"Tadi siang waktu kamu di kamarnya Bara, temanmu yang sok ganteng itu meneleponku. Dia ingin bertemu denganmu, ingin memberikan undangan reuni katanya. Dan maaf, aku tak mengijinkan."Naila diam, hanya menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Dia pun tersenyum lalu merebahkan tubuhnya di ranjang. Riko heran, istrinya tak berkata apa-apa, tak mengomentari apa yang dia ucapkan, juga tak terlihat marah."Naila, apa kamu tak marah kalau aku melarangmu bertemu dengan teman-temanmu?" tanya Riko sambil memandang wajah istrinya. Naila pun duduk, membingkai wajah tampan Riko dan tersenyum."Tidak, Mas. Kamu imamku, insyaa Allah aku akan menuruti apa pun yang kamu perintahkan dan apa yang kamu larang. Selama itu baik dan tak melanggar syari'at agama. Sudahlah, nggak usah dipikirkan lagi, kita tidur saja. Besok pagi kamu 'kan juga harus berangkat kerja," jawab Naila."Aku merasa menjadi suami yang jahat, Naila. Marahlah jika kamu ingin marah
Last Updated : 2022-03-05 Read more