruangan.Jika saja Nayra tidak mengenali mereka, ia mungkin akan berpikir, bahwa mereka hanya salah satu dari sekian banyak pasangan kekasih yang datang ke pesta itu. Tapi mereka adalah Rehan dan Martha!“Mereka cocok sekali ya..” celetuk sebuah suara di belakang Nayra, bersama suara lain yang menyetujui itu.Nayra menoleh lagi pada orang yang sedang dibicarakan. Rehan dengan jas hitam mewahnya dan Martha dengan gaun merahnya yang menawan. Bermodelkan sleeveless dress tulip yang memperlihatkan pundak lancip dan kakinya yang jenjang, serta heels perak yang menambah keanggunan. Martha lebih menarik perhatian para tamu undangan, dibanding wanita-wanita kalangan atas di pesta itu.Mereka berdua seolah tenggelam dalam dunia mereka sendiri, bersama kilau lampu yang secara ajaib menyorot mere
Read more

BAB 36 SIMULASI KENCAN

Malam sudah terbenam dalam kegelapan dan kesunyian. Saat Nayra yang sedang bersiap untuk tidur, mendapatkan pesan tidak terduga dari pria yang memberinya banyak perasaan aneh. Terutama hari ini. Rehan.“Mengapa ia tiba-tiba mengajakku berkencan.. dan besok?” Nayra memiringkan kepala, sambil menggigit buku-buku jarinya dengan gugup. Entah kenapa, bayangan bahwa ia akan berkencan dengan Rehan, membuatnya tidak bisa tenang.Nayra masih mengabaikan pesan yang ia dapatkan, sampai beberapa menit kemudian, si pengirim pesan meneleponnya. Apa ia harus mengabaikannya lagi?Tunggu.Tapi kenapa ia harus mengabaikannya? Bukannya itu lebih aneh? Padahal mereka tidak memiliki masalah apapun, sampai ia harus menghindari Rehan. Tapi..Pikiran Nayra masih tersesat mencari jawaban untuk semua keraguannya, terutama saat ia sadar bahwa yang menjadi masalah adalah perasaannya sendiri. Perasaan yang mulai merasukinya sejak pesta beberapa jam lalu.“Halo?” “Oh?” Nayra terbelalak, melihat telepon Rehan yan
Read more

BAB 37 SIMULASI KENCAN II

Alasan yang membuat Rehan mengajak Nayra untuk melakukan simulasi kencan hari ini adalah karena Brian, pria yang namanya baru saja keluar dari mulut wanita di depannya.Setelah kemarin, dengan kalut membatalkan semua pertemuan bisnisnya, karena mendengar kedatangan Brian dan Nayra ke pesta ulang tahun Lucy dari sang pemilik pesta. Lalu, ia melihat bagaimana Brian tidak berhenti menatap Nayra, saat wanita itu berdansa dengannya. Di tambah, Brian merebut kesempatannya untuk bersama Nayra lebih lama, karena ia membawa wanita itu pulang begitu saja tanpa Rehan tahu mengapa. Jika itu semua bukan alasan yang cukup untuk mendorong Rehan menampakkan rahangnya, dengan menunjukkan secara jelas, siapa yang akan lebih mungkin bisa mengencani Nayra. Maka alasan apa lagi yang ia butuhkan untuk itu?Tapi sekarang, bahkan saat mereka sedang berkencan –yang tersembunyi di balik selubung ‘simulasi kencan’, Brian masih muncul sebagai gangguan bagi mereka. Dengan namanya yang Nayra sebut saat Rehan da
Read more

BAB 38 TEKAD BARU SANG HARIMAU TIDUR

Beberapa menit sebelum harimau tidur itu bangun, Nayra masih berusaha memberikan napas buatan padanya. Sayang, itu tidak langsung berhasil mengembalikan kesadaran pria itu, setelah tenggelam di pantai beberapa waktu lalu.Nayra yang semakin panik, beranjak mencari orang di sekitar sana, tapi tidak ada satu semutpun yang lewat. Sesaat setelah ia kembali ke sisi Rehan untuk melakukan pertolongan lain yang bisa ia lakukan, sebuah tangan tiba-tiba menarik tangan Nayra dan wajahya dengan satu tangan yang lain.Seperti kelaparan, orang yang menarik Nayra, mengisap bibirnya dengan cepat, diikuti debaran jantung keduanya yang bisa melebihi deburan ombak di depan mereka.“APA YANG KAU LAKUKAN?!” Nayra sudah melepaskan dirinya dari orang itu. Rehan.Jantungnya masih belum berhenti berpacu dengan cepat, seperti ratusan kuda yang berlari di arena balap. Sedangkan Rehan yang sudah sadar entah sejak kapan, mendudukan dirinya sendiri dengan susah payah, hingga ia bisa melihat kedua mata Nayra yang
Read more

BAB 39 TUGAS GILA

“Bisakah kau melakukan semua tugas itu?” tanya Brian, keesokan hari di ruangan kantor Nayra, diiringi matanya yang menatap wanita itu lekat-lekat, dari jarak yang lagi-lagi teramat dekat. Meskipun Brian selalu melakukan itu, tapi tatapan matanya kali ini benar-benar berbeda dari biasanya. Tatapan yang seolah tidak akan membiarkan siapapun atau apapun kabur dari seluruh lingkup matanya.Apa ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin?Seketika, ingatan tentang kemarin malam, kembali menyeruak ke pikiran Nayra.***Kemarin malam...Brian masih terdiam, saat Nayra sudah beranjak untuk menagih jawaban atas pertanyaannya, tentang apa yang Brian lakukan di depan kamarnya. Namun, daripada memberi jawaban yang Nayra tunggu, Brian justru memberi pertanyaan yang tidak Nayra harapkan.“Beristirahatlah..” Brian hanya berjalan menuju kamarnya, dengan dingin tanpa senyuman, yang biasanya menghiasi wajah sepupu palsunya itu.Ada apa dengan Brian?Dengan pertanyaan di kepala Nayra, ia pun memutuskan
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status