Beranda / Fantasi / Pendekar Naga Biru / Bab 161 - Bab 170

Semua Bab Pendekar Naga Biru: Bab 161 - Bab 170

436 Bab

Labirin Hutan Buangan

Hutan Buangan di sini hanyalah hutan yang berisi pepohonan hitam yang sudah mati. Dari kejauhan saja hutan ini sudah terlihat kelam dengan banyaknya pohon-pohon mati yang sudah menghitam. Hawa kegelapan makin terasa dengan banyaknya kabut-kabut hitam yang ada di sekeliling hutan ini. Terkesan hutan ini mudah untuk dilewati dan tidak berpenghuni karena tandus dan gersangnya Hutan Buangan ini. Setelah memasuki Hutan Buangan baru terasa keganjilan karena di dalam Hutan Buangan memiliki labirin yang banyak sekali. Biasanya labirin hanya berupa dinding batu atau dinding yang ditumbuhi tanaman merambat yang menutupi pandangan saat memasuki jalan yang bercabang-cabang. Tapi itu tidak berlaku untuk Labirin Hutan Buangan. Labirin di Hutan Buangan memiliki banyak pohon-pohon yang sudah tua dan mati di samping kiri dan kanan yang tinggi sekali menutupi semua akses jalan di kiri dan kanan labirin. Warna hitam pohon ini ditambah banyaknya akar-akar serabut yang masih menempel pada pohon mati
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-27
Baca selengkapnya

Naga Api Sungai Merah

Tantangan terberat untuk Candaka dan Jayanti adalah melewati Sungai Merah yang penuh aliran lahar gunung berapi. Tidak bisa menggunakan kemampuan mereka adalah penyiksaan yang sangat kejam, karena dengan kemampuan manusia biasa harus bisa melewati sungai yang sangat panas ini.Perjalanan Candaka dan Jayanti untuk menemui Drago akan segera berakhir jika mereka berhasil melewati Sungai Merah ini.Sungai Merah mengelilingi daerah di sekitar Gunung Berapi Naga. Lahar-lahar panas dari letusan gunung berapi ini mengalir di Sungai Merah.Sungai Merah sangat lebar dan luas. Semua lahar panas tumpah ruah ke sungai ini tapi anehnya lahar panas di sungai ini tidak pernah penuh dan sampai meluap keluar dari sungai.Hanya ada satu jalan akses menuju ke Gunung Berapi Naga yaitu jembatan gantung yang terbentang sepanjang Sungai Merah.Jembatan gantung yang sempit sehingga hanya bisa dilalui satu orang ini sangat berbahaya karena pegangan di kiri dan kanan hanya tali temali saja yang juga membuka ru
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-27
Baca selengkapnya

Gunung Berapi Naga

Perjalanan panjang Candaka dan Jayanti akhirnya menemui hasilnya dengan tiba di Gunung Berapi Naga yang sangat tinggi sekali. Puncak gunung bahkan tidak kelihatan karena tertutup oleh awan kegelapan langit Alam Iblis.Gunung Berapi Naga memiliki beberapa anak gunung di sekelilingnya yang tiada henti-hentinya meletus dan memuntahkan lahar panas serta bebatuan panas ke udara yang beberapa berjatuhan di sekeliling Candaka dan Jayanti.“Hati-hati kanda..”, teriak Jayanti yang juga hampir terkena bebatuan panas dari gunung berapi ini.Candaka tampak sibuk menepis bebatuan panas ini dengan Pedang Mitologinya. Pedang Naga Api dia titipkan kepada Jayanti yang bisa menyimpannya di Alam Hampa miliknya.Sama halnya dengan Jayanti yang juga sibuk menepis beberapa bebatuan panas dari gunung berapi ini dengan Pedang Naga Langitnya.“Kita harus mencari tempat berlindung, kanda..Batu panas ini tidak ada henti-hentinya berjatuhan!”, teriak Jayanti di tengah gemuruh jatuhnya batuan-batuan panas ini.“A
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Dhee Gu

Candaka dan Jayanti masih berusaha menelusuri labirin goa yang menyesatkan ini. Saat mereka sudah hendak menyerah dan kembali untuk keluar dari goa, terdengar suara lirih orang yang sedang kesakitan.Suaranya cukup pelan tapi terdengar oleh Candaka yang telinganya mulai sensitif mendengar suara-suara yang pelan sejak dia mempelajari Jurus Naga Buta.“Adinda dengar! Ada suara di balik dinding goa ini”, kata Candaka yang tiba-tiba mendengar suara lirih yang sangat pelan iniJayanti yang tidak mendengar apa-apa berusaha menempelkan telinganya ke dinding goa dan benar saja terdengar suara lirih orang yang sedang kesakitan.“Jangan-jangan itu Drago..Kita harus menemukan jalan masuk ke sisi lain lorong goa ini”, kata CandakaJayanti yang masih lebih bagus ingatannya mengenai jalanan goa yang berliku-liku ini akhirnya berhasil menemukan jalan yang dimaksud. “Seharusnya jalan ini berakhir di tempat suara orang yang terluka tadi. Tapi jika itu bukan Drago yang kanda temui, kita pulang ya kand
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Naga Raksasa Buangan

Tanpa kesulitan lagi akhirnya Candaka, Jayanti, dan Drago berhasil juga keluar dari goa Gunung Berapi Naga.Kondisi Drago juga belum membaik, tapi paling tidak Drago masih dalam keadaan sadar dan masih ada harapan untuk menolongnya walaupun sangat tipis.Perjalanan masih panjang karena masih harus melewati Sungai Merah, Hutan Buangan, dan Rawa Api sebelum benar-benar bisa keluar dari Alam Iblis ini.Candaka merasakan ada sesuatu yang berbeda saat mereka keluar dari goa. Tidak ada bebatuan panas yang sebelumnya banyak mengenai mereka di luar goa ini sebelum mereka berhasil masuk ke dalam.Pendekar Naga ini mendongakan kepalanya ke atas langit Alam Iblis. Terrnyata jawaban atas keanehan yang dirasakannya ini terhampar di hadapannya.Apa yang dilihatnya membuatnya terkejut karena yang menghalangi bebatuan panas gunung berapi ini ternyata sayap besar Naga yang membentang luas. Naga ini mirip Naga Wyvern yang memiliki sayap lebar dengan tubuh besarnya menutupi seluruh area gunung ini.Naga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Mustika Naga Buangan

Naga Buangan Raksasa langsung menyerang dengan cengkraman naganya yang membuat Candaka harus berguling ke samping menghindari terjangannya. Naga ini kemudian mengeluarkan semburan api berwarna biru.Candaka mengantisipasinya dengan Jurus Naga Tanpa Rasa yang merupakan salah satu Jurus Naga Hijau Menusuk Kalbu. Seluruh tubuh Candaka teraliri membran listrik yang membuatnya tidak terkena efek serangan api biru yang bisa membuat apapun yang terkena semburan api es ini menjadi beku.Untuk memastikan pertahanannya, Candaka juga melindungi dirinya dengan Perisai Naga. Jadi ada perlindungan ganda pada dirinya yang bisa meredam serangan Naga Buangan Raksasa.“Aku peringatkan untuk terakhir kalinya. Jika kamu tidak berhenti juga, aku tidak akan segan-segan lagi mengeluarkan jurus yang bisa membinasakanmu Tuan Naga!”, teriak CandakaNaga Buangan mengeluarkan bola api dari dalam mulutnya yang diarahkan ke Candaka. Kali ini Candaka memutuskan tidak bertahan. Jurus Naga Hijau Menyentuh Kalbu lang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Berpisah Kembali

Candaka dan Jayanti akhirnya berhasil membawa Drago melewati Alam Iblis untuk kembali ke Dunia Naga. Naga Api sangat membantu mereka melewati Sungai Merah.Naga Buangan di Labirin Hutan Buangan tidak berani mendekati Candaka dan Jayanti karena Candaka membawa Mustika Naga Buangan sehingga Jayanti dengan mudah bisa melewati labirin yang benar.Teka-teki Rawa Api masih sama. Hanya saja kali ini mereka agak kesulitan karena membawa Drago yang masih tidak sadarkan diri. Berkat kegigihan dan kecerdikan Jayanti, mereka akhirnya berhasil melewati Rawa Api.Alam Iblis tidak terlalu sulit dilewati karena Naga Buangan juga tidak berani mendekati pemilik Mustika Naga Buangan.Sesampainya di Dunia Naga, Drago langsung dirawat di gubuk Naga Es.“Tinggalkan saja Drago di sini, biar kakek yang merawatnya. Dia sudah tidak berbahaya lagi karena jiwa naganya sudah musnah”, kata Naga Es“Aku bisa membuka portal dimensi agar kalian berdua bisa sampai dengan cepat ke tempat tujuan kalian”, lanjutnya lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-30
Baca selengkapnya

Kitab Naga 4 : Tendangan Api Naga Jingga

Candaka yang sedang sendirian di kamar penginapannya masih terbayang olehnya wajah Jayanti. Sebenarnya Candaka ingin menyusul Jayanti ke Lembah Naga untuk bersamanya seperti dahulu. Tapi dia sudah melihat kekejaman yang dilakukan Iblis Naga Hitam yang dengan mudahnya membuat Drago yang sakti menjadi manusia biasa yang tidak bisa apa-apa.Kalau sampai Naga Hitam menyerbu Hutan Eksotik lagi demi untuk mendapatkan catatan mengenai kelemahannya, maka keselamatan Jayanti juga terancam.Jalan satu-satunya adalah Naga Hitam harus dihentikan. Jika Naga ini masih hidup atau masih berkeliaran, maka tidak ada kedamaian yang bisa tercipta di Bumi Karimun.Satu-satunya cara untuk menaklukan Naga Hitam adalah mempelajari keseluruhan Kitab 9 Naga. Namun Kitab Naga ini hanya bisa didapatkan lewat mimpi Anak Naga. Kitab 9 aga belum terbentuk jika belum ada mimpi yang dialaminya.Bisa dikatakan Kitab 9 Naga ini tercipta lewat mimpi yang dilalui Pendekar Naga. Kitab ini juga akan hancur setelah dipelaj
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-30
Baca selengkapnya

Kumalasari Jatuh Cinta

Candaka terbangun dengan keringat dingin yang membasahi sekujur tubuhnya. Tadinya dia sudah berpikir kalau dia tidak akan kembali lagi ke dunia dengan jiwanya yang sudah meninggalkan raganya.“Mimpi yang mengerikan..Semoga aku tidak mendapat mimpi yang begitu mengerikan lagi untuk Kitab-Kitab Naga selanjutnya”, pikirnya dengan tubuh yang bergidik dan merinding membayangkan mimpi yang dialaminya barusan.Candaka tidak takut mati, tapi Candaka hanyalah manusia biasa juga yang juga merasa ngeri dengan hal-hal yang berhubungan dengan magis, mistis, dan supranatural. Keturunan naga bukan berarti harus berani segalanya kan?“Kak Candaka..Kakak sudah bangun belum?”Terdengar suara Kumalasari memanggilnya dari balik pintu kamarnya.“Sebentar Mala..”, jawab Candaka sambil membukakan pintu untuknyaKumalasari sudah berpakaian rapi dan cantik sekali. Gadis ini tersenyum manis padanya.Candaka tertawa melihat penampilan Kumalasari, karena gadis ini memakai gaun layaknya wanita bangsawan“Kakak..Ko
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-01
Baca selengkapnya

Kanaya Mahaswari

“Mau jalan-jalan dahulu di Dusun Penyamun ini?”, ajak Candaka setelah mereka selesai makan pagi“Boleh kak..”, jawab Kumalasari dengan perasaan senangDusun Penyamun memiliki pemandangan yang cukup indah dengan lereng-lereng terjalnya yang juga ditumbuhi pepohonan membuat siapapun betah berada lama di dusun ini. Udara di dusun ini juga sangat sejuk bagaikan berada di pegunungan.Tiba-tiba lewat kuda Sembrani dengan kencangnya ditunggangi sosok gadis berpakaian putih dengan rambut panjangnya yang tergerai dan kepala yang diikat bandana merah,Sembrani ini hampir saja menabrak Candaka dan Kumalasari yang sedang berjalan-jalan menikmati keindahan Dusun Penyamun.“Hati-hati kalau jalan!”, tegur gadis ini kemudian memacu Sembrani lebih kencang lagi seakan terbang tanpa menyentuh bumi.“Siapa sih itu? Sombong sekali gayanya!”, teriak Kumalasari dengan perasaan kesal“Nona Kumalasari belum tahu siapa gadis itu?”, tanya salah satu anggota Penyamun Sakti.“Memangnya siapa dia?”, tanya Kumalasar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
44
DMCA.com Protection Status