“Mau jalan-jalan dahulu di Dusun Penyamun ini?”, ajak Candaka setelah mereka selesai makan pagi“Boleh kak..”, jawab Kumalasari dengan perasaan senangDusun Penyamun memiliki pemandangan yang cukup indah dengan lereng-lereng terjalnya yang juga ditumbuhi pepohonan membuat siapapun betah berada lama di dusun ini. Udara di dusun ini juga sangat sejuk bagaikan berada di pegunungan.Tiba-tiba lewat kuda Sembrani dengan kencangnya ditunggangi sosok gadis berpakaian putih dengan rambut panjangnya yang tergerai dan kepala yang diikat bandana merah,Sembrani ini hampir saja menabrak Candaka dan Kumalasari yang sedang berjalan-jalan menikmati keindahan Dusun Penyamun.“Hati-hati kalau jalan!”, tegur gadis ini kemudian memacu Sembrani lebih kencang lagi seakan terbang tanpa menyentuh bumi.“Siapa sih itu? Sombong sekali gayanya!”, teriak Kumalasari dengan perasaan kesal“Nona Kumalasari belum tahu siapa gadis itu?”, tanya salah satu anggota Penyamun Sakti.“Memangnya siapa dia?”, tanya Kumalasar
Terakhir Diperbarui : 2022-07-01 Baca selengkapnya