"Iya, Papaku sayang. Anisa, pulang dulu ya, Pah. Assalamualaikum," ucapku sambil pamit. Aku memeluk Papa mencium pipi kiri dan kanannya, serta punggung tangan Papa."Waalaikumsalam, anak manja," sahut Papa, sambil melerai pelukan dan mengusap pucuk kepalaku dengan lembut. Aku pun segera pergi dari ruangan Papa, sambil menenteng tas selempangku, serta mengalungkannya di leher dengan posisi menyamping. Aku berjalan melewati meja sekertaris Papa, yang bernama Mbak Irma. Kebetulan, Mbak Irmanya sedang menulis di mejanya."Mbak, aku pulang duluya. Assalamualaikum," pamitku, sambil mengucapkan salam."Iya, Mbak Anisa. Hati-hati di jalan ya," sahutnya."Iya, Mbak, terima kasih mengingatkanku," kataku"Sama-sama," sahut Irma.Aku pun segera kembali berjalan, menuju pintu keluar kantor Papa. Sesampainya di halaman kantor, aku berjalan menuju tempat parkiran dimana mobilku berada. Saat aku sampai ke parkirkan, aku dikejutkan dengan orang yang tiba-tiba menyebut namaku. Namun aku tidak tahu dar
Last Updated : 2022-05-28 Read more